Jantung berdebar adalah kondisi dimana jantung terasa berdetak terlalu cepat. Lalu, apa penyebab jantung berdebar? Jantung berdebar bisa terasa mengganggu dan menakutkan bagi banyak orang. Namun, pada umumnya jantung berdebar bukan kondisi yang membahayakan dan bisa hilang dengan sendirinya.

 

Pada umumnya, penyebab jantung berdebar adalah stres dan kecemasan, atau jika Geng Sehat terlalu banyak mengonsumsi kafein, nikotin, atau alkohol. Penyebab jantung berdebar juga bisa kehamilan.

 

Namun, pada kasus tertentu, jantung berdebar bisa menjadi pertanda masalah jantung yang serius. Lalu, bagaimana membedakan penyebab jantung berdebar yang berbahaya dan tidak? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Kelelahan Bukan Penyebab Langsung Kematian Mendadak

 

Penyebab Jantung Berdebar

Sebelum mencari tahu penyebab jantung berdebar, Kamu harus tahu gejalanya terlebih dahulu. Kalau jantung berdebar yang Kamu rasakan disertai dengan gejala-gejala di bawah ini, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter:

  • Sesak napas
  • Pusing
  • Nyeri dada
  • Pingsan

 

Nantinya dokter akan memeriksa riwayat kesehatan Kamu. Ia juga akan melakukan sejumlah tes kesehatan untuk menemukan penyebab jantung berdebar yang Kamu rasakan.

 

Kalau sudah ditemukan dan didiagnosis, barulah dokter akan memberikan pengobatan yang tepat untuk mengatasinya. Kalau penyebabnya bukan masalah kesehatan tertentu, maka biasanya jantung berdebar bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, seperti mengontrol stres.

 

Beberapa Penyebab Jantung Berdebar

Ada beragam penyebab jantung berdebar. Penyebabnya dapat berhubungan langsung dengan kondisi jantung dan ada juga yang tidak. Penyebab jantung berdebar yang bukan berhubungan jantung adalah:

  • Luapan emosi yang kuat, seperti kecemasan, ketakutan, atau stres. Luapan emosi seperti itu biasanya terjadi saat serangan panik.
  • Aktivitas fisik yang terlalu berat
  • Konsumsi kafein, nikotin, atau obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin
  • Masalah kesehatan lain, termasuk penyakit tiroid, kadar gula darah rendah, anemia, tekanan darah rendah, demam, dan dehidrasi
  • Perubahan hormon saat menstruasi, hamil, atau tepat sebelum menopause. Terkadang, jantung berdebar saat hamil adalah gejala anemia.
  • Konsumsi obat-obat tertentu, termasuk dekongestan, inhaler asma, dan beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi aritmia.
  • Konsumsi beberapa suplemen herbal
  • Kadar elektrolit abnormal

 

Beberapa orang mengalami jantung berdebar setelah mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat, gula, atau lemak. Terkadang, konsumsi makanan dengan kandungan MSG, nitrat, atau natrium yang tinggi juga bisa menjadi penyebab jantung berdebar.

 

Kalau jantung berdebar setelah mengonsumsi makanan tertentu, maka kemungkinan Kamu sensitif tehadap makanan tersebut. Jadi, penting bagi Kamu untuk mengamati makanan apa saja yang dikonsumsi.

 

Selain itu, penyakit jantung juga bisa menjadi penyebab jantung berdebar. Pada umumnya, penyakit jantung yang menjadi penyebab jantung berdebar adalah aritmia atau gangguan irama jantung.

 

 

Penyakit jantung lain yang bisa menjadi penyebab jantung berdebar adalah:

  • Serangan jantung
  • Penyakit arteri koroner
  • Gagal jantung
  • Gangguan katup jantung
  • Gangguan otot jantung

 

Baca juga: Iker Casillas Terkena Serangan Jantung, Mengapa Itu Bisa Terjadi?

 

Diagnosis Jantung Berdebar

Ketika Kamu memeriksakan jantung berdebar yang dialami ke rumah sakit, dokter biasanya akan melakukan sejumlah pemeriksaan:

  • Melakukan pemeriksaan fisik
  • Menanyakan riwayat penyakit
  • Menanyakan obat yang sedang dikonsumsi, diet yang dijalani, dan gaya hidup
  • Menanyakan secara spesifik, kapan, seberapa sering, dan dalam situasi apa jantung berdebar terjadi
  • Melakukan tes darah

 

Tes lain yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyebab jantung berdebar adalah:

Elektrokardiogram (EKG): tes ini bisa dilakukan saat Kamu sedang beristirahat atau berolahraga. Tes EKG yang dilakukan saat sedang berolahraga disebut stress EKG. Tes ini mengukur sinyal elektrik jantung dan menemukan ritme jantung yang tidak normal.

Pemantauan holter: dalam tes ini, Kamu harus mengenakan alat monitor di dada. Alat tersebut akan menghitung sinyal elektrik jantung selama 24 - 48 jam. Tes ini bisa mengidentifikasi perbedaan ritme jantung yang tidak terdeteksi oleh tes EKG.

Event recording: Kamu akan mengenakan alat khusus di dada, dan menggunakan gadget sambungan untuk menghitung sinyal elektrik jantung ketika gejala dantung berdebar terjadi.

X-ray dada: dengan tes ini, dokter bisa mendeteksi perubahan pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh masalah jantung. Sebagai contoh, kalau dokter menemukan cairan di dalam paru-paru, maka kemungkinan hal itu disebabkan oleh gagal jantung.

Ekokardiogram: ini adalah tes ultrasound pada jantung. Tes ini memberikan informasi secara detil tentang status struktur dan fungsi jantung.

 

Pengobatan Jantung Berdebar

Pengobatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan penyebab jantung berdebar yang Kamu alami. Pasalnya, pada umumnya penyebab jantung berdebar tidak berbahaya dan tidak membutuhkan pengobatan.

Jadi, Kamu harus tahu dulu penyebab jantung berdebar yang dialami. Kalau dokter tidak menemukan penyebab jantung berdebar yang berarti, biasanya ia akan merekomendasikan agar Kamu menghindari hal-hal yang dapat memicu jantung berdebar.

Strategi yang bisa dilakukan untuk menghindari jantung berdebar adalah:

Meredakan kecemasan dan stres:

  • Olahraga relaksasi
  • Yoga
  • Tai chi
  • Aromaterapi 

Mengurangi konsumsi beberapa jenis makanan dan minuman, seperti:

  • Alkohol
  • Nikotin
  • Kafein
  • Obat-obatan terlarang

Menghindari konsumsi obat stimulan, seperti:

  • Obat batuk dan demam
  • Beberapa suplemen herbal tertentu

Kalau perubahan gaya hidup tidak bisa mengatasi jantung berdebar yang Kamu alami, maka dokter akan memberikan obat khusus, misalnya beta-blocker atau calcium-channel blocker.

Kalau dokter sudah menemukan penyakit yang menjadi penyebab jantung berdebar yang Kamu alami, maka pasti pengobatannya terfokus pada penyakit tersebut. Kalau disebabkan oleh obat tertentu, dokter akan memberikan obat lain. (AY)

 

Baca juga: Bisa Merusak Jantung, Jangan Terlambat Deteksi Penyakit Kawasaki!

 

Sumber:

Family Doctor. Heart Palpitations. Juli 2017.

Women's Heart Foundation. Cardiac Arrhythmia Management: Why Women are Different from Men.

WebMD. Heart Palpitations: Causes, Treatments, After Eating, Lying Down. 2017.