Siapa yang tak mau anaknya selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit? Namun, sebagai orangtua, Anda terkadang tidak bisa selalu berada di sisi Si Kecil untuk mengontrol apa saja yang dilakukannya. Sifat anak yang selalu ingin tahu tentu membuatnya penasaran akan banyak hal, termasuk soal makanan. Apa pun yang dilihatnya menarik, akan dengan mudah dimasukkan ke dalam mulut. Padahal, belum tentu makanan tersebut bersih dan baik untuk tubuhnya. Hasilnya, anak pun rentan terhadap penyebab diare. Penyakit yang rentan dialami oleh anak usia dini ini, sebenarnya tidak berbahaya. Namun, apabila tidak segera ditangani dengan tepat, bisa berakibat buruk pada tubuh Si Kecil. Supaya lebih cerdas menangani penyebab diare pada anak, baca penjelasan di bawah ini!

Definisi

Diare atau Gastro Enteritis Akuta adalah buang air besar dalam bentuk cairan yang terjadi lebih dari tiga kali dalam satu hari. Biasanya kondisi ini akan berlangsung selama dua hari atau lebih. Apabila diare terjadi pada anak bisa menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan tubuh yang berlebih. Hal ini dapat membuat tubuh lemas, fungsi tubuh menurun, hingga dapat membahayakan jiwa. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare menjadi penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Penyebab

Diare pada anak bisa terjadi karena beberapa faktor berikut:

  1. Faktor infeksi, yaitu infeksi bakteri, infeksi virus.
  2. Faktor mal absorbsi, misalnya dalam mengabsorbsi karbohidrat, lemak, dan protein.
  3. Faktor psikologis, misalnya rasa takut dan rasa cemas yang berlebih.

Gejala

Anak akan dinyatakan menderita diare, apabila buang air besarnya  akan muncul gejala sebagai berikut:

  1. Buang air besar lebih encer dan lebih sering dari biasanya
  2. Biasanya, tinja anak yang mengalami diare akan mengandung lendir dan darah, tergantung pada faktor penyebabnya
  3. Tubuh akan mengalami deman dan muntah
  4. Jika mencret dan muntah terjadi terus menerus, anak akan merasa haus karena dehidrasi (kurang cairan tubuh) ringan. Untuk itu, perlu pertolongan khusus agar dehidrasi tidak memburuk

Secara fisik, anak yang diare akan lebih cengeng, gelisah, dan sampai tidak sadarkan diri. Mata juga terlihat lebih cekung, ubun-ubun cekung (pada bayi), bibir dan lidah kering, dan mata menjadi berair.

Diagnosa

Diagnosis diare dapat dilakukan berdasarkan pengklasifikasian sesuai dengan gejala dan penyebab yang terlihat, seperti: gelisa, rewel, mata cekung, nafsu makan menurun, tinja cair, lendir positif, atau sedikit berdarah. Selain itu, tinja cenderung berwarna hijau karena bercampur dengan empedu, anus menjadi lecet, dan tinja menjadi asam karena banyaknya asam laktat yang keluar yang bisa menjadi penyebab diare pada anak.

Pengobatan

Pengobatan untuk diare dilakukan berdasarkan dua prinsip yang berbeda. Pertama untuk rehidrasi atau mengganti cairan yang hilang. Hal ini dapat dilakukan melalui mulut dengan memberikan minuman maupun melalui infus (pada kasus dehidrasi berat). Kedua, pemberian makanan yang cukup yaitu dengan tetap memberikan makanan seperti biasanya termasuk pemberian ASI. Pada diare ringan tidak perlu dilakukan penggantian susu formula yang biasa diberikan. Bila gejala dehidrasi muncul, Anda bisa memberikan larutan berikut sebagai pertolongan pertama di rumah. Jika penyebab diare pada anak masih berlanjut, anak harus segera dibawa ke rumah sakit.

1. Larutan Gula-Garam (ORALIT)

Bahan untuk membuat larutan ini, terdiri dari 1 sendok teh gula pasir, seperempat sendok teh garam dapur, dan 1 gelas (200 ml) air matang. Setelah itu aduk rata semua bahan ini dan larutan gula-garam pun siap diberikan pada anak.

2. Larutan Garam Tajin

Untuk membuat larutan ini, Anda perlu menyiapkan bahan yang terdiri dari 6 sendok makan munjung (100 gram) tepung beras, 1 sendok teh (5 gram) garam dapur, dan 2 liter air. Setelah dimasak hingga mendidih, diamkan sebentar hingga hangat dan Anda bisa memberikan ke Si Kecil. Diare merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh anak-anak. Meski bukan termasuk penyakit serius, penyebab diare pada anak harus diatasi segera karena jika terlambat anak bisa mengalami dehidrasi dan berbahaya bagi tubuhnya. Selain itu, lebih baik Anda mencegah datangnya diare dengan menjaga kesehatan makanan yang dikonsumsi, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.