Kamu pasti sudah membaca berita tentang tewasnya 35 orang di kolam renang San Jose, Amerika Serikat, pada 14 Juni lalu. Mereka meninggal karena keracunan gas klorin di kolam renang. Para korban tewas karena kelalaian petugas kolam renang menuangkan gas klorin ke mesin pompa. Penghirup gas klorin ini meregang nyawa setelah mengalami gejala keracunan seperti sesak napas dan muntah.  

 

Sebenarnya apa itu gas klorin dan mengapa bisa mematikan? Dikutip dari beberapa sumber, inilah fakta tentang gas klorin yang Geng Sehat bisa pelajari:

 

Apa itu klorin?

Klorin atau Klor (Cl2) adalah salah satu dari sepuluh bahan kimia yang paling banyak diproduksi di seluruh dunia. Klorin diproduksi secara komersial untuk digunakan dalam industri dan produk pembersih rumah tangga. Klorin juga merupakan gas racun pertama yang digunakan sebagai senjata selama Perang Dunia I.

Beberapa sifat kimia maupun sifat fisik klorin adalah sebagai berikut:

  • Klorin adalah gas yang berwarna kuning-hijau jika berada pada suhu kamar.
  • Klorin memiliki bau menyengat dan menjengkelkan yang mirip dengan bau pemutih pakaian jika terdeteksi pada konsentrasi rendah.
  • Kepadatan gas klorin kira-kira 2,5 kali lebih besar dari udara, yang akan menyebabkannya tetap berada di dekat permukaan tanah di daerah-daerah dengan sedikit pergerakan udara.
  • Klorin tidak mudah terbakar, tetapi dapat bereaksi secara eksplosif atau membentuk senyawa eksplosif dengan banyak zat kimia lain seperti asetilena, eter, terpentin, amonia, gas alam, hidrogen, dan logam halus.
  • Klorin sedikit larut dalam air, dan bereaksi dengan kelembaban untuk membentuk asam hipoklorit (HClO) dan asam klorida (HCl).
 Baca juga: Waspadai Bahaya Keracunan Gas Karbon Monoksida, Penyebab Kematian Kim Jong Hyun SHINee
 

Apa saja pemanfaatan klorin?

Klorin memiliki berbagai kegunaan. Di antaranya untuk mendisinfeksi air dan merupakan bagian dari proses sanitasi untuk limbah dan limbah industri. Inilah sebabnya kebanyakan kolam renang menggunakan klorin untuk pembersih dan pembunuh bakteri. Di pabrik kertas dan kain, klor digunakan sebagai agen pemutih, dan kemudian merambah ke produk pembersih rumah tangga untuk klorin yang larut dalam air.

 

Bagaimana kita bisa terpapar klorin?

Mengingat keberadaan dan volume klorin di industri maupun produk komersial rumah tangga cukup banyak, sudah pasti kita sering kena paparan klorin yang tidak disengaja. Karena klorin berbentuk gas pada suhu kamar, paparan umumnya terjadi melalui inhalasi atau dengan cara dihirup. Orang juga dapat terkena klorin melalui kontak kulit atau mata, atau melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi klorin.

 

Apa dampak kesehatan akibat paparan klorin?

Efek kesehatan dari klorin terutama karena sifat korosifnya. Efek oksidasi klorin yang kuat menyebabkan partikel hidrogen pada air terpecah, menghasilkan pelepasan oksigen dan terbentuk zat baru yaitu hidrogen klorida yang bersifat korosif sehingga berpotensi merusak jaringan. Oksidasi klorin juga dapat membentuk asam hipoklorit, yang akan menembus sel dan bereaksi dengan protein sitoplasma untuk menghancurkan struktur sel.

Baca juga : Ini yang Harus Dilakukan Jika Keracunan

 

 

Apa efek kesehatan langsung dari paparan klorin?

Efek kesehatan yang dihasilkan akibat paparan gas klorin dalam jumlah banyak dapat muncul dalam hitungan detik hingga menit. Tingkat keparahan, tanda, dan gejala yang disebabkan oleh klorin akan bervariasi sesuai jumlah, rute, dan durasi paparan.

 

Jika klorin terhirup: Jika klorin di udara terhirup dalam jumlah kecil, akan menyebabkan iritasi mata atau kulit dan ditandai dengan sakit tenggorokan dan batuk. Bau klorin dapat memberikan peringatan dini sehingga Kamu mengenali keberadaannya. Sayangnya, bau klorin menyebabkan organ penciuman kita cepat beradaptasi sehingga mengurangi kesadaran akan paparan yang lama pada konsentrasi yang rendah. Pada paparan yang lebih tinggi, gejala yang muncul adalah rasa sesak dada, mengi, henti  napas, dan penyempitan bronkus atau bronkospasme. Paparan yang sangat berat dapat menyebabkan edema pulmonal nonkardiogenik.

 

Jika klorin tertelan: Karena klorin adalah gas pada suhu kamar, maka kemungkinan tertelan agak sulit. Namun, klorin yang terlarut dalam air (misalnya dalam bentuk natrium hipoklorit atau pemutih rumah tangga) bisa saja tertelan dan menyebabkan kerusakan jaringan pada saluran pencernaan.

 

Jika klorin terkena mata atau kulit: Paparan rendah gas klorin akan menyebabkan iritasi mata dan kulit. Paparan yang lebih tinggi dapat menyebabkan luka bakar atau ulserasi kimia yang parah. Paparan klorin cair terkompresi dapat menyebabkan radang dingin pada kulit dan mata.

 

Anak-anak dapat terpapar dosis yang lebih besar daripada orang dewasa karena mereka lebih pendek dari orang dewasa, sehingga mungkin menghirup gas klorin yang memiliki konsentrasi tertinggi sedikit di atas permukaan tanah.

 

Bagaimana mengobati keracunan klorin?

Tidak ada obat penawar untuk keracunan klorin. Jika Kamu tidak sengaja kontak dengan klorin cair, segera basuh kulit atau mata dengan air yang banyak. Sedangkan jika terjadi luka bakar kimia yang dihasilkan dari paparan klorin, maka pertolongan pertamanya sama dengan luka bakar termal.

 

Keracunan klorin akibat dihirup dapat diobati dengan perawatan suportif seperti pemberian oksigen lembab, pemasangan alat bantu napas bronkodilator, dan penatalaksanaan saluran napas. Edema paru mungkin muncul belakangan, oleh karena itu pasien harus dipantau hingga 24 jam setelah pajanan inhalasi yang parah.

 

Jadi waspada selalu ya Gengs. Dalam jumlah cukup dan digunakan sesuai aturan, klorin sangat bermanfaat untuk industri dan kehidupan sehari-hari. Tetapi berlebihan dapat membawa bencana. (AY/WK)

Baca juga: 11 Makanan Ini Ternyata Berisiko Membuat Kamu Keracunan!

 Potensi Penyakit Berdasarkan Zodiak - Guesehat