ASD atau Atrial Septal Defect adalah kondisi cacat lahir pada bayi, di mana terdapat lubang pada bagian dinding (septum) yang membagi ruang atas (atrium) jantung. Kondisi kelainan ini cukup umum terjadi, bahkan menempati urutan ketiga untuk jumlah kasus penyakit jantung bawaan terbanyak.

 

Apa Itu ASD?

ASD adalah kondisi terdapat lubang pada bagian septum, yang merupakan dinding otot pemisah dua ruang atas jantung (atrium). Ukuran lubang yang terjadi bisa bervariasi dan mungkin dapat tertutup sendiri, tetapi ada pula yang membutuhkan pembedahan.

 

Normalnya, saat jantung bayi berkembang selama dalam kandungan, biasanya ada beberapa lubang di dinding yang membagi ruang atas jantung. Lubang ini kemudian akan menutup selama proses kehamilan atau segera setelah lahir.

 

Akan tetapi, dalam kondisi tertentu, salah satu dari lubang pada septum ini akan tetap terbuka. Lubang yang terbuka membuat jumlah darah yang mengalir melalui paru-paru akan meningkat pesat. Kondisi ini lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di paru-paru.

 

Kerusakan pada pembuluh darah di paru-paru dapat menyebabkan masalah di masa dewasa, seperti tekanan darah tinggi di paru-paru dan gagal jantung. Selain itu, beberapa masalah lain yang mungkin juga dapat disebabkan oleh kondisi ini ialah detak jantung yang tidak normal dan peningkatan risiko stroke.

 

Baca juga: Murmur Jantung pada Bayi, Berbahayakah?
 

Apa yang Menyebabkan ASD?

Sebagian besar kondisi cacat jantung bawaan disebabkan oleh kombinasi genetika dan faktor yang melibatkan ibu saat hamil, seperti penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, serta penyakit diabetes, lupus, dan rubella. Sekitar 10% masalah jantung bawaan disebabkan oleh cacat genetik tertentu.

 

Apa Saja Gejala ASD?

Ukuran ASD dan lokasinya menentukan gejala yang ditimbulkan. Sebagian besar anak-anak yang memiliki kondisi ASD tampak sehat dan tidak memunculkan gejala. Kebanyakan dari mereka juga tumbuh dan mengalami peningkatan berat badan yang normal.

 

Akan tetapi, pada anak-anak dengan kasus ASD yang lebih besar dan lebih parah dapat menunjukkan beberapa gejala berikut:

- Nafsu makan buruk.

- Pertumbuhan yang buruk.

- Kelelahan yang luar biasa.

- Sesak napas.

- Masalah paru-paru dan infeksi, seperti pneumonia.

 

Baca juga: Detak Jantung Bayi Tak Terdengar? Jangan Panik!
 

Apakah ASD Dapat Diobati?

Pengobatan ASD tergantung pada usia anak, ukuran, lokasi, dan tingkat keparahan. ASD yang sangat kecil mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, dalam kasus berbeda, ahli jantung juga bisa merekomendasikan kunjungan tindak lanjut untuk melakukan observasi.

 

Selanjutnya, jika ASD belum menutup dengan sendirinya pada saat anak memasuki usia sekolah, ahli jantung umumnya akan merekomendasikan perbaikan lubang tersebut dengan melakukan katerisasi jantung atau operasi jantung.

 

1. Katerisasi jantung

Kebanyakan kasus ASD dapat diobati dengan katerisasi jantung. Dalam prosedur ini, tabung tipis fleksibel (kateter) akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah di kaki yang mengarah ke jantung. Ahli jantung kemudian akan memantau keteter untuk melakukan pengukuran aliran darah, tekanan, dan kadar oksigen di ruang jantung.

 

Selain pemasangan kateter, implan khusus juga akan dipasang pada lubang dan dirancang untuk meratakan septum di kedua sisi. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menutup ASD secara permanen.

 

Pada awal pemasangan implan, tekanan alami di jantung akan menahannya. Seiring waktu, jaringan normal jantung akan tumbuh di atas implan dan menutupi seluruh bagiannya. Teknik non-bedah ini tidak menimbulkan bekas luka pada dada dan memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat daripada operasi jantung.

 

Meski begitu, katerisasi jantung tetap memiliki risiko kecil, di mana akan terjadi pembentukan gumpalan darah pada alat penutup saat jaringan baru terbentuk. Karenanya, anak-anak yang menjalani katerisasi jantung biasanya akan diberikan obat aspirin dosis rendah selama 6 bulan setelah prosedur. Namun, seiring waktu, jaringan baru akan tumbuh secara normal dan aspirin tidak lagi dibutuhkan.

 

2. Operasi jantung

Pada kasus ASD dengan lubang sangat besar atau dekat dengan dinding jantung, biasanya diperlukan operasi jantung untuk menutup lubang. Operasi jantung dilakukan dengan membuat sayatan di dada, kemudian dokter akan menutup lubang di septum atrium atau menjahit bahan bedah buatan (misalnya Gore-Tex) di atasnya. Nantinya, jaringan jantung akan tumbuh di atas tambalan atau jahitan tersebut.

 

Nah, Mums itulah beberapa hal mengenai ASD yang perlu Mums ketahui. Semoga dapat menambah pengetahuan Mums, ya! (AS)

 

Baca juga: Mums, Waspadai Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
 

Referensi

CDC. "Facts about Atrial Septal Defect".

Cleveland Clinic. "Atrial Septal Defect (ASD)".

Kids Health. "Atrial Septal Defect (ASD)".

Mayo Clinic. "Atrial septal defect (ASD)".