Penyakit Kawasaki adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada pembuluh darah pada tubuh, termasuk pembuluh darah koroner pada jantung. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun.  

 

Penyakit Kawasaki baru ditemukan oleh seorang dokter asal Jepang, Tomisaki Kawasaki pada tahun 1967. Di Indonesia diperkirakan angka kejadian Penyakit Kawasaki adalah 5.000 kasus per tahun dan yang terdiagnosis baru 150 - 200 kasus per tahun.

 

Penyakit Kawasaki dapat menyebabkan kerusakan jantung permanen, sehingga sangat penting mengenali gejalanya sedini mungkin.  Dijelaskan DR. dr. Najib Advani, Sp.A(K), M.Med (Paed) yang merupakan dokter spesialis anak konsultan jantung yang ahli menangani Penyakit Kawasaki, ”Melihat banyaknya Penyakit Kawasaki yang belum terdiagnosis, penting bagi orang tua untuk mengenahi gejala penyakit ini sebab jika tidak ditangani dengan benar, penderita Penyakit Kawasaki dapat mengalami kerusakan jantung permanen.” 

 

DR. dr. Najib Advani, Sp.A(K), M.Med (Paed) yang merupakan dokter spesialis anak konsultan jantung yang ahli menangani Penyakit Kawasaki

 DR. dr. Najib Advani, Sp.A(K), M.Med (Paed), dokter spesialis anak konsultan jantung dan ahli Penyakit Kawasaki

 

Bagaimana mengenali Penyakit Kawasaki dan apa saja pengobatannya? OMNI Hospitals Alam Sutera pada Sabtu, 27 April 2019 lalu mengadakan diskusi tentang Penyakit Kawasaki, bersama dr. Najib Advani, dan para orangtua anak dengan Penyakit Kawasaki. Yuk, simak lebih dalam dengan Penyakit Kawasaki!

 

 Baca juga: Mengenal Penyakit Autoimun dan Pengobatan Immunoglobulin Intravena

 

Gejala Penyakit Kawasaki yang Harus Diwaspadai

Gejala Penyakit Kawasaki menyerupai gejala pada penyakit yang umum diderita anak-anak, seperti campak, infeksi virus, dan gondongan. Gejala khas Penyakit Kawasaki adalah: 

- Demam lebih dari 5 hari yang tidak reda meski diobati 

- Mata merah 

- Bibir pecah-pecah

- Lidah bengkak dan merah (strawberry tongue

- Ruam-ruam pada kulit area punggung, dada, perut, tangan, dan kaki.

- Pembengkakan kelenjar di Ieher (sehingga sering dikira gondongan)

- Pembengkakan, kemerahan pada telapak tangan dan kaki 

- Kulit pada ujung jari tangan dan kaki mengelupas setelah beberapa hari kemudian.

 

Baca juga: Penyakit Kawasaki, Demam dengan Ruam Merah pada Si Kecil


“Tetapi gejala yang paling khas dan harus diwaspai adalah demam, mata merah tanpa belekan, dan bibir dan lidah yang memerah,” jelas dr Najib.

Sampai saat ini penyebab Penyakit Kawasaki tidak diketahui sehingga tidak dapat dicegah. Namun, menurut dr. Najib, ada satu teori yang mengatakan bahwa penyebabnya adalah suatu virus yang masuk ke saluran napas kemudian memicu respon imun



Faktor genetik juga tidak berkaitan langsung meskipun beberapa kasus menimpa pada satu keluarga. Hanya saja, penyakit ini kebanyakan mengenai anak-anak dari ras Mongolia. Penderita terbanyak ditemukan di Jepang, Asia, dan sangat jarang menimpa ras kulit putih (Kaukasian).

 

Baca juga: Waspadai Ruam Gatal Ini di Kulit Si Kecil!



Komplikasi Penyakit Kawasaki pada Jantung 

Jika dikenali dan ditangani sejak dini, maka 99% Penyakit Kawasaki bisa sembuh total. Begitu muncul gejala, usahakan penderita sudah mendapatkan pengobatan sebelum hari kelima. Karena, jika terlambat, peradangan yang terjadi akan meluas.

 

Penyakit ini juga akan merusak jaringan di jantung, yaitu peradangan pembuluh darah (vaskulitis) yang memasok darah ke jantung, peradangan otot jantung (miokarditis), dan masalah pada katup jantung. Konsekuensinya sangat berat dan membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan lebih mahal. 



Dalam jangka panjang, penderita Penyakit Kawasaki yang terlambat ditangani akan mengalami penyakit jantung permanen, misalnya aterosklerosis.atau penyempitan pembuluh darah jantung.  


“Sebagian penderita Penyakit Kawasaki memang bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi jika tidak dikenali kita tidak pernah tahu bahwa jantungnya sudah mengalami kerusakan. Jadi kita sering mendapati orang dewasa usia 20-an terkena serangan jantung mendadak. Bisa jadi waktu kecil pernah mengalami Penyakit Kawasaki,” jelas dr.Najib.

 

Baca juga: Jangan Abaikan 9 Gejala Penyakit Jantung Ini! 


Pengobatan Penyakit Kawasaki

Salah satu kendala penanganan penyakit Kawasaki adalah pengobatannya yang cukup mahal. Pengobatan utama saat ini adalah pemberian imunoglobulin. 

 

Imunoglobulin adalah antibodi yang sangat kuat yang diharapkan dapat melawan peradangan berat yang terjadi. 1 pasien membutuhkan dosis immunoglobulin 2 gram/kgBB. 1 gram immunoglobulin ini harganya 1,5 juta rupiah.

 

“Mengapa imunoglobulin? Waktu pertama ditemukan. tidak diketahui obatnya. Pasien hanya diberi steroid. Tetapi obat ini menimbulkan efek samping yang berbahaya. Maka mulai tahun 80-an, dicoba diberikan imunoglobulin. Hasilnya ternyata membaik,” jelas dr. Najib

 

Setelah diberikan imunoglobulin, berapa lama pasien akan dirawat? Tergantung berat ringannya gejala. Menurut dr. Najib, di Indonesia rata-rata pasien menginap di rumah sakit selama 4 hari. Namun di Jepang, pasien harus dirawat sampai 2 minggu sampai memastikan hasil tes darahnya normal. 

 

Baca juga: 4 Vaksin Penting yang Sedang Dikembangkan di Dunia



Kawasaki Center di OMNI

Begitu orang tua mencurigai gejala Penyakit Kawasaki pada anak, tindakan terbaik adalah membawanya ke dokter anak yang mengetahui penyakit ini. Sayangnya, menurut dr.Najib, pakar Penyakit Kawasaki di Indonesia tidak banyak. 


OMNI Hospital memiliki pusat rujukan pelayanan penyakit Kawasaki bernama Kawasaki Center OMNI, dipimpin oleh DR. dr. Najib Advani. Selain itu didukung beberapa dokter spesialis anak konsultan jantung yang ahli dan berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani Penyakit Kawasaki, mulai dari penegakan diagnosis sampai pengobatan yang tepat.

 

Orang tua yang memiliki anak diduga mengalami Penyakit Kawasaki juga bisa menghubungi Perkumpulan Orang tua penderita Penyakit Kawasaki Indonesia (POPKI). Mereka bisa dihubungi melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, atau Telegram. Kini anggotanya sudah lebih dari 300 orang tua dengan anak yang pernah mengalami Penyakit Kawasaki. (AY)

 

Baca juga: Kurang Gizi saat Hamil Tingkatkan Risiko Anak Terkena Penyakit Jantung

 

 

 Referensi: 

Kidshealth.org. Kawasaki disease for parents.

Mayoclinic. Kawasaki disease.