Puting payudara adalah bagian tubuh yang sensitif, dan area ini bisa mudah mengalami nyeri karena banyak alasan. Nyeri puting terjadi ketika Mums merasakan nyeri, nyeri tekan, kesemutan, berdenyut, atau sensasi terbakar pada puting.

 

Nyeri puting dapat terjadi pada pria dan juga wanita. Tergantung pada penyebabnya, nyeri puting juga bisa terjadi pada areola, yaitu area gelap di sekitar puting. Nyeri puting dapat terjadi karena alasan yang berbeda, tetapi umumnya tidak serius. Kali ini, kita akan mendalami apa saja kemungkinan penyebab nyeri pada puting.

 

Baca juga: Mums, Begini Cara Mengatasi Puting Lecet Akibat Menyusui!

 

Penyebab Puting Terasa Nyeri

Berikut adalah beberapa penyebab paling umum dari nyeri pada puting.

1. Gesekan

Gesekan merupakan penyebab paling umum dari nyeri pada puting. Gesekan dapat terjadi saat puting susu bergesekan dengan pakaian, seperti bra atau kemeja yang tidak pas; selama aktivitas olahraga, seperti lari, selancar, atau bermain bola basket.

 

Selain nyeri, gesekan pada puting seringkali dapat menyebabkan kulit menjadi kering atau pecah-pecah. Selain itu, periode olahraga yang lebih lama menyebabkan periode gesekan yang lebih lama juga. Orang yang sensitif terhadap gesekan dapat mengambil tindakan pencegahan ekstra, seperti mengenakan sesuatu untuk menutup di puting selama berolahraga.

 

2. Infeksi

Puting yang terluka oleh gesekan, reaksi alergi, atau pecah-pecah juga memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi. Menyusui juga dapat meningkatkan risiko infeksi.

 

Ada juga kemungkinan mengalami infeksi jamur pada puting yang disebabkan oleh Candida albicans. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan jaringan di sekitar puting, penggunaan antibiotik, atau memiliki riwayat infeksi jamur.

 

Infeksi jamur pada puting susu kerap ditandai dengan rasa sakit yang membakar dan menyengat yang tidak hilang dengan mengurangi sumber gesekan. Puting juga akan berubah warna menjadi merah muda cerah dan areola mungkin kemerahan atau bersisik.

 

Baca juga: 11 Fakta Puting Payudara Wanita yang Jarang Diketahui

 

3. Penyakit Paget

Nyeri puting yang disertai dengan puting terbalik atau lesi pada puting atau areola dapat menjadi tanda adanya penyakit Paget. Ini adalah penyakit yang mempengaruhi kelenjar susu. Ketika puting terlibat, itu dianggap penyakit Paget payudara dan sangat terkait dengan kanker.

 

Penyakit Paget dapat menyebabkan puting susu menjadi bersisik dan berkerak, yang mirip dengan eksim. Namun, jika eksim ini hanya terjadi  pada areola, artinya ini bukanlah penyakit Paget. Penyakit Paget hanya bisa didiagnosis oleh dokter, yang dibantu dengan pemeriksaan penunjang berupa biopsi.

 

4. Menyusui

Saat bayi menempel ke payudara, Mums mungkin merasakan sakit secara tiba-tiba dan singkat pada puting. Rasa sakit ini biasanya berhenti dengan sendirinya setelah beberapa detik. Namun, jika mulut bayi tidak menempel dengan benar, rasa sakitnya bisa bertahan selama menyusui. Rasanya mungkin  seperti cubitan yang tajam. Puting juga dapat mengalami retak dan berdarah.

 

Kabar baiknya, masalah ini akan membaik saat bayi mulai terbiasa menyusu. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa sakit:

  • Peras dengan lembut beberapa tetes susu dan gosokkan pada puting untuk melembutkannya sebelum menyusui.
  • Oleskan salep pada puting.
  • Biarkan puting mengering setelah setiap menyusui sebelum mengenakan pakaian. Ganti bra dan bantalan payudara saat basah.
  • Kenakan bra berbahan katun yang nyaman. Juga, pastikan ukurannya pas sehingga tidak bergesekan dengan puting.
  • Ganti posisi menyusui yang berbeda sampai Mums menemukan posisi yang nyaman.

 

Jika Mums kesulitan mendapatkan pelekatan yang baik dan tidak menyakitkan, bicarakan masalah Mums dengan dokter atau konsultan laktasi agar dapat membantu Mums dan bayi melakukan beberapa penyesuaian.

 

Baca juga: 8 Perubahan pada Puting Payudara Selama Menyusui

 

5. Perubahan hormonal

Perubahan hormonal yang biasa dialami wanita menjelang menstruasi  juga dapat memicu nyeri pada puting payudara. Gejala-gejala ini umumnya dirasakan pada hari-hari menjelang menstruasi, ketika terjadi peningkatan kadar estrogen dan progesteron yang menarik lebih banyak cairan ke payudara dan menyebabkan payudara terasa bengkak.

 

Rasa sakit yang terkait dengan perubahan hormonal umumnya mereda dengan sendirinya saat menstruasi dimulai. Jika rasa sakit berlanjut selama lebih dari beberapa hari, tidak ada salahnya Mums berbicara dengan dokter.

 

Sering kali, nyeri pada puting bukanlah masalah yang serius dan tidak perlu dikhawatirkan. Jika Mums merasa nyeri puting disebabkan oleh gesekan, Mums bisa mengatasinya dengan mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan yang nyaman dan ukuran yang pas. Jika nyeri puting disertai dengan perubahan abnormal pada puting, ada baiknya Mums memeriksakan kondisi ini ke dokter.

 

Baca juga: 5 Keganjilan Bentuk Puting yang Sebenarnya Normal

 

 

Sumber:

Mecialnewstoday

Verywellhealth

WebMD.