Berbicara tentang rokok, Geng Sehat tentu setuju bahwa merokok bukanlah bagian dari gaya hidup yang sehat. Kebiasaan merokok membawa banyak risiko kesehatan bagi mereka yang melakukannya.

 

Nah, sesuai dengan tema artikel Gue Sehat bulan Maret, kali ini kita akan membahas secara khusus dampak buruk dari kebiasaan merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. Di dalam sebatang rokok yang dari ukurannya tampak kecil, ternyata terkandung banyak sekali substansi yang sifatnya berbahaya bagi kesehatan.

 

Walaupun digunakan dengan cara dihirup ke dalam saluran pernapasan, dampak buruk dari kebiasaan merokok dapat terjadi pada seluruh anggota tubuh, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, Gengs!

 

Jadi, tidak mengejutkan apabila gigi dan mulut juga akan mengalami penyakit maupun kerusakan akibat paparan zat yang terkandung di dalam rokok, ya. Apa saja dan bagaimana cara rokok mengganggu kesehatan gigi dan mulut? Berikut penjelasannya!

 

Masalah pada gigi dan mulut akibat merokok

Dilansir dari American Dental Association dan berbagai sumber lainnya, masalah pada gigi dan mulut akibat kebiasaan merokok antara lain:

  • Perubahan warna (discoloration) pada gigi dan lidah.
  • Penurunan sensitivitas terhadap rasa dan bau.
  • Lambatnya proses penyembuhan setelah menjalani prosedur cabut gigi atau tindakan bedah di rongga mulut lainnya.
  • Penyakit gusi, terkadang memicu tanggalnya gigi (tooth loss).
  • Karies (tooth decay).
  • Kanker mulut.
  • Bau mulut (halitosis).
  • Kegagalan dalam prosedur dental implant.

 

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Gigi, Ternyata Tidak Selalu karena Gigi Berlubang! 

 

Merokok bikin gigi kuning dan karies

Mungkin Geng Sehat sering menjumpai para perokok umumnya memiliki gigi berwarna kuning, cokelat, sampai kehitaman. Hal ini disebabkan oleh beberapa jenis substansi di dalam rokok, seperti nikotin dan tar,

 

Substansi-substansi tersebut dapat menempel di permukaan gigi, kemudian perlahan tetapi pasti menyebabkan perubahan warna yang bermakna. Gigi yang berwarna kuning, apalagi cokelat dan hitam, tentu bukan sesuatu yang sedap dipandang mata, bukan?

 

Dalam sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh BMC Public Health, dikatakan bahwa efek staining atau noda pada gigi menimbulkan social disadvantages bagi para perokok, berupa rasa malu atau kurang percaya diri saat berinteraksi dengan lingkungan sosial karena tampilan gigi yang buruk.

 

Selain perubahan warna, merokok juga menjadi faktor risiko terjadinya karies pada gigi (tooth decay). Karies merupakan suatu kondisi terjadinya destruksi progresif pada struktur keras dari gigi, yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti makanan, lingkungan, atau infeksi.

 

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Journal of Dental Sciences dikatakan, paparan nikotin yang terkandung dalam rokok dapat memudahkan perlekatan Streptococcus mutans, sejenis bakteri patogen yang sangat sering menyebabkan karies gigi. Dengan demikian, risiko mengalami karies pada mereka yang merokok akan jauh lebih besar dibandingkan mereka yang tidak merokok.

 

Gigi Sensitif - GueSehat.com

 

Dampak merokok terhadap kesehatan gusi

Selain gigi, gusi juga memiliki peranan penting dalam fungsi rongga mulut. Gusi adalah jaringan yang berada di sekitar gigi dan berfungsi untuk melindungi gigi serta struktur tulang yang menyokong gigi.

 

Gusi yang sehat melekat kuat pada gigi, membentuk semacam segel yang melindungi gigi dari infeksi dan gangguan lainnya. Salah satu dampak buruk yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok adalah berkurangnya kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk infeksi yang terjadi pada gusi.

 

Penyakit gusi dimulai saat kuman mampu menginfeksi jaringan di dalam gusi. Dalam perjalanannya, akan terjadi peradangan (dikenal dengan istilah gingivitis) yang menyebabkan penderita merasakan beberapa keluhan, seperti nyeri, gusi bengkak, gusi berdarah, serta gigi sensitif.

 

Pada kondisi yang lebih parah, gusi bahkan dapat terlepas dari gigi, membentuk rongga yang dapat terinfeksi (dikenal dengan istilah periodontitis). Jika hal ini terjadi, maka jaringan serta tulang yang menyokong gigi dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan gigi mudah tanggal (tooth loss). Serem banget kan, Gengs?

 

Baca juga: Hindari 8 Jenis Makanan Ini karena Bisa Merusak Gigi!

 

Merokok meningkatkan risiko kegagalan prosedur dental implant

Setelah membaca risiko kerusakan gigi dan gusi akibat kebiasaan merokok, mungkin pembaca yang “bandel” masih bisa berargumen, “Zaman now kan udah ada implan gigi. Jadi kalau gigi tanggal, tinggal pasang implan, deh!”

 

Eits, tunggu dulu Gengs! Faktanya, studi menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko kegagalan pada prosedur dental implant. Buat Geng Sehat yang belum familier dengan istilah ini, dental implant adalah suatu alat (umumnya berbahan titanium), yang dipasang pada rahang melalui prosedur pembedahan.

 

Ini berfungsi sebagai “jangkar” untuk menempelkan gigi palsu dan menggantikan gigi yang tanggal. Syarat keberhasilan dari prosedur ini di antaranya pasien harus berada dalam kondisi kesehatan yang optimal, memiliki gusi yang sehat, serta struktur tulang rahang yang kuat untuk menyokong keberadaan implan tersebut.

 

Studi menunjukkan bahwa kesehatan mulut yang buruk menyebabkan tingkat kegagalan prosedur dental implant pada kelompok perokok lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak merokok.

 

Baca juga: Seks Oral Tularkan HPV dan Memicu Kanker Mulut!

 

Merokok menyebabkan bau mulut, Gengs!

Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa gangguan rokok pada mulut dan gigi hanya akan berkisar seputar bau mulut tidak sedap, yang bisa dihilangkan dengan mengonsumsi permen mint, berkumur, atau menyikat gigi.

 

Faktanya tidak sesederhana itu, Gengs! Kebiasaan merokok akan meningkatkan risiko bau mulut kronis (halitosis), yang sulit ditangani dengan hanya sebatas menyikat gigi.

 

Selain karena substansi yang melekat di rongga mulut dan menyebabkan bau tidak sedap, kandungan di dalam rokok juga bisa mengganggu produksi air liur yang turut memperparah bau mulut para perokok. Jadi, apa yang bisa diharapkan dari tampilan gigi yang buruk ditambah bau napas yang tidak sedap?

 

Merokok juga meningkatkan risiko kanker mulut!

Kanker selalu menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang. Kebiasaan merokok ternyata meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis kanker, termasuk kanker di rongga mulut!

 

Dari tahun ke tahun, hasil studi secara konsisten membuktikan adanya korelasi yang kuat antara kebiasaan merokok dengan kasus kanker mulut. Hal ini disebabkan paparan substansi jahat pada rokok memungkinkan terjadinya mutasi atau kerusakan lain pada sel-sel di rongga mulut.

 

Lambat laun, ini dapat berkembang menjadi kanker. Kalau sudah berhadapan dengan kanker, maka penderita harus siap menjalani berbagai jenis pengobatan, seperti pembedahan, radiasi, maupun kemoterapi. Pasti Geng Sehat enggak mau kan mengalami hal seperti ini?

 

Baca juga: Hindari 6 Kesalahan Saat Menyikat Gigi Berikut Ini!

 

Kesimpulannya Gengs, tampak jelas bahwa kebiasaan merokok tidak memiliki manfaat apapun bagi kesehatan, khususnya bagi kesehatan mulut dan gigi sebagai bagian tubuh pertama yang menerima paparan zat-zat dari rokok. Merokok dapat merusak gigi dan menyebabkan masalah mulut.

 

Yuk, ajak orang-orang terdekat kita yang masih merokok untuk mengubah kebiasaan buruk ini dengan kebiasaan sehat! Berhenti merokok memang tidak mudah dan perlu dukungan dari orang-orang di sekeliling. Namun melihat semua dampak buruk dari rokok, masih mau merokok?

 

 

Referensi:

American Dental Association: Smoking and Tobacco

cda-adc.ca: Smoking and Oral Health Status

Centers for Disease Control and Prevention: Smoking, Gum Disease, and Tooth Loss

ncbi.nlm.nih.gov: Smoking and tooth discolouration: findings from a national cross-sectional study

Journal of Dental SciencesNicotine is a risk factor for dental caries: An in vivo study

J Int Soc Prev Community Dent.: Smoking and dental implants

Surg Oncol Clin N Am.: CANCER OF THE ORAL CAVITY