Sama halnya dengan feses, urine juga bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan seseorang. Hal ini pun berlaku pada bayi. Dengan memahami arti warna urine bayi, maka Mums dapat memantau kondisi kesehatannya. Nah, kira-kira apa saja sih arti warna urine bayi? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

 

Baca juga: Pengaruh Warna Urine terhadap Kondisi Tubuh
 

Arti Warna Urine Bayi

Kriteria sehat atau tidaknya bayi dilihat dari urine yang dihasilkan, bergantung pada frekeunsi dan juga warnanya. Pada bayi baru lahir, frekuensi buang air kecil bisa bervariasi, berdasarkan kapasitas dan jumlah cairan yang masuk ke kandung kemih bayi.

 

Menurut dr. Kellu Fradin, M.D., rekan dari American Academy of Pediatrics (FAAP), yang juga merupakan dokter anak, menyebutkan bahwa beberapa bayi ada yang hanya buang air kecil sekitar 3 hingga 4 kali sehari. Namun, ada pula beberapa bayi yang lebih sering buang air kecil dengan frekuensi 8 hingga 10 kali dalam sehari.

 

Selain itu, urine yang dikeluarkan oleh bayi dengan kondisi sehat juga umumnya sangat cair dengan warna kuning terang cenderung transparan. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai warna urine bayi dan artinya, berikut yang perlu Mums ketahui.

 

1. Kuning muda

Dalam kondisi normal, urine memang idealnya berwarna kuning muda. Pada beberapa kondisi, seperti saat bangun pagi, urine bayi mungkin akan berbau lebih menyengat dengan warna lebih pekat. Hal ini karena urine terkonsentrasi semalaman.

 

Namun, tak perlu khawatir karena bau urine bayi selanjutnya tidak akan terlalu menyengat dan warnanya pun akan lebih terang. Ini karena ia telah mengonsumsi banyak cairan setelah terbangun.

 

2. Merah

Urine bayi berwarna merah bisa mengindikasikan kondisi kesehatan serius. Warna merah atau kecokelatan pada urine bisa menunjukkan adanya darah yang terkandung dalam urine. Menurut sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Italian Journal of Pediatrics, urine berwarna merah pada bayi dan anak-anak dapat menandakan adanya gangguan kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal kistik herediter, atau glomerulonefritis (peradangan dan kerusakan pada bagian penyaringan ginjal).

 

Meski begitu, tidak selamanya warna urine merah menunjukkan adanya masalah kesehatan pada bayi. Pasalnya, makanan atau obat yang dikonsumsi bisa juga memengaruhi warna urine bayi menjadi kemerahan atau kecokelatan. Untuk memastikannya, konsultasikan dengan dokter jika urine si Kecil berwarna merah.

 

Baca juga: Bayi Buang Air Kecil dan Buang Air Besar Enggak Sih di Dalam Kandungan?
 

3. Merah muda atau oranye

Urine yang berwarna pekat ini biasanya terjadi selama beberapa hari pertama kehidupan bayi. Warna merah mudah atau oranye disebabkan urine bayi mengandung kristal urat (uric acid crystal). Meski tampak mengkhawatirkan, kondisi ini sebenarnya normal terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya akan hilang dengan sendirinya pada hari kelima atau keenam, saat ia sudah mengonsumsi lebih banyak ASI.

 

4. Kuning gelap

Jika urine bayi berwarna kuning tua atau kuning gelap, hal ini bisa menjadi tanda si Kecil mengalami dehidrasi. Terlebih jika urine tersebut juga berbau menyengat. Selain warna dan bau, biasanya frekuensi buang air kecil bayi juga akan berkurang, yakni ganti popok kurang dari 6 kali dalam sehari. Jika begini, segera berikan bayi banyak cairan atau ASI. Jika tidak kunjung membaik, segera bawa ke dokter.

 

Bayi belum bisa mengungkapkan dengan bahasa verbal apa yang ia alami atau rasakan pada tubuhnya. Maka dari itu, sebagai orang tua, Mums diharapkan dapat lebih memperhatikan segala perubahan yang terjadi padanya, termasuk jika urine bayi tidak berwarna kuning seperti normalnya. Segera konsultasikan dengan dokter jika melihat adanya perbedaan warna pada urine bayi. (AS)

 

Baca juga: Penyebab Balita Menahan Buang Air Besar dan Cara Mengatasinya
 

 

Referensi

Romper. What The Color Of Your Baby's Pee Can Tell You, According To Experts.

Very Well Family. Wet Diapers and Newborn Urine Output.