Bagi penggemar Disney, pasti mengenal nama aktor muda berbakat bernama Cameron Boyce. Pada tanggal 8 Juli 2019 kemarin, dunia showbiz dikejutkan dengan berita meninggalnya  Cameron Boyce. Cameron Boyce meninggal karena kejang saat tidur di usia yang masih sangat muda yaitu 20 tahun, sehingga sangat mengejutkan dan membuat duka menyelimuti Hollywood.

 

Kepergiannya yang mendadak ini membuat masyarakat dunia bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab kematian aktor ini. Juru bicara keluarga mengumumkan bahwa Cameron Boyce meninggal dunia dalam tidurnya akibat kondisi medis yang dialaminya.

 

Bintang Descendants ini menghempaskan napas terakhirnya karena perawatan medis yang sedang dijalani. Meski demikian, pihak keluarga juga tak menyebutkan penyakit apa yang diderita aktor ini. Pihak kepolisian akan segera menjadwalkan autopsi dan tes toksikologi jika dianggap kurang untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari kematin aktor yang juga model ini.

 

Baca juga: Kejang pada Anak, Apa Saja penyebabnya?

 

Cameron Boyce Meninggal Akibat Epilepsi?

Yang mejadi perhatian masyarakat adalah, apakah kejang saat tidur dapat berbahaya hingga menimbulkan kematian? Lantas apa yang menyebabkan seseorang terkena gejala tersebut saat tidurnya?

 

Laporan kematian karena kejang mendadak saat tidur tersebut menimbulkan pertanyaan tentang kondisi medis yang sebenarnya dari sang aktor. Seorang kontributor Forbes bernama Nina Shapiro, menulis bahwa banyak yang tidak tahu jika aktor muda berbakat ini menderita gangguan kejang atau epilepsi.

 

Perlu diketahui, mengutip laporan Forbes, bahwa gangguan kejang yang juga dikenal sebagai epilepsi, diderita sekitar 0,5 persen populasi di Amerika Serikat atau sekitar 3 juta jiwa orang dewasa dan hampir 0,5 juta anak-anak. Sementara itu, sekitar 65 juta orang di seluruh dunia hidup dengan epilepsi.

 

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam tentang Epilepsi

 

Kejang dipicu gangguan listrik di otak yang secara tiba-tiba dan tidak terkenda. Kejang dapat berlangsung antara 30 detik hingga 2 menit. Seseorang yang memiliki daftar riwayat kejang biasanya didiagnosis epilepsi, dan sangat sering penyebab gangguan kejang individu tertentu justru tidak diketahui.

 

Ada  berbagai jenis kejang, dan manifestasinya akan tergantung pada jenis gangguan kejang individu tersebut. Mereka diklasifikasikan sebagai “fokus”. Kejang fokus akan melibatkan satu bagian otak, menghasilkan aksi spesifik yang tidak terkontrol, dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau kesadaran yang berubah.

 

Menurut Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry, kondisi kejang yang terjadi di malam hari terjadi karena kejang noktural (nocturnal seizure). Ketika tubuh terlelap, otak akan memasuki sebuah siklus tidur yang terdiri dari beberapa tahap. Dari studi tersebut, mengatakan bahwa kejang paling rentan muncul saat memasuki tahap setengah tidur dan saat akan bangun.

 

Baca juga: Jika Anak Terdiagnosis Epilepsi

 

Kemungkinan Penyebab Kejang Saat Tidur

Dalam kasus lain, kejang saat tidur bisa saja terjadi karena gangguan otak selain epilepsi. Beberapa jenis gangguan otak bisa menyebabkan seseorang terkena serangan kejang, misalnya stroke, cedera kepala parah, tumor otak, radang otak, gegar otak, gangguan pembekuan darah, atau infeksi seperti miningitis.

 

Tidak semua kejang berarti epilepsi, apalagi jika gejala kejang baru terjadi saat menginjak usia belasan dan dewasa. Kebanyakan kasus epilepsi dimulai dari masa anak-anak. 

 

Otak merupakan organ penting yang bertugas mengendalikan segala gerakan. Otak bekerja dengan mengeluarkan sinyal-sinyal yang dikirim ke otot melalui sel saraf. Bila ada gangguan yang dialami oleh sinyal yang dikirim oleh otak, maka otot tubuh bisa saja mengalami kontraksi secara tiba-tiba dan bahkan tidak akan mampu dikendalikan. Kondisi seperti itu, bisa terjadi kapan saja termasuk  saat Kamu tertidur lelap.

 

Kematian mendadak karena kejang saat tidur memang jarang terjadi, hanya 1 atau 2 kemungkinan dari 1000 pasien. Belum jelas apa yang menjadi penyebab pasti Cameron Boyce meninggal.

 

Yang pasti, penyebab kemungkinan kejang dapat menimbulkan kematian adalah karena terjadi gagal napas atau tersedak cairan atayu lendir sendiri sehingga menyebabkan gangguan pernapasan. Kejang juga dapat memicu irama jantung yang tidak teratur, yang menyebabkan detak jantung terhenti.

 

Baca juga: Kelelahan Bukan Penyebab Langsung Kematian Mendadak

 

 

Referensi:

Cnn.com. Cameron Boyce death epilepsy. 

Healthline.com. Nocturnal Seizure

Ncbi.nlm.nih.gov. Epilepsy