Bagi bayi, popok adalah salah satu perlengkapan wajib yang tidak boleh terlewatkan. Hampir 24 jam, bayi akan membutuhkan popok untuk menampung urine dan fesesnya, selama ia belum bisa buang air sendiri. 

 

Meski memakaikan popok pada bayi terlihat seperti satu hal yang mudah dan simpel, nyatanya dengan beragam mitos mengenai popok yang beredar di masyarakat, hal ini seringkali menimbulkan keraguan dan kekhawatiran. Nah, biar enggak ragu lagi, yuk kita ulas berbagai mitos tentang popok dan meluruskannya.

 

Baca juga: Mums, Sudah Tahu Caranya Mengganti Popok Si Kecil?

 

Mitos Tentang Popok

Pada dasarnya, penggunaan popok yang tepat dapat dilihat dari kondisi bayi. Jika bayi tidak rewel atau kulit-kulitnya tidak muncul ruam, maka sebenarnya Mums sudah tepat dalam memakaikan popok kepada si Kecil. Namun, untuk memastikannya, yuk kita bahas lebih lanjut mengenai mitos tentang popok dan mencari tahu faktanya

 

1. Popok menyebabkan ruam

Hal ini tidak sebenarnya salah. Hanya saja, ruam yang muncul pada bokong bayi tidak semata-mata disebabkan oleh penggunaan popok saja, melainkan ada kemungkinan faktor lain, seperti paparan bahan kimia atau kelembapan dari urine dan feses bayi.

 

Selain itu, makanan tertentu juga dapat menjadi pemicu munculnya ruam pada area bokong bayi. Jadi, Mums tidak bisa sepenuhnya menyalahkan popok sebagai penyebab utama ruam atau iritasi. 

 

Cara terbaik untuk menghindari ruam akibat penggunaan popok adalah dengan memilih jenis popok yang tepat, mulai dari ukuran yang pas serta bahan yang nyaman. Pastikan juga untuk rutin mengganti popok setiap 3-4 jam sekali atau saat popok sudah penuh. Hal ini untuk menghindari popok menjadi lembap dan akhirnya memicu ruam dan iritasi.

 

2. Menggunakan popok berukuran lebih besar dari seharusnya bisa mencegah ruam

Sudah disebutkan sebelumnya, bahwa cara terbaik untuk memastikan kulit bayi tidak mengalami ruam akibat penggunaan popok adalah memilih ukuran popok yang sesuai.

 

Mungkin, beberapa Mums berpikir bahwa agar popok tidak cepat lembap, maka menaikkan ukuran popok si Kecil bisa menjadi solusi. Namun, hal ini justru tidak tepat. Popok dengan ukuran yang terlalu besar akan meningkatkan risiko kebocoran dan membuat bayi merasa tidak nyaman.

 

Baca juga: Cara Benar Buang Popok Bayi, Masih Banyak yang Salah!

 

3. Bayi harus tetap dibangunkan tengah malam untuk digantikan popoknya

Meski Mums disarankan untuk mengganti popok bayi setiap 3-4 jam sekali atau 2-3 jam sekali untuk newborn, tapi aturan ini sebenarnya dapat sedikit dilonggarkan ketika bayi tidur malam. Kecuali jika popok bayi sudah sangat penuh dengan urine dan feses, maka Mums memang harus menggantinya.

 

Namun, jika Mums sudah mengganti popoknya dengan popok baru sesaat sebelum ia tidur malam, sebenarnya mengganti popok saat bayi tidur tidaklah diperlukan. Tapi, tetap ingat ya untuk segera mengganti popoknya setelah ia bangun pagi. Pasalnya, semakin lama kandungan asam dari urine dan feses yang bersentuhan dengan kulitnya, semakin tinggi pula risiko terjadi ruam dan iritasi.

 

4. Mums harus menggunakan bedak tabur di area bokong bayi sebelum mengenakan popoknya

Ini sepenuhnya mitos ya, Mums. American Academy of Pediatrics telah mengungkapkan bahwa penggunaan bedak bayi sudah tidak disarankan lagi karena dapat memicu terjadinya kerusakan paru-paru jika partikelnya terhirup. Selain itu, penggunaan bedak bayi tabur pada area sensitif seperti bokong dan kemaluan juga ternyata justru bisa menimbulkan masalah kulit lain.

 

Oleh karenanya, hindari penggunaan bedak tabur untuk alasan mencegah kulit bayi lembap saat menggunakan popok. Sebagai gantinya, saat ini sudah banyak produk krim ruam popok yang lebih praktis dan aman untuk digunakan.

 

5. Jika tidak ada kebocoran, Mums tidak perlu mengganti popok bayi

Beberapa popok bayi memang memiliki daya serap lebih tinggi dibanding yang lain, sehingga popok tidak mudah bocor. Namun, bukan berarti Mums dapat membiarkan si Kecil menggunakannya sepanjang hari tanpa menggantinya dengan popok baru. Popok yang digunakan seharian tanpa diganti akan membuatnya sangat lembap, sehingga rentan ditumbuhi bakteri dan menyebabkan infeksi. Jadi, ali-alih membiarkan si Kecil menggunakan popok yang sama selama seharian, sebaiknya ganti setiap 3-4 jam sekali untuk menghindari ruam dan iritasi.



Nah, itulah beberapa hal mengenai mitos-mitos penggunaan popok yang perlu Mums ketahui. Sekarang sudah lebih paham dan enggak khawatir lagi kan Mums saat ingin mengenakan popok untuk si Kecil. (BAG)

 

Baca juga: 3 Tips Menentukan Popok Bayi Agar Tidak Salah Pilih

 

Referensi

First Cry Parenting. Common Diapering Myths You Need to Stop Believing in for Your Baby’s Sake.