Banyak orang dewasa atau lansia yang sudah mesti rutin mengecek tekanan darah. Ini berkaitan dengan kestabilan tekanan darah dalam tubuh dan mencegah adanya penyakit kardiovaskular lebih lanjut. Pasalnya, penyakit jantung tetap menjadi penyebab utama kematian pada orang dewasa di banyak negara, termasuk Indonesia.

 

Sekarang, para ahli mulai fokus terhadap  kesehatan anak-anak dan mendeteksi siapa yang paling berisiko terkena penyakit kardiovaskular di masa depan. Pedoman terbaru mengklasifikasikan bahwa anak dengan tekanan darah tinggi dapat menjadi prediktor penyakit jantung pada saat dewasa nanti.

 

“Berdasarkan hasil studi, pedoman ini cukup akurat dalam mengidentifikasi individu yang mengalami hipertensi ketika dewasa atau indikator risiko penyakit jantung,” kata dr. Lydia A. Bazzano, penulis senior studi ini sekaligus profesor epidemiologi di Tulane Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis, New Orleans, kepada Healthline.

"Ini sebenarnya adalah hal yang baik karena memungkinkan orang tua dan anak-anak untuk melakukan perubahan pola hidup yang dapat bermanfaat bagi kesehatan mereka seumur hidup,” tambah dr. Lydia.

 

Baca juga:Tekanan Darah Tinggi Bisa Terjadi pada Anak, Lho

 

Anak dengan Tekanan Darah Tinggi Berisiko Mengalaminya hingga Dewasa

Hasil temuan menjabarkan bahwa memiliki seseorang yang memiliki tekanan darah yang tinggi ketika kanak-kanak cenderung akan memiliki tekanan darah tinggi pula pada saat dewasa. Disertai dengan penebalan dinding otot jantung dan sindrom metabolik.

Namun, penelitian yang menyertakan 3.940 anak dan dilakukan selama 36 tahun ini mengungkapkan bahwa tidak semua anak dengan tekanan darah tinggi membutuhkan pengobatan yang rutin.

Rilis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pun menjelaskan kalau melakukan pemeriksaan tekanan darah sedari kecil dapat mendorong kesadaran akan kesehatan yang lebih baik lagi serta mengurangi risiko penyakit jantung di masa yang akan datang.




Anak-anak Juga Perlu Mengecek Tekanan Darah Secara Teratur

Bagi anak-anak dengan tekanan darah tinggi, perubahan gaya hidup adalah perawatan utama yang perlu dilakukan. Ini termasuk menghindari kelebihan garam dalam diet, berolahraga secara teratur, makan dengan benar, dan mempertahankan berat badan yang ideal.

 

Joshua Samuels, profesor nefrologi dan direktur program hipertensi Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas, Houston, berharap para orang tua ingat kalau tekanan darah tinggi berpengaruh terhadap kehidupan anak sampai ia dewasa.

 

"Mums tidak akan pernah tahu kalau si Kecil memiliki masalah tekanan darah kecuali diukur," kata Prof. Samuels. Anak-anak di bawah usia 13 tahun memiliki ambang tekanan darah yang berbeda dari orang dewasa. Untuk orang dewasa, tekanan darah pada atau di bawah 120/80 adalah normal. Namun pada anak tergantung pada berat, tinggi, dan jenis kelaminnya.

 

Secara umum, anak-anak memiliki tekanan darah lebih rendah daripada orang dewasa. Dokter harus menggunakan perhitungan tertentu berdasarkan persentil untuk mengevaluasi tekanan darah yang normal, tinggi, atau sangat tinggi.

 

Jika hasil pengukuran tekanan darah hasilnya tinggi, dokter harus melakukannya lagi sebanyak dua kali. Pasalnya, beberapa anak memiliki tekanan darah tinggi akibat white coat syndrome, yakni merasa stres dan tekanan darah meningkat secara signifikan karena berada di ruangan dokter.

 

Dalam kasus-kasus tertentu, dokter memiliki alat pemantauan rawat jalan untuk mengukur tekanan darah selama 24 jam. Ini memungkinkan mereka untuk mengetahui apakah tekanan darah anak menurun ketika ia keluar dari ruang medis.

 

Alasan lain anak-anak perlu melakukan tes tekanan darah secara rutin adalah karena dapat merujuk pada masalah jantung dan pembuluh darah, masalah ginjal, atau masalah sistem endokrin. Jadi, dokter bisa melakukan pengobatan sesuai dengan kondisi yang mendasari tekanan darah menjadi tinggi. Dengan cara ini, dokter dapat mengetahui siapa yang membutuhkan obat untuk menstabilkan tekanan darah dan mana yang tidak.

 

"Ada banyak obat yang aman dan efektif untuk mengobati hipertensi pada anak-anak," kata Prof. Samuels.

 

Baca juga:Cara Mengukur Tekanan Darah di Rumah

 

Tekanan Darah Anak Harus Diukur Setiap Cek kesehatan

Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa peningkatan tekanan darah pada masa kanak-kanak menyebabkan kematian dini. Namun seperti disebutkan sebelumnya, jelas Prof. Samuels, ada penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak dengan hipertensi akan mengalaminya hingga mereka dewasa. Ini merupakan faktor risiko masalah kardiovaskular.

 

Itulah sebabnya sangat penting bagi orang tua untuk mendeteksi apakah ada masalah tekanan darah pada anak-anak. “Tekanan darah anak-anak dan remaja harus diukur setiap cek kesehatan,” ujar dr. Stephen R. Daniels, dokter spesialis anak di Children's Hospital Colorado.

 

Orangntua tidak perlu mengingat angka tertentu karena tekanan darah pasti akan berubah seiring bertambahnya usia anak. Hanya saja, dokter anak harus mengetahui apakah tekanan darah anak tidak normal dan memberikan pemahaman kepada orang tua.

 

Jadi, alangkah lebih baik jika memeriksakan tekanan darah anak secara, sehingga Mums bisa segera waspada jika angkanya tinggi dan membantu mereka terhindar dari penyakit jantung di masa depan.

 

Baca juga: Mengapa Tekanan Darah Bisa Tinggi?

 

SUMBER:

"Here’s Why Kids Need Regular Blood Pressure Screenings Too" - Health Line