Anak dapat tumbuh pintar sendiri? Sayangnya, anggapan itu dibuktikan salah oleh banyak penelitian, Mums. Struktur otak memang sudah terbentuk sejak si Kecil di dalam kandungan. Namun, fungsi otak sangat ditentukan dari bagaimana stimulasi yang diperolehnya sejak dini. Artinya, pertumbuhan dan perkembangan si Kecil harus dikembangkan dengan stimulasi sesuai usianya.

 

Dilansir dari Science Daily, menurut ahli saraf yang juga merupakan profesor di Norwegian University of Science and Technology (NTNU), Audrey van der Meer, neuron dalam otak akan meningkat, baik jumlah maupun spesialisasinya, ketika bayi mempelajari keterampilan baru dan lebih banyak bergerak.

 

Jutaan neuron dalam otak dihubungkan oleh sinapsis atau titik temu antarterminal dalam neuron. Saat si Kecil beradaptasi dengan hal-hal di sekitarnya, saat itulah sinapsis baru di otak membawa pengetahuan baru. Bahkan, faktanya otak seorang bayi baru lahir mengembangkan 2-3 juta sinapsis per detik! Bisa dibayangkan kan Mums betapa sayangnya melewatkan Periode Emas ini jika tidak diimbangi dengan pemberian stimulasi yang tepat?

 

Jika sinapsis tersebut dilatih, pengetahuan akan bertahan di otak bayi. Sebaliknya, jika tidak dilatih maka pengetahuan dapat menghilang. Bisa dikatakan, kecerdasan yang dimiliki anak bergantung pada bagaimana stimulasi yang didapat. Jika tidak mendapat stimulasi, tentunya perkembangan akan jadi lebih lambat.

 

Baca juga: Penanganan Luka saat Si Kecil Bermain Sepak Bola

 

Menstimulasi Si Kecil dengan Bermain

 

Sejak di dalam kandungan hingga si Kecil lahir, ia akan terus menggunakan indranya untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan cara menyentuh, mengecap, mencium, melihat, meraba, dan mendengar. Stimulasi sensorik inilah yang berperan untuk perkembangan kognitif, emosional, dan fisiknya.

 

Tenang Mums, stimulasi sensorik itu tidak susah, kok. Malah, bisa Mums lakukan secara rutin dengan cara bermain. Jadi, si Kecil terhibur, bonding terbangun, dan kecerdasannya pun berkembang. Namun perlu diingat, stimulasi sebaiknya diberikan sesuai usia tumbuh kembang si Kecil dan seimbangkan dengan waktu istirahatnya ya agar tidak overstimulated.

 

Lalu, mainan seperti aja sih yang baik untuk menstimulasi sensorik si Kecil di tahun pertamanya? Beberapa pilihannya sebagai berikut:

 

  • Baby Play Mat Activity Gym

 

 Sumber: walmart.com

Tahukah Mums kalau mainan ini bisa digunakan sejak hari pertama si Kecil lahir? Pasalnya, ini memungkinkan si Kecil untuk berbaring, duduk, berguling, merangkak, dan melakukan banyak aktivitas lain, sambil disertai dengan berbagai stimulasi, seperti mendengar, meraba, dan mengecap.

 

Mums pun bisa menyesuaikan aktivitas si Kecil selama diletakkan di play mat dengan usianya. Misalnya di usia 6 bulan pertamanya, Mums bisa memasangkan mainan gantung berwarna-warni berukuran sedang dan menjuntai panjang. Sementara saat sudah mencapai usia 6 bulan ke atas, Mums bisa menggantinya dengan sensory cube. Manfaat yang bisa didapat dengan aktivitas sensorik di play mat ini mencakup tummy play, kontrol kepala, kemampuan sosial emosional, serta self-awareness.

 

Baca juga: Anak Bermain Tanah? Ternyata Ada Manfaatnya untuk Kesehatan!

 

  • Cermin

 

Sumber: Google image 

 

Ingat kan Mums kalau stimulasi sensorik tak perlu ribet? Buktinya, mainan yang diperlukan untuk mengasah sensoriknya cukup dengan… cermin! Bahkan, Mums tak perlu membeli cermin khusus bayi, lho. Asalkan cermin yang dipegang si Kecil tak memiliki sudut tajam dan ia didampingi selama bermain, aman-aman saja, kok.

 

Manfaat bermain cermin ini banyak banget lho, Mums. Si Kecil bisa bereksplorasi dengan melihat dan mengenali wajahnya sendiri. Sambil bercermin, ia perlahan mengasah kemampuan berbicaranya, lho. Coba deh, Mums pancing ia mengatakan beberapa kata dengan gerakan mulut yang jelas di depan cermin. Bayi biasanya akan tertarik untuk mengikutinya sambil mengeluarkan suara.

 

Bermain cermin juga baik untuk melatih kemampuan visualnya. Cobalah membuat mimik lucu di depan cermin dan perhatikan bagaimana si Kecil meniru gerakan Mums. Siap-siap mendengar tawa si Kecil yang menggemaskan, ya!

 

  • Baby Loop Sensory Cube

 

          

Sensory cube berfungsi sebagai mainan yang membantu memicu perkembangan saraf sensorik bayi, koordinasi mata dan tangan, serta perkembangan kemampuan gerak secara umum. Nah, yang unggul dari Baby Loop Sensory Cube ini, memiliki 2 sisi yang terbuat dari kain minky bertekstur dotted/star dan 4 sisi lain terbuat dari bahan katun. Warnanya berbeda pada setiap sisi, sehingga bayi dapat belajar pula tentang berbagai warna. Dengan demikian, seluruh panca indra si Kecil dapat dilatih karena terbuat dari kain dengan beragam warna, tekstur, dan benda-benda yang berbunyi ketika diremas, digenggam, atau digerakkan.

 

Selain itu, terdapat pula pocket mika bening untuk memasukkan foto atau learning card. Dan untuk melatih fokus anak, terdapat gantungan balon atau awan berbunyi yang dapat ditempel dan dicopot dengan velcro. Pas banget untuk dikaitkan di play mat atau stroller si Kecil. Dari sisi higienitas, Bunny Sensory Cube mudah dibersihkan, Mums. Jadi, aman untuk dimainkan si Kecil kapan saja di mana saja. 

 

Oh ya, Mums bisa memilih dari kedua varian yang tersedia, yaitu Bunny Sensory Cube dan Farm Sensory Cube. Mums tertarik yang mana, nih? (AS)

 

 Baca juga: Mengembangkan Karakter Anak dengan Bermain

 

 

 

Sumber:

New Medical. Importance of Sensory Stimulation for Babies.

Huffingtonpost. Baby Sensory Class.