Banyak masyarakat yang tidak terlalu mengetahui atau peduli terhadap kesehatan gigi. Padahal, gigi adalah tempat banyak saraf berada. Jika seorang dokter atau penderita sakit gigi salah dalam mencabut gigi, maka akan berbahaya bagi saraf yang berhubungan dengan gigi. Sebagian masyarakat awam menganggap sakit gigi yang sering timbul adalah gigi berlubang. Padahal, sakit gigi bukan hanya itu saja lho, Gengs!

 

Ada beberapa jenis sakit gigi yang membutuhkan perawatan dokter dan harus ditangani segera. Bertepatan dengan Toothache Day yang jatuh pada 9 Februari lalu, kepada GueSehat, Drg. Annisa Rizki Amalia, Sp.KGA., yang ditemui saat praktek di Pasar Minggu, akan menjelaskan beberapa tipe sakit gigi yang sering dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa, serta macam-macam masalah pada gigi yang butuh penanganan khusus dari dokter gigi spesialis.

 

Sakit gigi adalah kondisi munculnya rasa nyeri di dalam atau sekitar gigi dan rahang. Rasa sakitnya pun berbeda-beda, mulai dari ringan hingga parah. Nyeri pada gigi ini penyebabnya juga bervariasi. Namun, sakit gigi yang paling sering dialami oleh anak-anak dan orang dewasa adalah akibat gigi berlubang, atau yang biasa disebut dengan karies.

 

Karies (gigi berlubang)

Sakit gigi jenis ini yang paling sering dialami oleh orang dewasa dan anak-anak. Karies disebabkan oleh bakteri. Bakteri tersebut bukan berasal dari makanan yang dikonsumsi, tetapi karena makanan yang menumpuk terlalu lama di gigi hingga merusak email gigi.

 

Umumnya, bakteri pada mulut adalah kondisi yang normal. Hanya saja, bakteri tersebut tidak dalam keadaan aktif. Jika bakteri tersebut semakin menumpuk dan tidak dibersihkan secara rutin, maka bakteri menjadi aktif. Semakin banyak makanan yang menempel, lama-lama mulut akan menjadi asam. Asam tersebut yang menyebabkan gigi bagian atas menjadi bolong, namun tidak langsung menjadi lubang.

Baca juga: 10 Tips Menjaga Kebersihan Gigi

 

Gigi yang bolong masih bisa diperbaiki dengan sikat gigi menggunakan sikat gigi yang halus dengan bulu sikat yang tipis. Jika tidak menyikat gigi dengan baik, maka akan merusak email gigi. Setelah email gigi rusak, akan mengenai lapisan keduanya yang bernama dentin. Dentin lebih tipis daripada email gigi, sehingga akan lebih cepat rusak. Setelah dentin rusak, bakteri tersebut akan mengenai lapisan ketiganya, yaitu pulpa. Di sana terdapat saraf dan pembuluh darah.

 

Pada tahap ini, biasanya orang akan merasa sangat nyeri di bagian gigi dan gusi sampai nyut-nyutan. Cara mengatasinya adalah dengan sikat gigi teratur menggunakan sikat gigi halus dengan bulu sikat yang tipis, setelah sarapan dan sebelum tidur. Selain itu, kurangi makanan berkarbohidrat dan memiliki kadar gula tinggi.

 

Jika kondisi gigi berlubang semakin parah, seperti merusak bagian saraf maupun gigi goyang atau hancur, biasanya dokter gigi umum akan menyarankan untuk dirujuk ke dokter gigi spesialis konservasi. Jika terjadi pada anak, maka akan dirujuk ke dokter gigi anak.

Baca juga: 5 Tips Mencegah Gigi Berlubang