Ada yang bilang jika dunia anak adalah dunia bermain. Maka, sebagai orang tua, kita perlu membebaskan anak untuk bermain dan juga menyediakan fasilitas permainan yang memadai, termasuk jika anak senang main di lantai. 

Di sisi lain, membiarkan anak bermain di lantai juga kerap memunculkan rasa khawatir dalam diri orang tua. Pasalnya, bukan tidak mungkin jika anak jadi terpapar bakteri penyebab penyakit karena kondisi lantai yang kotor. 

Nah, melihat kekhawatiran ini, SoKlin Lantai, produk pembersih lantai produksi WINGS Care, meluncurkan kampanye “Berani Main di Lantai - Maksimalkan Ruang Tumbuh Kembang Anak” di momen Hari Anak Nasional 2023 pada Selasa, 18 Juli 2023 lalu di Buumi Playscape, Jakarta. Harapannya, tentu saja agar orang tua senantiasa mendukung aktivitas bermain anak, sekalipun itu di lantai, tanpa merasa was-was.

 

Baca juga: Mau Si Kecil Pintar? Ajak Ia Bermain Yuk, Mums!
 

Manfaat Bermain di Lantai untuk Anak

Bagi anak-anak, bermain adalah hak dasar yang harus dipenuhi. Maka itu, sebagai orang tua, kita perlu mendukung aktivitasnya dengan menyediakan fasilitas dan area bermain yang nyaman, termasuk jika anak ingin bermain di lantai. Lagipula, bermain di lantai memiliki banyak manfaat juga untuk tumbuh kembang anak-anak. 

“Floor time atau saat-saat bermain di lantai dapat menstimulasi kekuatan otot-otot inti, kaki, lengan, dan punggung; melatih keterampilan motorik kasar dan halus, dan merangsang perkembangan sensorik yang melibatkan 7 sistem indera,” jelas Pritta Tyas, M.Psi., Parents Educator sekaligus Co-Founder Bumi Nusantara Montessori dalam acara peluncuran kampanye.

Menurut Pritta, dasar teknik floor time adalah bermain dan berinteraksi dengan anak di lantai selama 20-30 menit. Contoh permainan yang dapat dilakukan pada saat floor time adalah menyusun puzzle atau balok, dan masih banyak lagi. 

Floor time memberikan rasa nyaman pada anak, dan posisi orang tua sejajar dengan anak agar tidak memberi pengaruh buruk pada indera mata anak yang sedang berkembang. Jika anak harus menengadah karena posisi anak di lantai dan orang tua berdiri, maka akan mengganggu perkembangan matanya.

 

Baca juga: Mengembangkan Karakter Anak dengan Bermain
 

Tips Mempersiapkan Lingkungan Bermain yang Nyaman untuk Anak

Anak akan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki saat ia mempunyai ruang dan kesempatan untuk bereksplorasi dan mencoba sesuatu dengan caranya. Pasalnya, menurut Pritta, dalam ilmu montessori, setiap anak dipercaya memiliki unique inner teacher, di mana anak-anak memiliki kemampuan alamiah sendiri untuk mengembangkan imajinasinya. Oleh karena itu, orang tua atau pendamping perlu memberikan freedom with limitation pada anak.

Penerapannya dilakukan dengan tidak terlalu banyak memberikan instruksi atau interupsi saat anak beraktivitas, dan memberi anak kesempatan melakukan sesuatu seperti apa yang mereka bayangkan. 

Orang tua tetap perlu memberikan batasan yang tegas apabila apa yang dilakukan anak telah membahayakan diri mereka, orang lain, atau lingkungannya. Freedom with limitation memiliki beberapa manfaat antara lain mendorong anak untuk mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu, anak juga akan merasa dihargai dan dihormati sehingga menumbuhkan kepercayaan diri.

Dalam kampanye SoKlin Lantai #BeraniMaindiLantai, Pritta Tyas memberikan tips dalam menyiapkan lingkungan pembelajaran di lantai, di antaranya:

  1. Letakkan alat permainan anak di rak terbuka sehingga mengundang anak untuk aktif bermain. Hindari meletakkan alat permainan dalam kotak tertutup. Meletakkan mainan di kotak membuat anak jadi cenderung malas untuk mengambilnya karena mainan menumpuk tidak beraturan.
  2. Perhatikan tinggi rak mainan anak. Pastikan anak dapat dengan mudah mengambil dan mengembalikan mainannya, sehingga dapat melatih kemandirian anak.
  3. Kategorikan permainan anak. Pisahkan penempatan puzzle, alat art & craft, permainan sensori dan permainan lainnya.
  4. Berikan area bermain di lantai yang cukup luas bagi anak. Pada beberapa jenis permainan, akan lebih leluasa bila anak memainkan di lantai daripada menggunakan meja kursi.
  5. Hindari menggunakan terlalu banyak warna dalam dekorasi ruangan. Sebaiknya, gunakan warna yang nyaman pada mata anak dan tidak menimbulkan overstimulasi, seperti warna natural kayu, putih, atau warna lembut lainnya.
  6. Rotasikan mainan secara berkala. Mainan dapat dirotasi bila anak terlihat bosan, terlalu mudah atau sudah tidak tertarik. 


Jelang Hari Anak Nasional 2023, SoKlin Lantai kembali menegaskan dan meningkatkan kesadaran orang tua kembali akan hak-hak anak. Salah satu di antaranya adalah hak bermain. “Anak-anak berhak untuk bermain dan memiliki area bersih dan aman, tidak harus mewah tetapi harus terbebas dari virus, kuman dan bakteri. Ini sejalan dengan filosofi WINGS Group Indonesia yaitu ‘the good things in life should be accessible for all,” ungkap Zahratun Mutmainah, Brand Manager SoKlin Lantai. (BAG)

 

Baca juga: Anak Bermain Tanah? Ternyata Ada Manfaatnya untuk Kesehatan!