Baru-baru ini dilaporkan setidaknya ada 49 orang tewas dan 20 orang luka parah setelah terjadi penembakan di Selandia Baru, tepatnya di dua masjid di Christchurch. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut insiden itu dilakukan oleh tersangka yang memiliki pandangan ekstremis. Lalu, apa penyebab seseorang menjadi ekstremis?

 

Perdana Menteri Jacinda menyebutkan, empat orang telah ditangkap polisi terkait penembakan yang terjadi di Masjid Al-Noor Deans Ave dan salah satu masjid di pinggiran Linwood. Salah satu penembaknya dilaporkan adalah warga negara Australia.

 

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pun menyampaikan tanggapannya terhadap penembakan di Selandia Baru itu. “Kita berdiri di sini dan benar-benar mengutuk serangan yang terjadi hari ini oleh seorang ekstremis, sayap kanan, dan kejam,” ujar PM Scott dalam konferensi pers di Sydney, Jumat (15/3).

 

Baca juga: Cara Merespons Kejadian Teror

 

Lalu, Apa Penyebab Seseorang Menjadi Ekstremis?

Sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya membuat orang-orang terlibat dalam serangan teror yang hebat, apa yang dipikirkan oleh mereka, ataupun alasan mereka menjadi seperti itu.

 

Namun, menurut mantan pekerja di Central Intellegence Agency (CIA) selama 30 tahun, Carol Rollie Flynn, ekstremis bisa dilakukan oleh siapapun, tidak memandang agama atau jenis kulit orang itu.

 

“Ini bisa dilakukan oleh siapapun, tidak hanya dilakukan oleh teroris Islam. Siapapun bisa menjadi ekstremis brutal,” tambahnya yang juga merupakan profesor di Georgetown University.

 

Menurut Federal Bureau of Investigation (FBI), ada beberapa orang yang rentan terhadap ekstremisme dan radikalisasi, yaitu:

  • Mereka yang merasa kesepian, sendirian, atau tidak memiliki makna dan tujuan hidup.

 

  • Mereka yang menjadi marah secara emosional setelah mengalami peristiwa yang menegangkan atau traumatis.

 

  • Tidak setuju dengan kebijakan pemerintah.

 

  • Tidak merasa dihargai oleh orang sekitar dan masyarakat.

 

  • Mereka yang memiliki kepercayaan bahwa kesempatan untuk berhasil sangat terbatas.

 

  • Merasa benci terhadap golongan atau tipe orang tertentu.

 

Baca juga: Tips Melindungi Diri saat Terjadi Teror



Menurut Carol, orang-orang seperti itu lebih rentan untuk dimanfaatkan oleh para ekstremis. “Mereka mencari orang-orang yang membutuhkan lebih banyak uang, tidak bahagia, bermasalah terhadap narkotika, atau ingin mencari koneksi komunitas baru,” lanjutnya.

 

Selain itu, menurut mantan pegawai CIA itu, penyebab mendasar dari kekerasan ekstremis sebenarnya sangat mirip dengan masalah sosial lainnya, seperti penyalahgunaan narkoba, alkoholisme, geng yang meresahkan, dan kriminalitas.

 

“Cara mengatasinya ialah benar-benar bersatu untuk memengaruhi masyarakat dengan sistem yang baik, melalui pendidikan, pelatihan kerja, dan menguatkan rasa saling mendukung sesama anggota masyarakat,” jelas Carol.

 

Baca juga: Penyebab Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak Meningkat

 

 

Bagaimana Mencegah Kekerasan Ekstremis?

Pandangan ataupun tindakan yang dilakukan ekstremis dapat dicegah sejak dini. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan!

  • Meningkatkan kepekaan terhadap perasaan. Cobalah untuk tidak kasar kepada orang lain atau melakukan tindakan yang kasar di depan anak-anak. Sebisa mungkin buatlah orang lain merasa aman dan nyaman.

 

  • Meningkatkan empati. Cobalah meminta maaf jika melakukan kesalahan ataupun tindakan yang berhubungan dengan kekerasan. Langkah ini akan meningkatkan empati sambil memahami untuk tidak menyakiti orang lain.

 

  • Rangkul orang-orang terdekat. Jika seseorang, teman, atau orang terdekat memiliki pandangan tertentu mengenai kekerasan, ajaklah berdiskusi dan rangkul.

 

  • Pelajari teknik menenangkan diri. Saat merasa emosional atau marah yang tidak terkendali, cobalah untuk mempelajar teknik menenangkan diri yang tepat untukmu.

 

Merasa kesepian, sendirian, kurang bermakna dalam hidup, dan benci terhadap golongan atau tipe orang tertentu ternyata dapat menjadi penyebab seseorang menjadi ekstremis ya, Gengs. Untuk mencegahnya, yuk lakukan beberapa langkah di atas.

 

Oh iya, kalau Kamu punya permasalahan seputar kesehatan, bisa lho memanfaatkan konsultasi secara online ‘Tanya Dokter’ di aplikasi GueSehat khusus Android. Yuk, cobain fiturnya Gengs! (TI/AS)

 

cara merespons kejadian teror





 

Sumber:

Regan, Hellen. 2019. 40 Killed as gunmen open fire in two mosques in New Zealand’s Christchurch. CNN International.

Channel News Asia. 2019. Christchurch mosque shootings: 49 dead, 20 injured in terrorist attack.

Healthline. Why Do People Become Extremists?.

Firestone, Lisa. 2012. 7 Ways to Stop Violence. Psychology Today.