Rasa sakit saat melahirkan menjadi salah satu sumber ketakutan banyak ibu hamil. Mums yang baru pertama kali melahirkan biasanya khawatir terhadap robeknya jalan lahir saat proses persalinan. Tapi, tahukah Mums kalau ada salah satu cara yang bisa Mums lakukan untuk mengurangi rasa sakit saat persalinan sekaligus mengurangi risiko robeknya jalan lahir, yakni dengan melakukan pijat perineum!

 

Pijat perineum adalah pijatan yang dilakukan di bagian perineum beberapa minggu sebelum waktu persalinan. Perineum adalah bagian tubuh yang berada di antara vagina dan anus. Bagian ini memiliki banyak saraf serta rentan robek saat Mums melahirkan. Jika Mums mendapatkan prosedur episiotomi saat melahirkan, maka bagian perineum inilah yang disayat oleh dokter kandungan.

 

Pijat perineum sebenarnya tidak diwajibkan bagi semua ibu hamil, karena terdapat hormon persalinan yang akan membantu perineum menjadi elastis. Namun, ada juga wanita yang memiliki perineum yang kaku, sehingga berpotensi menyebabkan jalan lahir robek. Ketika pertama kali melakukan pijatan perineum ini, Mums mungkin akan merasa aneh dan sedikit sakit. Namun secara perlahan, pijatan di area tersebut akan membuat Mums nyaman dan terbiasa.

Baca juga: 3 Manfaat Pijat untuk Bayi

 

Manfaat Pijatan Perineum

  1. Pijatan yang dilakukan secara rutin akan melancarkan aliran darah dan hormon di sekitar otot panggul.
  2. Mengendurkan otot-otot yang diperlukan saat persalinan, sehingga membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri hebat.
  3. Membantu Mums untuk mengontrol diri saat mengejan dan mengurangi kecemasan karena jalan lahir bayi telah disiapkan dengan baik.
  4. Membantu Mums siap terhadap tekanan dan regangan perineum saat kepala bayi akan keluar.
  5. Meningkatkan elastisitas perineum, yang bisa menghindarkan Mums dari prosedur episiotomi.
  6. Pada wanita yang pertama kali melahirkan, risiko jalan lahir untuk robek lebih besar. Pijat perineum dapat mengurangi risiko tersebut.
  7. Menghindari rasa sakit saat berhubungan seks pasca-melahirkan.
  8. Mencegah sembelit pasca-melahirkan.
  9. Mempercepat pemulihan jaringan dan otot-otot di sekitar jalan lahir pasca-melahirkan.
  10. Bila melibatkan Dads dalam pijat perineum ini, hubungan Mums dan Dads bisa menjadi lebih dekat dan dalam.

 

Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pijatan Perineum

Waktu yang tepat untuk melakukan pijatan perineum adalah 3-4 minggu menuju persalinan atau di usia kehamilan 34 minggu ke atas. Mums bisa melakukan pijatan perineum sebanyak 5-6 kali dalam seminggu. Dua minggu mendekati waktu persalinan, Mums bisa melakukan pijatan setiap hari. Di minggu pertama, bisa dilakukan selama 3 menit. Lalu di minggu kedua, bisa dilakukan selama 5 menit.

 

Terkadang, bidan atau dokter kandungan yang membantu proses persalinan Mums akan memberi pijatan perineum jika diperlukan. Namun, Mums juga bisa melakukannya sendiri di rumah atau bersama sang suami sesuai arahan dari bidan atau dokter kandungan. Pijat perineum di rumah bisa Mums lakukan sebelum atau setelah mandi.

 

Amankah Pijat Perineum?

Pada umumnya, pijat perineum tergolong aman untuk Mums yang menjalani kehamilan sehat. Namun, tidak semua ibu hamil dapat melakukan pijatan perineum. Sebelum melakukan pijatan ini, pastikan Mums telah berkonsultasi kepada bidan atau dokter kandungan dan telah mendapatkan izin, serta arahan demi keselamatan Mums dan Si Kecil.

 

Ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk mendapatkan pijat perineum ini, di antaranya mengalami perdarahan rahim, pre-eklampsia, plasenta previa, infeksi saluran kemih, atau mengidap herpes genital. Bahkan ibu hamil yang herpesnya telah diobati juga masih perlu mendapatkan persetujuan dari dokter, apalagi jika herpes yang dialami sedang aktif. Sebab, risiko penyebaran virus akan semakin besar.

Baca juga: Ibu Hamil Tidak Boleh Aktif Berolahraga? Mitos!

 

Cara Melakukan Pijat Perineum

Berikut ini beberapa cara melakukan pijat perineum seperti dikutip dari Alodokter. Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan atau bidan Mums dulu sebelum melakukan pijatan ini, ya.

  • Pastikan kuku telah dipotong dan tidak terlalu panjang. Cuci tangan sampai bersih.
  • Pilih posisi paling nyaman. Mums bisa melakukan pijatan dalam posisi semi berbaring dengan lutut ditekuk dan kaki terbuka lebar, atau dalam posis berdiri dan salah satu kaki di kursi. Mums juga bisa melakukannya dengan posisi duduk ketika sedang mandi. Pijatan yang dilakukan di bawah guyuran air hangat bisa melembutkan perineum.
  • Gunakan minyak untuk melumuri jari. Minyak yang boleh digunakan adalah minyak gandum yang mengandung vitamin E atau virgin coconut oil (VCO). Jangan gunakan baby oil, losion, minyak beraroma, atau petroleum jelly.
  • Tempatkan ibu jari sekitar 2-3 cm ke arah dalam vagina, dengan posisi ditekuk ke dalam perineum sementara jari-jari lain tetap berada di luar vagina. Jika Dads yang melakukan pijatan perineum, ia bisa menggunakan jari telunjuknya.
  • Tekan dengan lembut ke arah rektum dan bagian samping vagina. Awalnya, Mums akan merasa sensasi menyengat. Pola pijatan jari akan mengikuti pola berbentuk U. Lakukan pijatan sekitar 2 menit, dan segera hentikan jika terasa sakit atau tidak nyaman.
  • Setelah pijatan selesai, kompres hangat area perineum sekitar 10 menit dengan perlahan dan hati-hati. Kompres hangat akan meningkatkan sirkulasi darah, sehingga otot-otot daerah perineum akan kendur dan tidak tegang.

 

Pijatan pada bagian perineum diyakini mampu membuat perineum menjadi lebih lentur, membuat Mums lebih rileks, juga dapat mencegah trauma perineum robek saat melahirkan. Ingat ya Mums agar tidak melakukan pijatan perineum jika mengalami gangguan selama kehamilan. Perhatikan pula keamanan pijatan ini, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebih dahulu.

Baca juga: Enggan Berhubungan Seks Setelah Melahirkan? Jangan dibiarkan Begitu Saja, Ya