Minggu lalu, saya menjalani hari yang cukup melelahkan dengan menjadi bridesmaid atau pendamping pengantin teman saya. Hari pernikahan mereka terasa panjang, karena saya sudah bangun sejak jam 3 pagi untuk memulai make up dan bersiap-siap.

 

Belum lagi ditambah perasaan deg-degan, karena itu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh teman saya. Perjalanan dimulai dari prosesi tuang teh, seremoni di gereja, sampai dengan proses retouch make up dan juga gladi bersih acara. Singkat cerita, hari itu sangat melelahkan untuk saya.

 

Pada saat menjalani acara gladi bersih, teman pendamping pengantian perempuan saya (yang tentunya juga sudah menjalani hari yang panjang) hampir pingsan. Hampir pingsan tidak berarti ia kehilangan kesadaran sepenuhnya. Tapi, ia mengalami lemas dan pandangannya mendadak gelap selama beberapa detik.

 

Pada saat itu ia hampir terjatuh, tapi dengan cepat ia memegang tangan orang di sebelahnya. Setelah itu, ia kembali sadar. Namun karena kami khawatir, kami mempersilakan ia beristirahat terlebih dahulu.

Baca juga: Apakah Kelelahan Dapat Menyebabkan Kematian?

 

Ini sama halnya dengan kejadian yang sering kita alami pada saat melaksanakan upacara zaman sekolah dahulu. Matahari pagi dan lamanya prosesi acara tidak jarang menyebabkan beberapa anak menjadi lemas dan pingsan. Apalagi pada beberapa anak yang biasanya tidak sarapan terlebih dahulu. Alhasil, UKS (Unit Kesehatan Sekolah) pun jadi penuh.

 

Sebenarnya, kenapa sih bisa terjadi pingsan seperti cerita di atas? Apakah hal tersebut normal?

 

Setelah membaca pengalaman saya di atas, tentunya Geng Sehat melihat bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kejadian pingsan tersebut. Kondisi kelelahan, berdiri terlalu lama, serta kurang gula pada otak karena belum makan merupakan beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami pingsan. Karena itu, jadwal makan yang teratur dan istirahat yang cukup merupakan fondasi yang baik untuk menghindari kejadian pingsan.

 

Namun bagaimana jika orang tersebut mengalami pingsan yang berulang-ulang?

 

Perlu ditanyakan kejadian sebelum ia pingsan. Apakah ada hal yang bisa diperbaiki agar hal tersebut tidak terjadi lagi? Atau apakah hal itu terjadi tiba-tiba saja. Geng Sehat perlu mengingat riwayat kejadian, terutama pada orang yang sering pingsan.

 

Perlu juga ditelusuri apakah ia sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Sebagai contoh, pada orang dengan diabetes, pola makan harus teratur. Hal ini disebabkan karena pada saat mengonsumsi obat diabetes, kadar gula di dalam tubuh akan menjadi sangat rendah.

Baca juga: 10 Hal tentang Diabetes Melitus yang Harus Kamu Ketahui

 

Jadi apabila orang itu tidak makan secara teratur, dapat menyebabkan hipoglikemia dan pingsan. Jika faktor-faktor pencetusnya meragukan dan pingsan sering terjadi, teman-teman boleh berkonsultasi kepada dokter secara langsung.

 

Jika mengalami hal ini dan dibawa ke dokter, apa saja sih yang mungkin diperiksa oleh dokter?

 

Hal yang paling simpel namun berguna adalah pemeriksaan denyut nadi. Dengan menghitung denyut nadi, dokter akan mendapatkan gambaran detak jantung orang tersebut. Selain itu, jika perlu akan diperiksa rekam jantung (EKG), kadar gula di dalam tubuh, kadar elektrolit, juga pemeriksaan darah lengkap.

 

Pada beberapa orang yang memiliki faktor risiko mengalami sakit jantung, dapat juga diperiksakan enzim jantung. Pastikan teman-teman mengetahui tujuan pemeriksaan tambahan dengan berdiskusi kepada dokter, ya!

 

Apakah saya harus panik jika mengalami pingsan?

 

Pingsan dapat disebabkan oleh banyak hal, dari yang simpel seperti kurang makan dan minum, sampai gangguan fungsi otonom yang merupakan kelainan sel-sel di tubuh untuk mempertahankan tekanan darah. Jika seseorang pingsan, Geng Sehat bisa membantu membaringkan orang tersebut dan mengangkat kakinya.

 

Hal ini bertujuan untuk memperbaiki aliran darah ke otak. Hindari memberikan makanan dan minuman pada saat orang tidak sadar. Selain itu, orang yang pingsan juga dapat dirangsang dengan bau alkohol atau minyak kayu putih. Jika cara ini tidak berhasil, segera bawa ke pertolongan medis terdekat.

Baca juga: Wanita Perokok Berisiko Tinggi Alami Pendarahan Otak