Seiring bertambahnya usia, perubahan akan terjadi pada manusia, tak terkecuali pada organ kelaminnya. Pada wanita sendiri, organ kelamin atau vagina akan mengalami perubahan sesuai dengan fase usianya. Namun sayangnya, tidak banyak wanita yang menyadari perubahan yang terjadi.

 

Hal tersebut diungkapkan dalam survei yang dilakukan oleh Kongres Obstetricians dan Ginekologi Amerika bersama dengan Women’s Health mengenai seberapa besar wanita mengenal perubahan yang terjadi pada anatomi vaginanya. Dalam survei tersebut menghasilkan data bahwa sebagian besar dari responden tidak paham akan perubahan yang terjadi pada vagina mereka.

 

Padahal, sebaiknya setiap wanita bisa memahami perubahan yang terjadi pada vaginanya agar bisa melakukan perawatan yang sesuai. Dilansir dari Prevention, profesor dan asisten klinis kebidanan dan ginekologi di Ichan School of Medicine di New York, Alyssa Dweck, MD menjelaskan beberapa perubahan pada vagina seiring usia, seperti berikut:

 

Usia 20 tahun

Pada usia ini merupakan masa akhir dari pubertas, sehingga organ-organ pada tubuh wanita sudah mencapai ukuran dewasa. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada bagian labia mayora atau bibir luar vagina. Pada usia 20an, bagian ini justru terlihat mengecil. Hal ini karena lemak di dalam alat kelamin mengalami penyusutan dan menyebabkan labia mayora turut menyempit.

 

Usia 30 tahun

Umumnya, keluhan yang banyak dialami oleh wanita di usia 3o tahun adalah vagina yang menjadi lebih kering. Biasanya kondisi ini terjadi karena dampak dari penggunaan pil KB yang dikonsumsi untuk menghambat ovulasi dan membatasi produksi pelumas.

Tidak hanya itu, pada usia ini, wanita yang sudah mengalami masa kehamilan dan melahirkan akan mengalami perubahan pada bagian vulva dan vagina. Alyssa Dweck mengatakan bahwa pada umumnya, pembuluh darah akan membesar saat kehamilan dan akan kembali dalam ukuran yang hampir sama seperti semula setelah melahirkan. Rahim yang berkembang selama kehamilan pun akan menyusut kembali setelah 6 minggu setelah kelahiran.

Hormon yang muncul saat masa kehamilan juga akan kembali normal. Namun, hormon kehamilan tersebut dapat mengubah warna vulva menjadi lebih gelap. Bagian labia minora, bibir vagina bagian dalam juga turut berubah menjadi gelap. Perubahan ini merupakan kondisi yang normal dan bisa kembali seperti semula, sehingga Anda tidak perlu khawatir.

 

Usia 40 tahun

Apakah Anda memiliki kebiasaan mencukur rambut kemaluan atau pubic hair dengan wax? Bila iya, pada usia 40 tahunan, kemaluan atau vagina Anda akan mengalami perubahan pigmen warna kulit daripada yang tidak pernah melakukannya. Selain itu, rambut kemaluan pun akan mulai menipis akibat dari menurunnya hormon esterogen dalam tubuh.

Penuruna produksi hormon esterogen ini juga akan memengaruhi siklus menstruasi Anda yang kemudian akan membuat Anda mengalami transisi premenopause.

 

Usia 50 tahun

Pada usia ini, merupakan masa awal wanita biasanya akan mengalami menopause. Setiap wanita akan mengalami masa menopause yang berbeda-beda tergantung pada produksi hormon estrogen mereka. Biasanya, semakin cepat wanita mengalami menstruasi pertama maka semakin cepat pula mengalami menopause.

Gejala awal dari menopause adalah kondisi kekeringan pada vagina dan perubahan elastisitas vagina. Selain itu, tanda-tanda lainnya adalah rasa berat yang dialami pada bagian bawah vagina. Organ vagina terdiri dari kumpulan struktur tendon, jaringan, dan otot. Bobot tubuh yang berlebih serta penuaan akan berdampak melonggarkan dinding dasar panggul dan elastisitas organ kemih yang menyebabkan tekanan dan rasa berat pada bagian bawah vagina.

Usia akhir 50 juga akan berdampak pada keseimbangan asam vagina yang memacu peradangan dan penipisan serta pengeringan pada dinding vagina. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa gatal seperti terbakar dan kemerahan. Salah satu cara untuk mengurangi dampak ini adalah dengan melakukan hubungan seksual secara rutin bersama pasangan.

 

Perubahan yang terjadi pada vagina merupakan kondisi yang normal. Meski begitu, Anda juga tetap harus memerharikan dan memahami perubahan secara cermat. Jika Anda merasakan kondisi yang sangat mengganggu, sebaiknya jangan ragu untuk langsung memeriksakannya ke dokter sejak dini. Hal ini untuk mengurangi risiko yang muncul di kemudian hari.