Kanker otak adalah perenggut nyawa yang paling dihindari semua orang. Faktanya, kanker otak termasuk jenis kanker paling mematikan dibandingkan kanker jenis lainnya.

 

Kematian aktor sekaligus penyanyi Agung Hercules belum lama ini menyadarkan pentingnya mengenali kanker otak. Berikut ini penyebab, gejala, dan pengobatan kanker otak yang perlu Geng Sehat ketahui.

 

Baca juga: Agung Hercules Dikabarkan Idap Kanker Otak, Kenali Gejalanya!

 

 

Kanker Otak dan Jenis-jenisnya

Kanker otak termasuk salah satu kanker paling ganas, yang penyebarannya sangat cepat. Secara umum, kanker otak dibedakan menjadi dua, yaitu kanker otak primer dan kanker otak sekunder.

 

1. Kanker Otak Primer

Kanker otak primer adalah kanker yang selnya berasal dari otak. Kanker otak primer bisa menyebar ke bagian otak lain. Tapi uniknya, hampir tidak pernah menyebar ke bagian tubuh lain di luar otak.

 

Kanker otak primer dibagi menjadi empat grade atau stadium

  • Grade 1 atau stadium yang paling ringan yakni pilocytic astrocytoma

  • Grade 2 disebut diffuse astrocytoma (astrocytoma derajat rendah)

  • Grade 3 yakni anaplastic astrocytoma

  • Grade 4 adalah glioblastoma multiforme

     

Grade satu dan dua disebut tumor otak. Sedangkan grade 3 dan 4 inilah yang disebut kanker otak primer. Glioblastoma (grade 4) adalah jenis yang paling ganas dan paling tinggi stadiumnya. 

 

Kanker otak bisa terdeteksi di semua usia. Pada orang usia 60 tahun ke atas, kanker otak umumnya diketahui langsung pada grade 4. Hal ini bisa terjadi karena mutasi yang terjadi terlalu banyak dan berat.  

 

Sedangkan pada anak-anak atau dewasa muda, biasanya pertumbuhan sel kanker terjadi secara bertahap. Diawali dari grade 2, berkembang jadi grade 3, lalu menjadi grade 4.

 

Meskipun mematikan, secara teori, harapan hidup pasien glioblastoma bisa mencapai 2 tahun, jika mendapatkan pengobatan lengkap. Tetapi kondisi setiap pasien berbeda. Sebagian pasien bisa bertahan sampai lebih dari lima tahun.

 

2. Kanker Otak Sekunder

Kanker otak sekunder adalah sel kanker di otak yang merupakan penyebaran dari jenis kanker lain. Biasanya karena penyebaran dari jenis kanker di organ lain seperti kanker payudara atau kanker hati.

 

Baca juga: Anak Bisa Terkena Infeksi Otak karena Terlalu Banyak Main Handphone? Hoaks!

 

 

Gejala Kanker Otak

Gejala kanker otak sering kali sulit dikenali. Kadang bisa menyerupai gejala maag, flu, sakit kepala, mual dan muntah. Sakit kepalanya pun tidak khas, dan sangat bervariasi. Ada yang seperti migrain, ada yang seperti vertigo, ada pula yang hanya muncul di pagi hari saja.

 

Yang pasti, bila sakit kepala berlangsung terus menerus, sulit disembuhkan, dan makin progresif (semakin lama semakin berat gejalanya), patut diwaspadai ada kanker otak. Misalnya sekarang merasa sakit kepala, lalu minum obat. Besoknya sakit lagi, dan obat seperti kemarin tidak mempan lagi, itu berarti progresif. Tandanya ada sesuatu yang salah di otak.

 

Selain gejala umum yang tidak khas, ada pula gejala lain, sesuai dengan lokasi kankernya. Bila kanker tumbuh di pusat bicara maka gejalanya mungkin kesulitan atau tidak lancar bicara. Bila yang terjangkit adalah bagian asosiasi, maka penderita tetap bisa bicara, tapi mungkin tidak nyambung.

 

Gangguan fungsi otak seperti contoh di atas muncul bila kanker tumbuh di bagian otak besar. Bila kanker tumbuh ada di otak kecil, biasanya gejala berupa vertigo. Sedangkan bila tumor ada di batang otak, umumnya ada penurunan kesadaran. Batang otak hanya seukuran ibu jari orang dewasa. Bila ada kanker di sana, langsung muncul gangguan.

 

Baca juga: Yuk, Cari Tahu Bedanya Tumor dan Kanker

 

Diagnosis Kanker Otak

Untuk mendiagnosis kanker otak harus dilakukan pemeriksaan dengan MRI. Pemeriksaan MRI, sebaiknya tidak dilakukan ketika gejala sudah muncup apalgi sudah parah, namun dilakukan bersamaan dengan medical check up rutin.

 

Tujuannya adalah jika ada kanker otak bisa dideteksi secara dini, dan segera dilakukan pengobatan. Seperti halnya kanker lainnya, semakin dini ditemukan, kemungkinan keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi.

 

Pengobatan Kanker Otak

Pada dasarnya terapi untuk kanker otak terdiri dari operasi, kemoterapi dan radiasi. Ini merupakan standar pengobatan kanker pada umumnya. Namun tidak semua pasien menjalani ketiganya, tergantung keputusan dokter setelah melihat kondisi pasien.

 

1. Operasi Kraniotomi

Bila ditemukan ada massa atau pertumbuhan jaringan tidak normal di otak melalui pemeriksaan MRI, sebesar atau sekecil apapun ukurannya, harus segera dioperasi. Operasi merupakan terapi utama kanker otak.

 

Otak dilindungi tempurung kepala yang sangat keras yang tidak mungkin dilakukan dengan intervensi lainnya selain operasi. Operasi membuka tempurung kepala disebut kraniotomi.

 

Setelah tumor diambil, dokter akan mengevaluasi apakah tumor tersebut jinak, ataukah ganas (kanker). Pemeriksaan sekligus untuk memastikan jenis kankernya. Selain mengambil jaringan, tujuan operasi adalah mengurangi ukuran tumor atau kanker hingga sekecil mungkin.

 

Baca juga: 7 Virus yang Bisa Menyebabkan Kanker

 

2. Radioterapi dan Kemoterapi

Setelah kanker diambil lalu diketahui jenisnya, selanjutnya dilakukan radioterapi untuk membersihkan sel kanker yang mungkin masih tertinggal. Setelah itu baru dilakukan kemoterapi.

 

Kemoterapi untuk kanker otak sedikit berbeda dengan kanker lain. Obatnya berupa pil, bukan cairan yang diinfus. Sampai sekarang obat kemoterapi untuk kanker otak stadium lanjut hanya satu, yakni temozolamide. Obat ini menjadi terapi standar untuk glioblastoma yang sudah diterima secara internasional.

 

Kemoterapi temozolamide diberikan dalam enam seri. Dalam satu seri, obat diminum setiap hari selama lima hari. Setelah itu istirahat selama 23 hari. Lalu masuk ke seri dua, istirahat lagi 23 hari, dan begitu seterusnya hingga enam seri.

 

Khasiat temozolamide sama baiknya baik dalam bentuk pil maupun infus. Bentuk pil lebih menguntungkan karena efek sampingnya lebih seidkit daripada yang dalam bentuk infus. Pasien biasanya akan mengalami efek samping umum seperti mual dan muntah. Tidak ada keluhan rambut rontok, kulit menghitam, anemia, serta penurunan sel darah putih dan trombosit.

 

Keuntungan kemoterapi dalam bentuk pil adalah obat tidak rusak di lambung, sehingga 100% diserap masuk ke darah. Obat temozolamide bisa menembus 100% ke sawar otak, Sedangkan obat kemo yang lain tidak bisa menembus karena molekulnya besar,.

 

Kabar baiknya, rangkaian pengobatan kanker otak mulai dari operasi, radioterapi, hingga kemoterapi, sudah ditanggung BPJS.

 

Baca juga: Tidak Hanya Kemoterapi, Ini Cara Lain Menangani Kanker

 

Apakah Kanker Otak Bisa Disembuhkan?

Definisi sembuh untuk penyakit kanker sedikit berbeda dengan sembuh pada penyakit lain, misalnya penyakit infeksi. Definisi sembuh untuk kanker otak bukan berarti kankernya hilang sama sekali.

 

Secara medis, pasien disebut sembuh bila tidak lagi merasakan gejala, kankernya terkontrol dengan baik, dan kondisinya stabil. Meskipun sel kanker tidak sepenuhnya hilang, bisa gejala bisa dikendalikan dan kanker tidak membesar, bisa disebut sembuh.

 

Setelah menjalani enam seri kemoterapi, dilakukan evaluasi kembali dengan MRI kepala. Selanjutnya, MRI diulang tiga bulan kemudian, dan diulang tiga bulan selanjutnya. Bila hasilnya baik, MRI dilakukan enam bulan kemudian, lalu diulang enam bulan selanjutnya. Jika hasilnya baik, MRI cukup dilakukan setahun sekali, dan diulang tiap tahun.

 

Jangan khawatir Geng, karena angka harapan hidup atau kesintasan (survival rate) pasien kanker otak kini semakin baik. Perkembangan teknologi semakin maju, termasuk di Indonesia.

 

Pengobatan kanker otak di Indonesia sudah memiliki standar sama dengan di negara maju. Angka survival pasien kanker otak di Indonesia yang ditangani sesuai standar, sama dengan pusat-pusat kanker lain di dunia.

 

Baca juga: Imunoterapi Harapan Baru untuk Kanker Paru

 

 

Sumber:

Wawancara khusus dengan Dr. dr. Made Agus M. Inggas, Sp.BS, di MRCCC Semanggi, Juni 2019.