Kebersihan organ intim wanita secara mutlak harus selalu dijaga. Hal ini dikarenakan area kewanitaan merupakan bagian yang vital serta paling sensitif. Organ intim yang tidak terawat dengan baik dapat memicu ketidakseimbangan pH, sehingga mengakibatkan infeksi. Itulah sebabnya, dibutuhkan cairan antiseptik dengan komposisi khusus untuk membersihkan vagina.

 

Bila selama ini Kamu terbiasa menggunakan sabun mandi untuk membersihkan area vaginal, sebetulnya hal ini keliru. Namun tenang saja, Kamu tidak sendiri. Berdasarkan riset, sekitar 40% wanita di seluruh dunia rupanya masih sering membersihkan organ genital menggunakan sabun badan.

 

Baca juga: Jaga Kesehatan Vagina dengan Menghindari Hal-hal Ini

 

Kenali Area Kewanitaanmu

Menurut dr. Mery Sulastri, spesialis urologi sekaligus edukator dan trainer PT. Mundipharma Indonesia, area organ intim wanita memiliki tingkat keasaman yang berbeda dengan organ tubuh lainnya. Normalnya, kandungan pH yang sehat di sekitar organ intim berada di angka 3,8–4,2. Keseimbangan pH alami ini perlu dijaga, agar bakteri baik atau lactobacillus di area kewanitaan tetap mendominasi. Seluruh bakteri baik ini berfungsi untuk mencegah area kewanitaan terkena beragam infeksi.

 

Selain itu, ada karakter unik lain yang harus Kamu ketahui. Area kewanitaan mengeluarkan lendir sebagai mekanisme pertahanan area kewanitaan. Namun, lendir yang dihasilkan memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Tidak berbau, tidak gatal, serta jumlahnya tidak banyak.
  • Tekstur dan tingkat konsistensinya tidak kental, tetapi juga tidak encer.
  • Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi, seperti gatal, kemerahan, bau tak sedap, keputihan yang patologis, atau perdarahan.

 

Jumlah bakteri baik (lactobacillus) di area kewanitaan mencapai 95%, sementara 5% sisanya adalah bakteri buruk. Sayangnya fakta menunjukkan, 3 dari 4 wanita sangat sering mengalami masalah keputihan, gatal, juga bau tak sedap yang sering berulang. Padahal, kendala ini sebenarnya dapat dihindari. Caranya dengan memilih pembersih antiseptik yang memiliki pH alami serta mengandung prebiotik.

 

Prebiotik merupakan satu senyawa yang mampu membantu pertumbuhan bakteri baik di area organ genital wanita. Prebiotik bermanfaat sebagai nutrisi atau makanan bagi perkembangan bakteri baik di area vaginal, sehingga dapat menjaga kadar pH tetap normal.

 

Sabun Badan Bukanlah Pilihan yang Tepat

Kenapa membersihkan area kewanitaan dengan sabun mandi dianggap sebagai pilihan yang keliru? “Penggunaan sabun badan kurang disarankan, karena pH yang terkandung dalam sabun biasa adalah sekitar 9–10. Jadi, kurang ideal untuk membersihkan area kewanitaan yang memiliki pH lebih asam,” tambah dr. Mery. Padahal saat keseimbangan pH terganggu, risiko infeksi semakin meningkat.

 

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga riset Nielsen terhadap 1.000 wanita di Asia, sekitar 40% dari mereka rutin menggunakan sabun badan untuk membersihkan area kewanitaan. Padahal, penggunaan sabun badan secara terus-menerus berisiko mengakibatkan gangguan kulit vulvar dermatosis, mengganggu tingkat pH alami, juga menyebabkan ketidakseimbangan flora normal di area kewanitaan.

Baca juga: Inilah yang Terjadi Jika Rambut Halus di Organ Intim Tidak Dirawat!

 

Faktor Penentu Kondisi pH Area Kewanitaan

Yuk, cek faktor-faktor yang bisa mengganggu keseimbangan pH area vaginal berikut ini!

  • Sabun badan, karena kandungan pH-nya mencapai angka 9–10.
  • Siklus menstruasi. Darah menstruasi meningkatkan pH hingga mencapai 7,4.
  • Hubungan seks. Cairan semen dalam sperma dapat meningkatkan pH organ intim wanita hingga 7,1-8.
  • Hal-hal lain, seperti gaya hidup tidak sehat, personal hygiene yang buruk, gangguan hormonal, penggunaan antibiotik, serta penyakit kronik seperti diabetes.

 

Tips Membersihkan Area Kewanitaan

Faktanya, hanya 6 dari 10 wanita di Indonesia yang mengerti cara membersihkan dan merawat organ intim, baik saat beraktivitas sehari-hari maupun selama masa menstruasi. Untuk meminimalisasi dampak buruk yang bisa diakibatkan oleh hal tersebut, Kamu bisa menerapkan tips berikut ini.

  • Biasakan mencuci tangan, sebelum dan sesudah membersihkan area kewanitaan.
  • Cucilah area kewanitaan menggunakan air bersih dan gunakanlah cairan pembersih antiseptik yang sesuai. Sebagai contoh, pilihlah cairan pembersih antiseptik yang dapat menjaga pH serta mempertahankan jumlah bakteri baik di dalam vagina, untuk memangkas pertumbuhan bakteri jahat.
  • Pilihlah dengan kandungan spektrum yang luas, kandungan bahan alaminya dapat melawan pertumbuhan bakteri buruk, dan tidak menimbulkan resistensi di kulit. Spektrum yang luas memungkinkan cairan antiseptik membersihkan 99,99% kuman, bakteri, dan jamur penyebab penyakit di area kewanitaan dalam waktu 1 detik.
  • Bersihkan area kewanitaan dengan arah yang benar, yaitu dari arah depan ke belakang.
  • Keringkan organ intim menggunakan handuk atau tisu lembut untuk penggunaan satu kali pakai. Saat Kamu mengeringkan area kewanitaan, pastikan arahnya juga sama, dari depan ke belakang. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi.
  • Gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat dan segera ganti apabila terasa lembap. Jangan mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat atau yang berbahan dasar nylon. Akan lebih baik bila Kamu mengenakan pakaian dalam berbahan dasar katun.
  • Selama masa menstruasi, gantilah pembalut sebanyak 3 hingga 4 kali sehari. Terapkan kebiasaan baik ini, sekalipun volume darah menstruasimu normal atau tidak banyak. Kenapa dianjurkan sering mengganti pembalut pada saat menstruasi? Tujuannya adalah untuk meminimalisasi perkembangan bakteri dan jamur di area kewanitaan. Pasalnya, selama masa menstruasi, pH area kewanitaan meningkat menjadi 7,4.

 

Bagi para Mums yang memiliki anak perempuan, ajarkanlah kebiasaan membersihkan organ intim dengan cara yang baik dan benar sejak mereka masih kanak-kanak. Saat ia memasuki usia pubertas kelak, biasakan buah hati Mums untuk mulai menggunakan cairan pembersih antiseptik khusus untuk membersihkan organ intim. Rajin-rajinlah mengingatkan anak perempuan Mums untuk tidak lupa mengganti pembalut pada jam istirahat sekolah. Jadi, kebersihan area kewanitaannya terjaga dari bahaya kuman dan bakteri di masa menstruasi.(TA/AS)

 
Baca juga: Menjaga Kebersihan Organ Intim Penting, Mums!