Usia remaja hingga dewasa muda atau sekitar usia 25 tahun adalah masa yang menyenangkan sekaligus mengkhawatirkan. Sangat senang rasanya mendapat kebebasan dari orang tua, bebas dari tugas-tugas di sekolah, hingga mengerti rasanya berjuang untuk mencapai impian. Tidak sedikit pula yang memutuskan untuk menikah dan membangun keluarga. Namun di lain sisi, kebebasan ini tidak selalu bernilai positif. Misalnya saja, untuk gaul bersama teman-teman kita harus “terpaksa” mengikuti tren yang ada, dengan memakai high heels jenis stiletto lalu pergi ke pesta di akhir minggu, dan yang tak kalah penting adalah harus selalu aktif bersosial media. Tanpa disadari, kebiasaan yang membuatmu tampak gaul ini ternyata berdampak buruk lho untuk kesehatanmu! Sudah tahu dampaknya apa saja?

 

Kebiasaan Merusak Kesehatan Tulang

Saat ini rasanya hampir setiap orang memiliki gadget. Bermain gadget juga merupakan kebiasaan yang tak boleh terlewatkan dalam sehari. Sekarang coba jujur, berapa jam Kamu menghabiskan waktu untuk bermain gadget hari ini? Atau, Kamu belum melakukan aktivitas lain selain bermain gadget? Aktivitas satu ini memang sangat mengasyikan, terlebih Kamu seolah mendapatkan apa yang diinginkan dari gadget. Memperoleh informasi terkini, bahkan mendapatkan teman hingga pacar rasanya sangat mudah. 

 

Namun, tahukah Kamu jika terlalu sering bermain gadget dapat berdampak buruk pada kesehatan? Selama ini mungkin Kamu hanya tahu kalau terlalu sering bermain gadget dapat merusak mata dan mengganggu sistem kerja otak. Ternyata tak hanya itu, lho! Bermain gadget dalam waktu yang tak wajar, ternyata juga dapat membuatmu memiliki masalah pada kesehatan tulang. Saat kecil dulu, mungkin Kamu pernah mendengar atau bahkan terlibat untuk mengetik SMS dengan cepat. Menurut beberapa orang yang pernah melakukannya, kuncinya adalah Kamu harus hafal dengan letak huruf di keyboard ponsel. Wah, apakah Kamu salah satunya?

Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

 

Dokter Andjar Bhawono, SpOT, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi di Comprehensive Orthopedic and Rheumatology Center (CORC) RS. MMC mengatakan jika kebiasaan bermain gadget dalam waktu yang tidak wajar dapat berisiko menimbulkan penyakit trigger finger. Kondisi ini menyebabkan jari tangan seseorang tiba-tiba seperti terkunci dan sangat kaku untuk digerakkan. Jika dipaksakan bergerak saat itu juga, mungkin akan terasa sakit dan nyeri pada bagian sendi.

 

Selain itu dr. Andjar mengeluhkan kebiasaan buruk lainnya yang juga berakibat fatal pada kesehatan tulang terutama untuk para wanita. Jika Kamu seorang wanita dan sangat memerhatikan penampilan untuk aktivitas sehari-hari, mungkin high heels tak akan pernah lewat dari harimu. Benar begitu? Terlebih high heels jenis stiletto yang terkesan sangat seksi saat digunakan, rasanya semua wanita harus memiliki sepatu yang satu ini. Namun ternyata, terlalu lama menggunakan high heels juga tidak baik lho untuk kesehatan tulang. Kebiasaan ini terbukti dapat memicu terjadinya bunion hingga osteoathritis! Wah, cantik itu ternyata benar-benar “menyakitkan” ya.

 

Penyebab Trigger Finger dan Bunion

Untuk Kamu yang memiliki kebiasaan seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin saat ini Kamu bertanya-tanya tentang bagaimana penyakit ini terjadi. Mengapa kebiasaan yang terlihat sepele bisa berdampak sangat fatal pada kesehatan tulang terutama untuk wanita? Ternyata beginilah penjelasannya secara ilmiah, dr. Andjar Bhawono, Sp.OT menjelaskan jika kedua penyakit tersebut awalnya termasuk gangguan sendi dan tulang. Biasanya kasus seperti ini dialami oleh orang dewasa usia 40 tahun ke atas. Namun kenyataannya, saat ini cukup banyak anak muda yang mengeluh karena mengalami gangguan pada sendi dan tulangnya.

 

Pertama, trigger finger terjadi akibat gangguan pada lapisan jaringan di sekitar tangan atau yang disebut sebagai tendon (jaringan serat yang tebal dan berhubungan dengan otot kerangka tulang jari). Ketika jari-jari terlalu sering ditekuk tanpa adanya peregangan, maka memaksa otot untuk terus bekerja dan akhirnya menyebabkan peradangan. Peradangan inilah yang menyebabkan otot tendon itu tidak dapat bergerak secara leluasa dan membuat jari-jari seakan terkunci dalam satu posisi.

 

Gejala trigger finger mungkin telah Kamu rasakan sebelumnya, tetapi tidak pernah Kamu sadari, seperti jari tangan yang pegal dan kaku. Biasanya, Kamu akan segera menekuk jari yang pegal tersebut hingga berbunyi “klik”. Namun, apabila trigger finger yang Kamu alami telah semakin parah, jari-jarimu akan terasa berbeda saat digerakkan. Kemudian, suatu waktu dapat terasa perih yang disertai adanya benjolan sebelum akhirnya jari tiba-tiba terkunci dalam satu posisi.

 

Kedua, bunion yang sangat lekat pada wanita dengan high heels lancipnya. Penyakit ini rasanya sudah umum diketahui para wanita sebagai dampak dari penggunaan high heels dalam jangka waktu yang lama. Pasalnya, saat menggunakan sepatu itu terjadi tekanan berlebihan pada kaki bagian depan yang secara langsung membuat tubuh hanya bertumpu pada satu bagian saja. Dr. Andjar menjelaskan kondisi ini memicu terjadinya dorsofleksi atau penekanan berlebih pada bagian bawah. Alhasil otot-otot di tungkai, seperti yang terdapat pada lutut ke bawah menjadi tegang secara terus menerus. Jika kondisi ini berlangsung dalam waktu lama, maka tungkai bawah akan terasa sakit yang menyebabkan varises hingga akhirnya memicu terjadinya bunion atau benjolan tulang pada sendi di pangkal jempol kaki.

 

Cara Mengobati Trigger Finger dan Bunion

Dokter Andjar mengatakan jika cara terbaik untuk mengobati kedua masalah kesehatan pada tulang tersebut khususnya untuk wanita adalah dengan mencegahnya. Para wanita dianjurkan untuk tidak terlalu sering menggunakan high heels terlebih menghindari jenis yang stiletto. Pasalnya, ini adalah jenis sepatu yang paling berisiko pada bunion hingga masalah kesehatan tulang lainnya seperti osteoarthritis. Meskipun terlihat lebih seksi dan cantik ketika difoto, tetapi kalau akhirnya justru berdampak buruk untuk kesehatan, kenapa harus dilakukan? Selain itu, kita juga diharapkan untuk meminimalkan waktu penggunaan gadget dalam sehari. Jika sudah terlalu lama menatap layar komputer saat bekerja, alihkanlah pandanganmu pada benda yang jauh dan hijau, bukan pada layar gadget. Kemudian, jangan dibiasakan pula untuk tetap menggunakan gadget ketika di tempat tidur, terlebih menahan kantuk dengan bermain gadget sembari tiduran. Ingat kan, tak hanya mata yang rusak, melainkan bentuk tulangmu juga akan berubah perlahan-lahan.

 

Apabila Kamu telah terlanjur menderita salah satu atau kedua penyakit tersebut sebaiknya segera lakukan pemeriksaan pada dokter spesialis ortopedi. Jika di rumah sakit umum Kamu jarang menemukan dokter dengan spesialis ini, Kamu dapat mengunjungi RS. MMC (Metropolitan Medical Center), khususnya pada bagian CORC (Comprehensive Orthopaedic and Rheumatology Center) yang fokus menangani masalah tulang dan sendi. Kamu tak perlu khawatir terhadap perawatan yang akan diberikan, sebab CORC dikelola langsung oleh dokter-dokter sub spesialistik terkait tulang disertai dengan ruang rawat inap yang nyaman, serasa melakukan perawatan di rumah. (BD/OCH)