Halo, Mums! Ada tidak di antara Mums yang mengalami pusing atau sakit kepala selama masa kehamilan? Rasanya tidak mungkin tidak ada, ya. Pastinya sebagian besar ibu hamil, khususnya yang tengah hamil muda, pasti mengalami sakit kepala atau pusing. Ini sedikit sharing dari saya yang sempat mengalami sakit kepala selama kehamilan.
Selama menjalani masa kehamilan, pastinya ibu hamil dilarang banget untuk makan sembarangan obat yang bukan dari resep dokter. Karena kalau kita asal-asalan saja makan sembarangan obat, bisa berakibat fatal buat janin.
Meskipun obat itu diperbolehkan untuk ibu hamil, kalau dosis dan cara meminumnya salah, tetap saja sangat berbahaya buat janin dan sang Ibu. Berikut beberapa artikel yang saya rangkum untuk bisa saya bagikan kepada Mums. Semoga bermanfaat.
Lemah, mual, serta pusing merupakan gejala awal ketika seseorang mengalami masalah dengan kondisi badannya. Hal ini bisa menyebabkan seseorang jatuh pingsan. Suplai darah yang berkurang akan mengakibatkan kekurangan oksigen dan nutrisi.
Ini hanyalah salah satu alasan pusing atau sakit kepala dan jatuh pingsan. Untuk mencegah pusing atau sakit kepala di masa kehamilan, Mums perlu mempelajari lebih lanjut tentang penyebab dan cara mengatasinya.
Baca juga: Sering Sakit Kepala? Bisa Jadi Itu Tanda Ketidakseimbangan Hormon
Pusing selama kehamilan memiliki penyebab tersendiri pada setiap trimester. Ini bisa muncul untuk pertama kalinya segera setelah pembuahan, kemudian akan terus muncul dari waktu ke waktu selama masa kehamilan.
Mengantuk, kelelahan, dan pusing bisa menjadi gejala awal kehamilan. Manifestasi seperti itu paling sering terjadi pada wanita yang sering mengalami banyak tekanan emosional, kelebihan beban fisik, anemia, atau berbagai penyakit vaskular. Apalagi sejak hari pertama kehamilan, pembuluh darah baru mulai terbentuk di daerah pelvis. Jadi, suplai darah tambahan meningkatkan sirkulasi darah di rahim.
Tapi, terkadang organisme betina tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan waktu. Regulasi aliran darah terputus-putus, menyalurkan terlalu banyak darah ke panggul, sehingga memotong aliran darah ke otak. Namun setelah beberapa waktu, saat aliran darah akhirnya dapat merespons dengan baik, pusing saat hamil akan mereda.
Bagaimana cara pengobatan pusing pada ibu hamil?
Selama kehamilan normal, pusing tidak mewakili risiko dan tidak memerlukan pengobatan. Dokter menyarankan untuk melakukan tindakan melawannya hanya dalam 3 kasus tertentu, yaitu anemia, tekanan darah rendah, dan diabetes gestasional.
Hanya diabetes gestasional dan anemia berat selama kehamilan yang memerlukan pengobatan. Ada kemungkinan untuk memperbaiki kekurangan zat besi dengan diet.
Tekanan darah rendah bisa diatasi dengan bantuan teh hitam atau kopi dalam jumlah sedang.
Baca juga: Sakit Kepala Saat Hamil? Hati-hati Gejala Pre-eklampsia!
Pusing selama kehamilan yang disebabkan oleh distonia membutuhkan obat penenang, yang tentu saja obatnya hanya diperbolehkan untuk ibu hamil. Agar kadar glukosa darah kembali normal, ibu hamil harus makan sesuai jadwal. Porsi kecil tapi bergizi. Ini akan membantu menstabilkan gula darah. Jangan pula terlalu banyak makan permen, atau sebaiknya benar-benar abstain dari gula sampai akhir kehamilan.
Semua jenis pusing selama kehamilan tidak perlu diobati. Namun jika ibu hamil merasa pusing saat hamil, harus sangat berhati-hati dan segera mengambil tindakan jika gejala terus berlangsung. Biasanya pusing atau sakit kepala bisa juga disebabkan karena kecapaian, seperti mengurus pekerjaan rumah tangga ataupun tuntutan pekerjaan di kantor yang terlalu berat.
Baca juga: Manfaat Pijat, Meredakan Sakit Kepala hingga Menghilangkan Insomnia
Jika memang seperti itu, ibu hamil bisa mengambil waktu untuk cuti atau beristirahat sebentar. Tapi kalau kondisi sakit kepala atau pusing sudah tidak tertahankan, Mums bisa mencoba makan obat parasetamol, yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil untuk meredakan sakit kepala atau pusing. Jika sakit masih saja berlanjut, segera menghubungi dokter secepatnya agar bisa mengetahui apa yang terjadi.
Semoga bermanfaat.
