Penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi setelah stroke di Indonesia. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit jantung bertanggung jawab pada kematian sekitar 17,7 juta orang setiap tahunnya. Sungguh angka yang menakutkan, ya. Tentunya kita tidak ingin keluarga atau orang-orang di sekitar kita mengalami penyakit ini. Yuk, simak artikel berikut agar terhindar dari penyakit jantung.

 

Faktor Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung?

Seperti yang sudah diketahui, ada berbagai faktor yang dapat memicu timbulnya penyakit jantung, misalnya:

  • Kebiasaan merokok.
  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Pola makan yang kurang baik.

 

Namun, ternyata belakangan diketahui bahwa risiko penyakit jantung sebenarnya sudah dapat muncul sejak kita berada dalam kandungan, lho.

 

Baca juga: Mums, Waspadai Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

 

Benarkah Asupan Gizi selama Kehamilan Memengaruhi Risiko Penyakit Jantung?

Hasil penelitian menunjukkan, gizi kurang saat masa kehamilan dan kanak-kanak berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada anak saat dewasa. Semakin rendah berat badan bayi saat lahir, maka risiko menderita penyakit jantung juga akan semakin meningkat. Karenanya, asupan gizi sangat penting diperhatikan oleh ibu hamil.

 

WHO bahkan menyebutkan berat badan lahir rendah (BB lahir kurang dari 2.500 gr) merupakan faktor risiko baru terhadap penyakit jantung. Pernyataan WHO ini didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan setiap kenaikan berat badan sebesar 1 kg, berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung iskemik sebesar 10-20%.

 

Periode emas sekaligus masa kritis perkembangan anak dimulai sejak dalam kandungan. Di sisi lain, pada masa kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin sangat cepat dan tidak dapat terulang lagi. Apabila pada masa ini terjadi kekurangan gizi, maka risiko terjadinya gagal tumbuh akan sangat tinggi. Selain itu, kekurangan gizi pada masa kehamilan akan menyebabkan laju pembelahan sel dalam tubuh janin menurun yang dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat.

 

Baca juga: Benarkah Menikah Membuat Jantung Lebih Sehat?

 

 

Apa Solusinya?

Nah ngomongin soal solusi nih, sebenarnya kita bisa menurunkan angka penyakit jantung yang terjadi, lho! Caranya? Mudah!

 

1. Menjaga asupan gizi selama hamil

Penyakit jantung dapat dicegah sejak dini dengan memperhatikan asupan ibu saat hamil. Kenapa? Sebab pemberian asupan gizi yang baik pada masa kehamilan dapat meningkatkan berat badan lahir sebesar 100 gr, dan akan menurunkan 1-2% risiko penyakit jantung.

 

2. Rajin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan

Selama hamil, penting bagi ibu untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, baik bidan, dokter, maupun puskesmas terdekat. Pantau dan catat selalu kenaikan berat badan ibu serta janin. Lakukan pula cek darah untuk melihat status zat besi ibu.

 

3. Manajemen stres

Stres selama masa kehamilan akan sangat berpengaruh pada proses metabolisme. Selain itu, stres juga akan berpengaruh pada janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mencari aktivitas menyenangkan, sehingga terhindar dari stres.

 

Baca juga: Kasus Serangan Jantung pada Wanita Hamil Semakin Meningkat

 

4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Kebersihan diri dan lingkungan menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil. Menjaga kebersihan akan membantu ibu terhindar dari risiko penyakit infeksi, yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.

 

5. Pantau Tumbuh Kembang Anak setelah Lahir

Saat anak sudah lahir, penting juga untuk memperhatikan pertambahan berat badan anak-anak. Kenapa? Sebab, anak-anak yang memiliki tubuh pendek meningkatkan risiko penyakit jantung juga, lho!

 

Jadi, ingat untuk terus memantau asupan zat gizi ibu selama hamil dan perhatikan juga pertambahan berat badan anak agar terhindar dari penyakit jantung, ya. laughing

 

Baca juga: Menggendong Bayi Dapat Meningkatkan Bonding hingga Menstabilkan Detak Jantungnya!

 

Tanda-tanda Bayi Ingin Menyusu - GueSehat.com