Zaman sekarang, peran istri telah bergeser. Bila pada generasi baby boomer peran istri murni urusan rumah tangga dan mengasuh anak. Di era generasi X sudah mulai terjadi pergeseran peran istri. Sebagian istri mengasuh anak di rumah dan sebagian lainnya bekerja. Baru pada wanita yang dilahirkan antara tahun 1980-2000, atau sering disebut generasi Y atau generasi milenial, mayoritas wanita adalah bekerja, baik dari rumah ataupun kantoran.

 

Karakter wanita milenial ini juga beda lho! “Mereka ingin bisa melakukan semua, ya bekerja, bersenang-senang, bersosialisasi, dan mengasuh anak dalam satu waktu,” ungkap psikolog Ajeng Raviando, M.Psi, dalam bincang-bincang Istri Resik, Pernikahan Harmonis yang diselenggarakan oleh Resik V di, Jakarta, 7 Mei 2018.

 

Wanita sekarang pun dituntut untuk multitasking. Bagi yang sudah berkeluarga, perannya tidak hanya mengurus anak dan keluarga tapi juga mengejar karir. Semua kesibukan di luar rumah ini kadang membuat wanita terjebak, mana yang harus diprioritaskan. “Kalau sudah punya anak, prioritasnya untuk anak. Suami kemudian akhirnya dinomerduakan,” tambah Ajeng.

 

Mums yang memiliki anak kecil pasti merasakan, bahwa waktu yang hanya sebentar di rumah habis untuk mengurus si Kecil. Agar hubungan dengan pasangan tidak terganggu, ada tips dari psikolog Ajeng nih, untuk merekatkan kembali hubungan dengan suami, terutama terkait kehidupan di tempat tidur: 

 

 

1. Jangan lupakan emotional bonding

Begitu padatnya aktivitas sehari-hari tanpa sadar membuat kita menomorduakan hubungan di tempat tidur. Bahkan sebagian perempuan menganggap bahwa hubungan seks hanya sebagai rutinitas. “Ini berbahaya sekali, karena emotional bonding dengan pasangan sangat penting.

 

Kita harusnya bisa meningkatkan gairah dan menjaga hubungan tidak hanya di awal pernikahan, tapi sepanjang usia,” tutur Ajeng. Maka Ajeng menyarankan, wanita seperti halnya pria harus menjadikan hubungan intim sebagai sebuah kebutuhan. Dengan begitu hubungan dapat tetap harmonis.

 
Baca juga: Agar Semakin Bergairah, Cobalah Berhubungan Intim di 5 Area Rumah Ini!
 

2. Kebersihan organ intim, penting!

Keharmonisan hubungan suami istri adalah tanggung jawab kedua pihak. Namun sebagai wanita, sering kali tidak sadar personal hygiene bisa menjadi isu nomor satu yang menghambat hubungan intim. “Menjaga kesehatan organ intim harusnya menjadi prioritas.

 

Bila mengalami masalah misalnya keputihan, ungkapkanlah ke suami, karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan,” saran Ajeng. Keputihan dapat menjadi penghambat karena wanita menjadi tidak percaya diri, misalnya khawatir ada bau yang kurang menyenangkan.

 

Selain untuk keharmonisan hubungan suami istri, organ intim yang selalu sehat dan bersih juga penting untuk wanita sendiri. Aktivitas di kantor maupun di rumah tetap nyaman, tanpa ada keluhan seperti gatal dan rasa nyeri.

 

3. Sepenting wajah dan bagian tubuh yang lain

Bagi wanita, tidak hanya wajah dan sekujur tubuh yang perlu diperhatikan. namun organ intim yang letaknya tersembunyi pun harus dirawat kebersihannya. Tidak hanya bagi yang sudah menikah, wanita lajang pun wajib menjaga kebersihan area intim.

 

 Berdasarkan studi oleh Nurul dkk., 75% perempuan berpotensi mengalami keputihan, karena organ intim letaknya tersembunyi. Faktor hormonal ikut berpengaruh juga menjadi penyebab keputihan dan bau yang tidak sedap. Hal-hal inilah yang membuat wanita tidak percaya diri dalam melayani suami. 

 

Organ intim tentu dibersihkan setiap hari saat mandi. Namun ada saat-saat tertentu di mana kondisi organ intim menjadi lebih lembab sehingga butuh upaya pembersihan ekstra, misalnya saat haid atau saat beraktivitas padat. 

 

4. Tips merawat organ intim

  • Jangan mencuci organ intim berlebihan apalagi sampai masuk ke liang vagina. Pencucian yang berlebihan seperti menggunakan douching, atau menggunakan pembersih dan sabun yang keras akan menghilangkan penghalang pelindung alami, dan justru membuat lebih rentan terhadap infeksi yang menyebabkan bau dan ketidaknyamanan.

  • Bilas bagian luar organ intim dengan air bersih dan gunakan hanya sabun ringan atau cairan khusus pembersih organ intim jika perlu. Jangan pernah mencoba membersihkan bagian dalam vagina. 

  • Saat menstruasi, jangan menggunakan bahan yang dapat menyebabkan iritasi yang mengarah ke infeksi, seperti pembalut beraroma dan tampon. Selain itu hanya gunakan panty liner saat ada bercak, bukan setiap hari.

  • Karena vagina sudah memiliki perlindungan dan metode membersihkan secara alami, sehingga lingkungan di sekitar organ intim tetap lembab alami. Jangan gunakan pakaian dalam ketat yang menghalangi aliran udara dan tidak menyerap keringat. Suasana lembab tanpa aliran udara ke vagina, hanya membuat bakteri dan jamur hidup subur, terutama di lipatan yang lembab dan gelap.

 

Jadi Mums, istri zaman sekarang menghadapi dua isu, tidak memprioritaskan suami, dan lupa memperhatikan diri sendiri. Kita sering kali hanya fokus pada penampilan fisik, tapi lupa menjaga yang paling dasar, organ kewanitaan. Padahal, organ intim adalah investasi yang harus dijaga, baik oleh perempuan yang sudah menikah maupun yang masih singel. (AY)