Tak hanya orang dewasa, vertigo ternyata juga bisa dialami oleh anak-anak. Pada kasus anak-anak, vertigo bisa terjadi saat mereka mengalami pilek atau infeksi telinga. Kondisi ini tentu bisa sangat menganggu dan membuat anak-anak merasa tidak nyaman. Karenanya, ketahui cara tepat untuk mengatasinya!
Apa Itu Vertigo?
Meski jarang terjadi, vertigo juga dapat dialami oleh anak-anak. Saat vertigo, penderita akan merasa seolah-olah dunia di sekitar sedang berputar, bahkan ketika berdiam diri atau berbaring.
Baca juga: Conjunctivitis pada Anak
Apa Penyebab Vertigo pada Anak-anak?
Vertigo dapat terjadi pada anak-anak, baik dengan atau tanpa masalah pada gendang telinga. Masalah gendang telinga sering kali dapat menyebabkan pusing karena keseimbangan tubuh terletak pada sistem vestibular telinga bagian dalam. Sebagian besar masalah gendang telinga yang menyebabkan vertigo merupakan penyakit ringan, yang setelah diobati akan membuat vertigo mereda.
Secara lebih jelas, berikut beberapa faktor penyebab vertigo pada anak:
- Infeksi telinga tengah atau efusi telinga tengah, di mana cairan kental menumpuk di belakang gendang telinga. Pada kondisi ini, keseimbangan anak akan terganggu akibat cairan menekan telinga bagian dalam.
- Infeksi telinga bagian dalam, termasuk labirinitis dan neuritis vestibular.
- Gegar otak atau trauma kepala lainnya.
- Partikel kecil sisa dari gegar otak atau infeksi, seperti tulang, mengambang di cairan telinga bagian dalam.
- Migrain, di mana terjadi pelebaran pembuluh darah di otak, yang menyebabkan sakit kepala berdenyut dan vertigo.
- Kejang.
- Tekanan darah rendah.
- Gangguan autoimun, seperti multiple sclerosis, diabetes tipe 1, dan arthritis remaja.
- Disfungsi visual, seperti kelainan gerakan mata bawaan.
- Tumor otak.
- Penyakit meniere.
- Penggunaan obat aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
Baca juga: Haruskah Anak-anak Dicek Tekanan Darahnya?
Apa Saja Gejala Vertigo pada Anak?
Gejala vertigo pada anak dapat bervariasi, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan vertigo. Umumnya, gejala vertigo meliputi:
- Anak mengeluh sedang berada dalam ruangan berputar atau miring.
- Pusing yang dipicu oleh perubahan posisi kepala, baik ketika anak memutar kepala atau berpindah posisi dari berdiri lalu berbaring. Vertigo biasanya akan berlangsung dalam beberapa detik atau menit.
- Kehilangan keseimbangan.
- Keluhan telinga berdenging (tinnitus), sakit telinga, atau telinga tersumbat.
- Gangguan pendengaran.
- Demam.
- Migrain.
- Pingsan.
- Mual dan muntah.
- Berkeringat.
- Kulit pucat.
- Gerakan mata yang cepat (nystagmus).
- Melemahnya keterampilan motorik halus dan kasar.
Bagaimana Cara Mengatasi Vertigo pada Anak?
Umumnya, vertigo akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun jika disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam, dokter biasanya akan meresepkan obat. Obat-obatan ini dapat membantu mengembalikan sistem keseimbangan tubuh anak. Beberapa jenis obat yang biasanya diresepkan antara lain:
- Antihistamin untuk mengatasi masalah telinga bagian dalam.
- Obat mabuk perjalanan (bila diperlukan).
- Antibiotik, antivirus, atau steroid jika dicurigai adanya infeksi telinga.
Selain penggunaan obat-obatan, sebisa mungkin jauhkan anak dari aktivitas yang membutuhkan keseimbangan atau koordinasi tubuh, seperti menaiki tangga, bersepeda, atau berjalan jauh.
Meskipun jarang, vertigo pada anak bisa saja terjadi dan terasa sangat mengganggu. Jika si Kecil mengalami kondisi ini, pastikan ia mendapat istirahat yang cukup dan jauhkan dari segala aktivitas yang membutuhkan keseimbangan tubuh.
Biasanya, vertigo akan menghilang dengan sendirinya jika anak memperoleh perawatan yang tepat. Namun jika episode vertigo masih terus berulang atau berkepanjangan, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui kemungkinan adanya masalah kesehatan lain. (AS)
Baca juga: Otitis Media, Infeksi Telinga yang Sering Diderita Anak-anak
Referensi
Children's Health. "Pediatric Vertigo (Dizziness)".
Children's Hospital of Philadelphia. "Vertigo (Dizziness)".
Fairview. "When Your Child Has Vertigo".
