Seperti yang kita ketahui, salah satu gejala dari infeksi coronavirus adalah batuk. Jika saat ini Kamu batuk, tentu ada rasa khawatir dan bertanya-tanya, jangan-jangan Kamu tertular coronavirus. Maka, penting untuk mengetahui perbedaan antara batuk sebagai gejala infeksi coronavirus dan batuk biasa. Dengan begitu, dapat ditentukan pengobatan yang tepat.

 

Nah, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, batuk adalah salah satu gejala umum common cold atau selesma. Batuk juga merupakan gejala influenza. Penyebab umum kedua penyakit ini adalah virus.

 

Batuk yang disebabkan oleh virus umumnya akan sembuh dengan sendirinya selama Kamu memiliki kekebalan tubuh yang baik. Biasanya gejala batuk dan gejala lainnya seperti hidung berair, bersin, lemah, dan sedikit demam akan sembuh kurang dari seminggu.

 

Baca juga: Batuk dan Sakit Tenggorokan, Apakah Selalu Gejala Coronavirus?

 

 

Perbedaan Batuk Biasa dengan Batuk Karena Coronavirus

Lalu, bagaimana dengan batuk yang merupakan gejala dari coronavirus atau Covid-19? Dr. Sarah Jarvis, direktur klinis dari Patientaccess.com pun menjelaskan, batuk akibat infeksi coronavirus umumnya bersifat batuk kering yang terjadi terus menerus. 

 

Dikutip dari The Sun US, dilihat dari kasus yang terkonfirmasi di Cina hingga 22 Februari 2020, ada 67,7% pasien coronavirus positif yang menunjukkan gejala batuk kering. Pengertian batuk kering adalah batuk yang tidak berdahak atau berlendir. Virus mengiritasi dan menyebabkan tenggorokan terasa gatal. Tubuh mengompensasinya dengan batuk. 

 

Selain itu, batuk yang merupakan gejala infeksi coronavirus ini tidak terjadi sekali dua kali. Misalnya seperti kalau Kamu berdehem karena ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan. Dr. Sarah juga menambahkan, batuk umumnya berlagsung terus menerus dan dirasakan oleh penderitanya tidak seperti batuk biasa, dan bukan seperti batuk biasa karena alergi atau flu.

 

 

Dilihat dari kasus yang terkonfirmasi di Cina hingga 22 Februari 2020, seperti dikutip dari The Sun US, ada 67,7% yang menunjukkan gejala batuk kering. Adapun batuk kering merupakan batuk yang tidak berdahak atau berlendir yang mengiritasi dan bisa menyebabkan tenggorokan terasa gatal.



Selain itu, batuk sebagai gejala dari infeksi coronavirus ini tidak terjadi hanya sesekali saat berdeham maupun saat ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan. Dr. Sarah juga menambahkan, batuk sebagai gejala infeksi coronavirus bisa merupakan sesuatu yang baru dialami  atau dirasakan oleh penderita dan bukan seperti batuk biasa dirasakan. 

 

Baca juga: Pemanfaatan Obat Batuk Herbal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 

 

 

Sembuhkan Batuk dengan Herbal

Di saat pandemi corona seperti sekarang, jika Kamu mengalami gejala batuk tanpa tahu penyebabnya, sebaiknya lakukanlah isolasi mandiri. Hal ini untuk mencegah penyebaran atau penularan virus kepada orang lain.

 

Jika disertai gejala demam dan sesak napas, Kamu sebaiknya mendatangi pusat pelayanan kesehatan atau rumah sakit rujukan untuk melakukan tes usap tenggorokan. Apalagi jika sebelumnya Kamu merasa kontak dekat dengan orang yang dicurigai pembawa coronavirus, atau baru pulang dari daerah endemi.

 

Tetapi jika batuk yang Kamu alami tidak disertai demam dan sesak napas, kemungkinan Kamu tidak terinfeksi coronavirus. Namun Kamu tetap dianjurkan mengisolasi diri sembari melakukan upaya meredakan gejala dengan pengobatan sendiri yang aman.

 

Batuk yang terus menerus tentu akan sangat mengganggu aktivitas. Kamu bisa minum obat batuk herbal modern yang aman tanpa efek samping seperti HerbaKOF untuk meredakan atau mencegah batuk semakin parah.

 

HerbaKOF merupakan obat herbal modern yang dibuat dari herbal alami dengan ekstrak daun Lengundi, rimpang Jahe, daun Saga, dan buah Mahkota Dewa dan diproses melalui teknologi modern Advanced Fractionation Technology (AFT).

 

Teknologi AFT dikembangkan di laboratorium Dexa Laboratories of Biomolecullar Sciences (DLBS) oleh para peneliti Indonesia. Mereka mempelajari kandidat bahan baku aktif obat herbal dari aspek kimia dan biologi pada tingkat molekular melalui sebuah proses yang disebut TCEBS (Tandem Chemistry Expression Bioassay System).

 

Baca juga: Musim Pancaroba Awas Batuk Mewabah

 

Oh iya Gengs, HerbaKOF ini tersedia dalam dua varian lho, yaitu sirup dan tablet. HerbaKOF tablet dikemas dalam bentuk catch cover yang terdiri dari empat tablet sehingga praktis dibawa ke mana saja (handy) dan diminum kapanpun dibutuhkan. Kini, obat batuk herbal HerbaKOF varian tablet makin mudah didapatkan karena tersedia di seluruh ministore ataupun supermarket yang ada di Indonesia, serta dapat dibeli secara online.

 

Selain itu, usahakan untuk banyak minum air putih juga ya Gengs. Hal ini untuk membantu selaput lendir tetap lembap. Tidak hanya itu, Kamu juga perlu memperhatikan kebersihan dan kesehatan diri, yaitu dengan selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik.

 

Pastikan Kamu tidak menyentuh wajah, mulut, dan mata dengan tangan. Pastikan juga untuk menerapkan physical distancing dengan tetap berada di rumah, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari kontak dekat dengan orang lain, menggunakan masker saat sakit, serta beri jarak 2 meter dengan orang lain saat batuk maupun bersin.

 

Nah, sekarang, Kamu tahu kan perbedaa batuk sebagai gejala coronavirus dan batuk biasa? Jika Kamu baru mengalami gejala batuk, usahakanlah untuk banyak minum air putih dan segeralah mengonsumsi obat batuk herbal modern, seperti HerbaKOF ya, Gengs!

 

 

Baca juga: Kenali 7 Jenis Batuk dan Cara Mengobatinya

 




 

Referensi:

Medical News Today. 2020. New coronavirus vs. flu

CNN. 2020. Flu, coronavirus, or allergies? How to tell the difference.

The Sun US. 2020. What is a persistent dry cough and is it a symptom of coronavirus?

GueSehat. 2019. Atasi Gejala Batuk Sebelum Menjadi Parah.