Bakat menjadi pemain sepak bola dapat terlihat sejak dini. Mums tidak seharusnya membatasi keinginan si Kecil jika ia menunjukkan minat berlebih terhadap olahraga paling populer di muka bumi ini. Untuk mengasah bakatnya, ada banyak akademi sepak bola yang bisa Mums pilih, atau kursus dan pelatihan singkat yang kini kerap diselenggarakan oleh klub-klub sepak bola elit dunia.

 

Misalnya produk antiseptik Betadine yang pada 27–29 Juni 2018 lalu menyelenggarakan Betadine Soccer Camp di Indonesia, bekerja sama dengan klub sepak bola Manchester City. Program ini diikuti oleh 36 pemain muda terpilih, baik laki-laki maupun perempuan dengan usia 9–14 tahun. Mereka akan langsung dilatih oleh pelatih dari klub bola Manchester City, yaitu Alan Dixon dan Steven Jackson. Nah, pasti ke depan ada banyak program-program sejenis nih Mums, baik yang diadakan oleh klub sepak bola internasional maupun oleh klub sepak bola dalam negeri. 

 

Mums pasti bangga kan jika si Kecil kelak dapat meraih impian menjadi pemain sepak bola hebat? Takut si Kecil terluka akibat benturan dan gesekan selama berolahraga? Jangan takut Mums, selama perawatan luka dilakukan dengan benar, tidak akan berdampak serius. Dokter Dedy Kartawidjaja, selaku Head of Medical Affairs Mundipharma Indonesia, menjelaskan tips-tips penanganan luka dasar yang benar:

Baca juga: Kenali Bakat dan Impian Si Kecil sebagai Generasi Alfa
 

1. Cuci tangan Mums

Sebelum Mums membantu menangani luka si Kecil, pastikan tangan Mums bersih.

 

2. Hentikan perdarahan dengan cara apa pun

Jika luka si Kecil mengeluarkan darah, hentikan perdarahannya dengan kain, saputangan, atau baju yang bersih. Kemudian tekan balutan kurang lebih selama 15 menit. Jika tidak mau berhenti, segera bawa ke pusat pelayanan terdekat. Itu artinya luka si Kecil cukup dalam dan membutuhkan jahitan.

 

3. Bersihkan luka dengan antiseptik 

Untuk mencegah luka terinfeksi, bersihkan dengan air mengalir atau cairan antiseptik. Ada beberapa jenis antiseptik, seperti dijelaskan dr. Dedy, yaitu:

- Alkohol. Alkohol cukup baik sebagai larutan antispetik, tetapi tidak lagi efektif saat sudah dibuka dan menguap. Selain itu, perhatikan konsentrasi alkohol. Konsentrasi tingggi sampai 80% akan sangat menyakitkan untuk anak-anak jika mengenai luka.

- Klorheksidin. Beberapa tahun terakhir, klorheksidin dilaporkan menyebabkan beberapa jenis kuman menjadi kebal. Selain itu, warna klorheksidin biasanya bening sama seperti alkohol. Umumnya, luka yang terjadi memiliki bentuk atau pinggiran tidak beraturan. Jadi jika diberi cairan antiseptik berwarna bening, tidak dapat dipastikan apakah semua sudut luka sudah tersapu antiseptik atau belum.

- Povidine-iodine. Cairan povidine-iodine cukup baik dan efektif sebagai antispetik. Selain itu, warnanya biasanya cokelat, sehingga mudah untuk mendeteksi apakah seluruh luka sudah tertutup antiseptik.

Baca juga: Perlukah Merawat Organ Intim dengan Pembersih Khusus?

 

 

 

4. Oleskan krim antibiotik

Setelah luka benar-benar bersih, oleskan krim antibiotik jika perlu. Krim atau salep ini akan membantu mencegah infeksi. Oleskan salep antibiotik ke luka anak satu hingga tiga kali sehari.

 

5. Tutup luka dengan perban

Jika luka si Kecil terkena udara, akan memperlambat proses penyembuhan. Pastikan untuk menutup dengan perban ke area luka segera setelah luka bersih dan kering. Perban juga akan mencegah anak mengorek-ngorek luka.

Baca juga: Inilah Alasan Luka Penderita Diabetes Sulit Sembuh
 

6. Kenali tanda-tanda infeksi

Jika luka tidak membaik dan muncul gejala infeksi, segera bawa ke dokter. Beberapa tanda infeksi adalah luka berbau, muncul cairan kuning bernanah di sekitar luka, peningkatan rasa sakit, dan luka tidak kunjung kering. (AY/AS)

 

 Tips Menumbuhkan Kepercayaan Diri Anak- Guesehat