Mums, waspadalah jika si Kecil sering rewel dan menangis sembari menarik-narik telinganya. Pasalnya, kebiasaan ini bisa menjadi tanda bahwa ia sedang mengalami gangguan pada bagian dalam telinganya.

Salah satu gagguan pada telinga yang sering dialami oleh bayi dan juga anak-anak yaitu otitis media atau infeksi telinga. Sekitar 25 persen anak-anak diperkirakan mengalami otitis media sebelum berusia 10 tahun. Otitis media merupakan infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah, tepatnya di ruang bagian belakang gendang telinga yang memiliki tiga tulang kecil dengan fungsi menangkap getaran kemudian meneruskannya ke telinga bagian dalam.

Baca juga: Ini 6 Gejala Infeksi Telinga pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

 

Penyebab anak mudah terserang otitis media

Seperti telah disebutkan sebelumnya, anak-anak merupakan subjek yang paling sering terserang masalah otitis media. Hal ini karena saluran tuba eustasius pada bayi dan anak belum terbentuk sempurna dan berukuran lebih pendek, lebih lebar, serta posisinya lebih horizontal dibanding orang dewasa, sehingga cairan dari rongga hidung dan tenggorokan mudah masuk ke telinga. Adapun fungsi dari saluran tuba eustasius ini antara lain:

  • sebagai ventilasi untuk menjaga agar tekanan udara dalam telinga tengah selalu sama dengan tekanan udara luar.

  • Sebagai proteksi untuk melindungi telinga tengah dari tekanan suara serta menghalangi masuknya cairan dari nasofaring (hidung bagian belakang) ke telinga tengah.

  • Sebagai drainase untuk mengalirkan hasil cairan telinga tengah ke nasofaring.

Nah, karena belum sempurnanya bentuk saluran tuba eustasius pada anak inilah yang akhirnya menyebabkan cairan dari tenggorokan dan telinga yang mengandung bakteri dapat lewat dengan mudah dan mencapai telinga tengah, sehingga timbul otitis media.

Selain bentuk dari saluran tuba eustasius yang belum sempurna, otitis media pada anak juga disebabkan oleh sistem pertahanan tubuh si Kecil yang masih rendah. Imunitas yang belum berkembang baik ini menyebabkan anak mudah terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA yang terjadi berulang kali pada anak dapat menyebabkan infeksi menyebar ke telinga tengah. Selain itu, kelenjar adenoid dapat terinfeksi ISPA kemudian menyebar ke telinga tengah melalui saluran eustasius. Rendahnya kekebalan tubuh pada anak akan meningkatkan kecenderungan terjadinya otitis media lebih besar dibandingkan orang dewasa.

Gejala otitis media

Biasanya, gejala otitis media akan muncul dalam waktu antara 2-7 hari setelah anak mengalami flu atau ISPA. Gejala-gejala yang muncul antara lain:

  • Sering menarik, menggenggam, atau memegang telinganya.

  • Terlihat sakit pada bagian telinganya saat berbaring.

  • Rewel dan lebih sering menangis daripada biasanya.

  • Tidak nafsu makan.

  • Tidak bereaksi terhadap suara lirih atau pelan.

  • Sulit tidur di malam hari.

  • Kehilangan keseimbangan.

  • Batuk-batuk.

  • Hidungnya berair.

  • Mengalami diare.

Baca juga: 4 Masalah Telinga yang Dapat Menyerang Kamu

 

Pengobatan otitis media

Umumnya, gejala otitis media pada anak akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang timbul, Mums bisa melakukan perawatan sendiri untuk si Kecil di rumah seperti:

  • Menutupi telinga si Kecil yang mengalami gangguan menggunakan kain atau handuk hangat.

  • Menggunakan obat tetes telinga.

  • Memberikan obat ibuprofen atau paracetamol untuk mengurangi demam.

Apabila kondisi si Kecil tidak kunjung membaik dalam waktu lebih dari 3 hari, segera konsultasikan pada dokter. Dokter biasanya akan memberikan si Kecil jenis obat antibiotik untuk meredakan penyakit otitis media yang dialami. Namun, penggunaan antibiotik ini sangat perlu dikonsultasikan terlebih dulu kepada dokter terkait aturan-aturannya.

Selanjutnya, prosedur pengobatan lain yang biasanya juga disarankan oleh dokter untuk mengatasi otitis media yang cukup parah pada anak adalah dengan menggunakan alat yang disebut dengan grommet. Grommet adalah pipa kecil yang nantinya akan dimasukkan ke gendang telinga anak untuk membantu mengeringkan cairan yang ada. Saat menjalani prosedur ini, Mums tidak perlu khawatir si Kecil akan merasa sakit. Ini karena dokter akan memberikan anastesi, sehingga anak tidak akan merasa sakit saat pipa dimasukkan ke dalam telinganya. Grommet akan membuat gendang telinga menjadi terbuka selama kurang lebih 6-12 bulan. Saat gendang telinga sudah pulih, grommet akan terdorong keluar dengan sendirinya.

 

Mengalami masalah pada pendengaran bukanlah hal yang bisa disepelekan, terlebih jika ini terjadi pada si Kecil. Untuk itu, Mums bisa mencegah terjadinya kondisi ini dengan cara menghindari si Kecil dari berbagai risiko alergi serta faktor pemicu terjadinya pilek. Pasalnya, kebanyakan otitis media pada anak diawali dengan kondisi ISPA yang berlangsung lama. (BAG/AY)

Baca juga: Ketahui Kesehatan Kamu Lewat Telinga

Tangisan Bayi -GueSehat.com