Melahirkan bayi dengan kondisi yang sehat tentu menjadi harapan semua ibu. Namun, karena faktor tertentu, tidak jarang beberapa bayi terlahir dengan kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian lebih.

Salah satu masalah kesehatan yang hingga saat ini masih banyak dialami oleh bayi baru lahir adalah kondisi murmur jantung. Hampir sekitar 80% bayi dilahirkan dengan kondisi murmur jantung. Meski biasanya kondisi murmur jantung akan hilang dengan sendirinya seiring perkembangan Si Kecil, namun tidak jarang Mums merasa khawatir ketika menemukan Si Kecil terlahir dengan kondisi ini. 

Oke, mari kita bahas tentang murmur jantung. 

 

Apa itu murmur jantung?

Murmur jantung sebenarnya merupakan kondisi di mana jantung menghasilkan bunyi yang tidak normal seperti tiupan atau desiran halus. Suara murmur ini dapat terdengar melalui stetoskop.

Selain menimbulkan bunyi seperti desiran halus, murmur jantung juga membuat jantung Si Kecil berdegup lebih cepat dari biasanya. Kondisi ini dapat terjadi karena darah yang melalui jantung atau pembuluh darah di sekitar jantung mengalir terlalu cepat.

Murmur jantung sebenarnya merupakan hal yang normal dialami oleh bayi dan tidak berbahaya. Meski begitu, Mums tetap perlu memeriksakan kondisi ini kepada dokter untuk memastikan keadaannya. Pasalnya, kondisi murmur jantung pada bayi kadang kala bisa menjadi salah satu indikasi masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung atau masalah katup jantung kongestif dan perlu pengobatan.

Baca juga: Doppler, Alat Periksa Denyut Jantung Janin Paling Akurat
 

Apa penyebab kondisi murmur jantung?

Kondisi murmur jantung disebabkan oleh pergerakan darah yang terlalu cepat saat melewati bagian-bagian jantung. Hal ini mengakibatkan detak jantung menjadi lebih cepat dan menimbulkan bunyi seperti desiran.

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seorang bayi terlahir dengan kondisi murmur jantung, antara lain:

  • Adanya penyakit selama kehamilan, seperti diabetes yang tidak terkontrol atau rubella. Kedua jenis penyakit ini dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan cacat jantung atau murmur jantung.

  • Penggunaan obat-obatan terlarang serta alkohol selama masa kehamilan.

Baca juga:  Penderita Diabetes Mau Minum Alkohol? Ketahui Dulu Fakta dan Tipsnya!
 

Apa saja jenis murmur jantung?

Selain terdapat dua faktor yang diperkirakan mendorong kemunculannya, murmur jantung juga dapat dibedakan menjadi dua tipe, yakni murmur jantung tidak bermasalah, dan murmur jantung abnormal.

Murmur jantung tidak bermasalah merupakan tipe murmur jantung yang sering dialami oleh bayi dan anak-anak. Kondisi ini dapat terjadi ketika darah mengalir lebih cepat dari kondisi normal melalui jantung. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya murmur jantung tidak bermasalah, antara lain:

  • Aktivitas fisik atau olahraga

  • Kehamilan

  • Demam (penyebab paling umum pada kondisi murmur jantung yang diderita oleh bayi dan anak)

  • Tidak memiliki cukup sel darah merah sehat untuk membawa oksigen yang memadai ke jaringan tubuh (anemia)

  • Jumlah hormon tiroid yang berlebihan dalam tubuh

  • Fase pertumbuhan yang terlalu cepat

Murmur jantung tidak bermasalah umumnya akan hilang seiring waktu. Namun, tidak jarang pula kondisi murmur jantung bertahan seumur hidup tanpa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih lanjut.

Tipe murmur jantung lain adalah murmur jantung abnormal. Penyebab paling umum dari murmur jantung abnormal pada bayi adalah masalah struktural jantung (cacat jantung bawaan).

Cacat jantung bawaan yang biasanya menyebabkan murmur jantung meliputi:

  • Lubang pada jantung atau cacat septum (dinding pemisah ruang jantung). Lubang ini bisa bervariasi mulai dari ukuran hingga tempatnya muncul. Selain itu, ada yang bersifat serius, ada pula yang tidak.

  • Kelainan katup jantung yang biasanya merupakan kondisi bawaan lahir.

Ada beberapa tingkatan murmur jantung pada bayi, dan tidak semua kondisi tersebut merupakan indikasi masalah kesehatan. Tingkatan pada murmur jantung dibedakan menjadi tingkatan 1 hingga 6. Tingkat 1 merupakan murmur jantung yang paling tidak berbahaya dan bukan indikasi pada permasalahan kesehatan yang buruk. Memasuki tingkat 3 hingga 6, merupakan tingkatan murmur jantung yang perlu diwaspadai karena bunyinya yang lebih terdengar jelas dan berpotensi mengarah pada penyakit lain.

Baca juga: Pengalaman Pertama Menghadapi Bayi Batuk Pilek

 

Apa saja gejala murmur jantung?

Pada bayi atau anak penderita murmur jantung tipe tidak bermasalah, yakni pada tingka1 dan 2, biasanya tidak memiliki gejala yang terlihat menonjol. Hal ini karena tingkat 1 dan 2 pada murmur jantung bukan berada di kondisi berbahaya.

Namun, jika bayi sudah menunjukkan beberapa gejala yang menonjol, maka kemungkinan besar murmur jantung yang dialami sudah tergolong tingkat 3 hingga 4, atau bukan tipe tidak bermasalah.

Beberapa gejala yang dimaksud antara lain:

  • Kulit pada bagian ujung jari dan bibir tampak berwarna biru

  • Berat badan naik secara signifikan dan tiba-tiba

  • Mengalami sesak napas atau dyspnea

  • Batuk kronis

  • Mengalami pembesaran liver

  • Urat leher terlihat agak membesar dari ukuran normal

  • Nafsu makan menurun

  • Sedikit berkeringat dan tidak punya tenaga

  • Merasakan sakit pada area dada

  • Pusing

  • Pada beberapa kasus, penderita bisa mengalami pingsan

 

Bagaimana cara menangani bayi dengan murmur jantung?

Dalam menangani bayi dengan murmur jantung, orang tua harus tahu betul tipe murmur jantung yang dialami oleh Si Kecil. Jika murmur jantung yang dialami tergolong tingkat 1 dan 2 atau tidak bermasalah, maka biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus, karena memang sebenarnya jantung berada pada kondisi yang sehat. Atau jika murmur jantung ini disebabkan oleh sebuah penyakit seperti demam atau hipertiroidisme, murmur akan hilang dengan sendirinya jika kondisi si Kecil telah membaik.

Berbeda jika murmur jantung diketahui sudah tergolong tingkat 3 ke atas atau termasuk dalam tipe murmur jantung abnormal. Dalam kondisi murmur jantung ini, orang tua harus segera memeriksakan Si Kecil kepada dokter. Dokter biasanya akan melakukan sejumlah tes pemeriksaan serta melakukan monitoring terhadap kondisi anak dari waktu ke waktu. Jika diperlukan, obat akan diberikan pada Si Kecil tergantung pada tingkat, dan juga masalah murmur jantung yang dialami.

Jadi, jangan sepelekan kondisi ini ya, Mums. Tetap harus diperhatikan kondisi bayi, walaupun itu nampak tidak bermasalah.