Corpus luteum cyst atau kista korpus luteum merupakan salah satu kista fungsional yang berada di ovarium. Kista jenis ini muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi. Kista fungsional merupakan hal yang umum, bisa hilang, dan tidak berbahaya.

 

Kista korpus luteum bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG. Setelah proses ovulasi, ada sesuatu yang kecil berwarna kekuningan dan akan menempati ruang di folikel yang sebelumnya ditempati oleh sel telur.

 

Korpus luteum merupakan sel yang memproduksi hormon progesteron dan sedikit estrogen. Secara alami, korpus luteum akan hancur setelah 14 hari. Namun, saat seorang wanita hamil, korpus luteum tidak akan hancur, akan tergantung, dan terus tumbuh.

 

 

Baca juga: Punya Kista Endometriosis? Cek Berkala untuk Deteksi Dini Kanker Ovarium

 

Korpus luteum juga akan memproduksi hormon untuk memberi makan dan mendukung pertumbuhan calon janin. Hingga pada akhirnya peran tersebut digantikan oleh plasenta, barulah korpus luteum akan hancur dan menghilang.

 

Pada wanita yang sedang hamil, korpus luteum akan mulai menyusut di sekitar minggu 6-7 setelah hari pertama haid terakhir. Selanjutnya, korpus luteum akan berhenti berfungsi di sekitar minggu 10 kehamilan. Namun pada sekitar 10% kehamilan, korpus luteum tidak menyusut. Justru sebaliknya, ia berkembang menjadi kista korpus luteum.

 

Apakah kista korpus luteum berdampak buruk bagi janin?

Tidak perlu khawatir Mums. Kista korpus luteum yang muncul hampir tidak memberikan dampak yang buruk terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan Mums. Pasalnya, biasanya kista tersebut akan hilang dengan sendirinya di masa trimester kedua kehamilan Mums.

 

Kista korpus luteum mungkin akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman saat sedang berhubungan seks. Mums harus berhati-hati saat berhubungan seksual bersama suami. Bila tidak hati-hati, bisa membuat kista pecah.

 

Baca juga: 6 Mitos tentang Kista Ovarium

 

Dokter akan terus memperhatikan ukuran dan kondisi kista tersebut melalui USG. Jika kista berkembang menjadi ukuran yang lebih besar, baru dokter akan mengambil tindakan. Beberapa ibu hamil yang memiliki kista korpus luteum di masa awal kehamilan melaporkan, muncul rasa seperti dicubit pada salah satu bagian bawah perut.

 

Selain ukuran yang membesar, kista yang tidak kunjung hilang juga memiliki risiko untuk pecah. Kista yang pecah akan berbahaya. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin, bahkan membuat janin dalam kandungan Mums berisiko meninggal dalam kandungan.

 

Beberapa ahli mengatakan bahwa perkembangan kista bisa terpengaruh oleh gangguan sirkulasi darah. Gejala yang timbul jika kista mulai berbahaya adalah nyeri yang tidak tertahankan di bagian bawah perut, mual, dan timbul demam.

 

Jadi, Mums tidak perlu terlalu khawatir jika dokter mengatakan terdapat kista dalam perut Mums. Pastikan Mums rutin untuk melakukan pemeriksaan kehamilan agar dokter bisa memantau ukuran dan kondisi kista tersebut, ya.  (AR/AS)

 

Baca juga: Inilah Perbedaan Antara Kista dan Tumor