Sejak beberapa tahun yang lalu, salah satu anggota keluarga saya memulai usaha pijat refleksologi kesehatan. Pijat tersebut bertujuan untuk melancarkan peredaran darah serta berfokus pada area kaki dan tangan. Dikatakan bahwa berbagai macam organ tubuh memiliki titik-titik peredaran darah yang bisa dipijat melalui kaki. Jadi setelah dipijat, diharapkan badan terasa lebih ringan dan peredaran darah lebih lancar.

 

Setelah mencoba pijat refleksologi, saya mencoba beberapa teknik pijat badan lainnya, antara lain pijat seluruh badan tradisional, pijat bali, serta pijat thailand yang dikatakan juga memiliki berbagai efek kesehatan. Pijat menjadi salah satu hal yang saya lakukan ketika sedang lelah dan membutuhkan refreshment. Selama dipijat, saya bisa beristirahat sejenak selama 1-2 jam.

 

Saya sendiri dipijat hanya pada saat merasa lelah dan otot tubuh terasa pegal. Namun, mungkin Geng Sehat pernah mendengar bahwa beberapa orang melakukan pijat sebagai salah satu alternatif untuk mencari kesembuhan.

Baca juga: Manfaat Pijat, Meredakan Sakit Kepala hingga Menghilangkan Insomnia

 

Saat saya masih berusia 7 tahun, jari tangan saya pernah keseleo saat sedang berolahraga. Sakitnya bukan main. Apalagi saat itu yang keseleo adalah jari kelingking, yang menurut saya jari yang cukup lemah. Ditambah lagi pada saat itu saya juga berlatih piano setiap minggunya.

 

Karena proses penyembuhan alami yang cukup lama, orang tua menyarankan agar kelingking saya dipijat. Pasti Geng Sehat bisa membayangkan betapa sakitnya dipijit di kelingking, bukan? Saya ingat saya menangis keras karena kesakitan. Setelah dipijat pun masih dibutuhkan waktu beberapa minggu sampai sembuh sempurna, yang menurut saya mungkin sama saja dengan proses penyembuhan alami.

 

Pada saat itu, saya yakin bahwa tidak ada tulang yang patah di jari kelingking saya. Namun bagaimana dengan bengkak pada sendi atau keseleo, yang juga terjadi bersamaan dengan patah tulang? Tidak disangkal bahwa banyak sekali berbagai kalangan yang memilih dipijat, karena takut akan operasi tulang.

 

Alhasil, banyak yang datang ke dokter dengan keadaan anggota tubuh sudah bengkak tidak karuan. Hal ini disebabkan oleh pemijatan yang membuat peradangan di daerah tubuh yang nyeri semakin parah, karena diberikan tekanan atau penarikan.

Baca juga: Lakukan Pijat Perineum Agar Vagina Tidak Robek Saat Melahirkan

 

Padahal, tidak semua jenis patah tulang membutuhkan operasi. Jika patah yang terjadi bukan luka terbuka, kedua ujung tulang masih bertemu, tidak ada patahan yang tercecer di dalamnya, serta tidak mengganggu keadaan pembuluh darah, biasanya tidak akan membutuhkan operasi. Namun, kriteria tersebut hanya gambaran umum dan tentunya perlu dievaluasi lebih lanjut oleh dokter.

 

Jadi, kapan pijat dianjurkan dan tidak dianjurkan?

Pemijatan tubuh bisa menjadi salah satu pilihan relaksasi dan dilakukan saat tidak ada bagian tubuh yang nyeri. Perlu diingat bahwa sebaiknya pemijatan dilakukan oleh tenaga profesional, yang mengerti teknik pemijatan yang benar. Namun saat Geng Sehat dipijat sebagai altenatif dari bidang medis, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu.

 

Langkah awal yang mungkin dilakukan adalah foto ronsen pada begian sendi atau tubuh yang sakit, untuk menyingkirkan adanya kemungkinan patah tulang. Jika tidak ada dan kemungkinan penyebabnya adalah otot, hal ini dapat diterapi dengan istirahat dan mengurangi aktivitas, kompres dingin untuk mengurangi peradangan, menggunakan bantalan kaki untuk mempertahankan posisi lebih tinggi saat berbaring, serta menggunakan antinyeri jika perlu. Keseleo atau muscle sprain yang ringan saja tetap membutuhkan waktu 2 minggu untuk pulih. Oleh karena itu, saya tidak menganjurkan untuk melakukan pemijatan di area tubuh yang nyeri.

Baca juga: Bolehkah Wanita Hamil Dipijat?