Belajar keterampilan sosial merupakan bagian penting dari perkembangan anak. Dengan keterampilan sosial yang tepat, anak bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik bersama orang lain. Lalu, apa saja sih keterampilan sosial penting untuk anak? Cari tahu di artikel ini ya, Mums!

 

Baca juga: Aktivitas Meningkat Selama Libur Sekolah, Tetap Jaga Kekebalan Tubuh Si Kecil

 

5 Keterampilan Sosial Penting untuk Anak dan Cara Mengajarkannya

Keterampilan sosial merupakan kebutuhan yang diperlukan anak seiring dengan pertumbuhannya. Keterampilan ini akan berkembang seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, dan bisa dipelajari serta ditingkatkan dengan latihan.

 

1. Berbagi

Kesediaan untuk berbagi camilan atau mainan dapat membantu anak untuk menjalin pertemanan dan menjaganya agar tetap awet. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science, anak-anak sejak usia 2 tahun sudah menunjukkan kesediaan untuk berbagi dengan orang lain, namun biasanya jika sumbernya melimpah.

 

Namun, anak-anak berusia antara 3-6 tahun seringkali lebih egois untuk berbagi hal. Contohnya, anak-anak mungkin cenderung lebih ragu untuk membagi setengah dari biskuit milik mereka dengan teman karena artinya jumlah biskuit yang mereka nikmati menjadi sedikit. Namun, anak-anak tersebut mungkin siap berbagi mainan dengan teman, jika mereka sudah tidak tertarik dengan mainan tersebut. 

 

Cara mengajarkan: meskipun bukan ide yang baik untuk memaksa anak berbagi, Mums bisa memujinya ketika si Kecil melakukannya. Beri si Kecil pujian dan jelaskan tentang apa yang orang lain rasakan ketika diberi oleh si Kecil. 

 

2. Bekerja Sama

Bekerja sama berarti bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang sama. Anak-anak yang bekerja sama cenderung menghormati permintaan orang lain. Mereka juga cenderung berkontribusi, berpartisipasi, dan memberikan pertolongan kepada orang lain. 

 

Keterampilan bekerja sama yang baik penting dalam kehidupan sosial. Si Kecil perlu bekerja sama dengan teman-temannya di sekolah. Kerja sama juga penting untuk orang dewasa. Di usia 3 ½ tahun, anak-anak bisa mulai bekerja sama dengan teman-temannya. Sebagai contoh, bersama membangun istana menggunakan lego atau pasir.

 

Cara mengajarkan: jelaskan kepada si Kecil tentang pentingnya bekerja sama dan bagaimana pekerjaan akan selesai lebih baik jika dikerjakan bersama. Ciptakan suasana dimana Mums sekeluarga harus bekerja sama, seperti memasak dan membersihkan rumah.

 

Baca juga: Manfaat Belajar Science Sejak Dini untuk Anak

 

3. Mendengarkan

Mendengarkan bukan hanya berdiam diri, namun juga menyerap apa yang sedang dikatakan orang lain. Mendengarkan juga faktor penting dalam komunikasi yang sehat. Kebanyakan kegiatan belajar di sekolah mengharuskan anak untuk dapat mendengar apa yang dikatakan guru. 

 

Menyerap dan memproses penjelasan orang lain akan menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya akademik anak. Mendengarkan juga penting dalam proses perkembangan empati anak. Rasa kasih sayang sulit muncul jika seseorang tidak mau mendengarkan dan memahami orang lain.   

 

Cara mengajarkan: saat membacakan buku kepada si Kecil, sesekali berhenti dan ajak ia untuk menjelaskan tentang apa yang Mums baca. Bantu si Kecil jika ada hal-hal yang ia lupakan. Ajarkan si Kecil untuk tidak memotong orang lain ketika sedang berbicara.

 

4. Mengikuti Arahan

Anak-anak yang sulit mengikuti arahan cenderung akan merasakan sejumlah konsekuensinya. Sebagai contoh, harus mengulang pekerjaan rumah dari sekolah, hingga terlibat masalah karena perilaku buruk. Tidak mengikuti arahan bisa menjadi masalah besar.

 

Cara mengajarkan: Mums bisa memberikan instruksi kepada si Kecil untuk membersihkan ruangan atau mendorongnya untuk meningkatkan keterampilannya dalam bermain bola.

 

5. Berperilaku Baik dan Sopan

Membiasakan diri berkata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ bermanfaat untuk kehidupan anak hingga ia dewasa nanti. Semua orang cenderung menghargai anak yang berperilaku baik dan sopan. Tentu saja, tidak mudah mengajarkan anak untuk berperilaku baik dan sopan. Namun, hal ini penting untuk diajarkan sejak dini, sehingga ketika anak masuk sekolah, ia sudah bisa berperilaku baik dan sopan.

 

Cara mengajarkan: Mums perlu menjadi role model yang baik untuk si Kecil. Ini artinya, berkata, “Tidak, terima kasih,” dan “Tolong, ya,” kepada si Kecil setiap hari. Pastikan Mums juga menggunakan perilaku yang baik dan sopan saat berinteraksi dengan orang lain. 

 

Baca juga: Serunya Liburan Bersama Keluarga Bertemu Pinkfong dan Baby Shark!

 

Sumber:

Very Well Family. 7 Social Skills You Can Start Teaching Your Child Now. September 2022.
Larose MP, Ouellet-Morin I, Vitaro F, et al. Impact of a social skills program on children's stress: a cluster randomized trialPsychoneuroendocrinology. 2019;104:115-121. doi:10.1016/j.psyneuen.2019.02.017