Sakit gigi tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tapi juga balita. Sakit gigi bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang luar biasa dan merepotkan, terlebih jika dialami anak-anak.

 

Balita yang sedang sakit gigi biasanya menjadi lebih rewel, tidak mau makan, bahkan tidak bisa tidur di malam hari. Untuk mengatasinya, Mums bisa segera membawa si kecil ke dokter gigi untuk diperiksa dan selanjutnya diobati sesuai dengan kondisinya.

 

Akan tetapi, kenapa ya balita bisa sakit gigi? Apakah penyebabnya sama dengan sakit gigi pada orang dewasa? Lantas, apa yang bisa Mums lakukan untuk meringankan rasa sakit si kecil? Yuk, kita bahas bersama-sama.

 

Apa Gejala Sakit Gigi Pada Anak?

Gejala yang dirasakan antara satu anak bisa berbeda dengan anak yang lainnya. Namun, di bawah ini adalah gejala sakit gigi yang paling umum:

  • Anak mengeluh sakit pada gigi
  • Rasa sakit semakin parah bila gigi disentuh
  • Nyeri bertambah parah saat mengonsumsi makanan atau minuman panas atau dingin
  • Demam
  • Lelah dan merasa tidak enak badan.

 

Penyebab Sakit Gigi

Berikut beberapa penyebab sakit gigi yang paling umum:

  • Kerusakan gigi. Jika nyeri berlangsung lebih dari sehari, kemungkinan ini disebabkan karena adanya kerusakan pada gigi. Mums mungkin akan melihat email berwarna kuning kecokelatan. Lokasi yang paling umum adalah salah satu gigi geraham.
  • Abses gigi. Jika nyeri terasa sangat hebat, maka pembusukannya sudah menjadi abses gigi. Artinya, telah terbentuk kantong nanah di dalam akar gigi. Menyentuh gigi menyebabkan peningkatan rasa sakit. Jika tidak diobati, abses akan terkikis hingga menembus tulang. Mums mungkin melihat benjolan mirip jerawat pada garis gusi.
  • Enamel retak. Menggigit benda keras secara tidak sengaja dapat menyebabkan gigi retak. Selanjutnya, gigi menjadi lebih sensitif terhadap cairan panas dan dingin. Sekilas, gigi terlihat normal tanpa masalah.
  • Penyakit gusi. Kondisi gusi teriritasi yang ditandai dengan warna merah dan lunak.
  • Makanan terjebak. Makanan keras yang terjebak di antara 2 gigi dapat memicu rasa sakit.
  • Trauma. Cedera adalah penyebab umum sakit gigi pada balita yang sedang belajar berjalan dan kakinya belum stabil.
  • Kehilangan gigi susu. Biasanya, kehilangan gigi susu tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, terkadang, gigi memberi tekanan pada saraf atau menekan gusi saat gigi tersebut bersiap untuk erupsi.
  • Kebiasaan menggeretakkan atau mengepalkan gigi. Menggeretakkan memberi tekanan pada gigi, rahang, dan sendi temporomandibular (TMJ), sehingga menimbulkan rasa sakit. Hal ini juga dapat mengikis enamel, membuat dentin di bawahnya terbuka, sehingga membuat gigi menjadi sensitif.
  • Menyikat gigi dengan tidak benar. Jika si kecil menyikat gigi terlalu agresif, ini dapat mengikis enamel gigi, sehingga membuat gigi menjadi lebih sensitif.

 

Pengobatan Rumahan Terbaik untuk Sakit Gigi pada Anak

Jika sakit gigi disebabkan oleh masalah medis, seperti gigi goyang atau rusak, sebaiknya bawa si kecil ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan.

 

Sementara itu, Mums juga bisa mencoba beberapa pengobatan rumahan berikut untuk mengatasi ketidaknyamanan:

  • Menyikat dan membersihkan gigi dengan benang. Bantu anak membersihkan gigi yang sakit dengan lembut lalu menyikat giginya. Jika rasa tidak nyaman disebabkan oleh makanan yang terjebak, mencabut makanan tersebut akan mengurangi rasa sakit. Lagi pula, menjaga kebersihan mulut tetap merupakan hal yang ideal.
  • Berkumur dengan air garam. Air garam adalah obat alami yang aman untuk meredakan sakit gigi. Tambahkan satu sendok teh garam ke dalam 250 ml air hangat dan aduk rata. Minta si kecil untuk berkumur dengan air garam tersebut selama sekitar 30 detik. Ulangi proses sampai air habis.
  • Gunakan kompres dingin. Berikan anak kompres es untuk ditempelkan pada rahang atau pipi di area gigi yang sakit. Es akan membantu membuat mati rasa dan mengurangi peradangan.
  • Beri pereda sakit yang dijual bebas. Jika perlu, obat pereda nyeri yang dijual bebas akan membantu menghilangkan sakit gigi. Ikuti petunjuk dosis pada kemasan atau saran dari dokter anak.

 

Kapan Perlu Mengunjungi Dokter Gigi?

Meskipun sakit gigi sementara dapat diatasi di rumah, tetapi ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa si kecil perlu dibawa ke dokter gigi. Jika rasa sakit tidak kunjung mereda setelah mencoba beberapa strategi di atas, jadwalkan kunjungan ke dokter gigi untuk pemeriksaan. Dokter gigi akan membantu menentukan penyebab nyeri, perawatan, dan langkah pencegahan sakit gigi di masa depan.

 

Sumber:

Seattlechildrens.org. Toothache

Wearebitesize.com. What-could-be-causing-my-childs-tooth-pain

Nationwidechildrens.org. Toothache-pulpitis-in-children