Sosok Barbie yang bertubuh semampai dan berpenampilan sempurna tanpa cela, perlahan menjadi lebih membumi. Baru saja dirilis versi Barbie dengan Sindrom Down. Seperti apa itu?

 

Peliknya Menjadi Barbie

Siapa pun pasti tahu siapa itu Barbie. Barbie adalah merek boneka yang diproduksi oleh perusahaan mainan Amerika, Mattel Inc., dan diluncurkan pertama kali pada 9 Maret 1959. Pengusaha wanita Amerika Ruth Handler dikenal sebagai pembuat boneka tersebut, menggunakan boneka Jerman bernama Bild Lilli sebagai inspirasinya.

 

Dikemas cantik dan tiada cela, Barbie sering mendapat celaan sejak awal kehadirannya. Kritik terhadap Barbie, sering berpusat pada kekhawatiran bahwa anak-anak menganggap Barbie sebagai panutan dan akan berusaha menirunya. Salah satu kritik yang paling umum terhadap Barbie adalah ia mempromosikan gagasan citra tubuh yang tidak realistis untuk wanita. 

 

Bukan hal sepele, hal ini dapat menyebabkan risiko gadis-gadis mencoba meniru dan melakukan segala cara untuk bisa merampingkan tubuh. Proporsi tubuh yang tidak realistis pada boneka Barbie telah dikaitkan dengan beberapa gangguan makan pada anak-anak, seperti anoreksia (ketakutan untuk makan dan menjadi gemuk).

 

Memangnya seramping apa sih sosok Barbie? Setelah dihitung, boneka Barbie standar memiliki tinggi 29 cm atau setara 1,75 m pada skala 1:6. Sementara, lingkar tubuh Barbie diperkirakan sebesar 91 cm untuk ukuran lingkar dada, 46 cm untuk lingkar pinggang, dan 84 cm untuk lingkar pinggul. 

 

Dengan statistik seperti itu, menurut penelitian oleh University Central Hospital di Helsinki, Finlandia, Barbie dianggap terlalu kurus untuk wanita dengan tinggi 1,75 m. Diperkirakan pula akan kekurangan 17-22% lemak tubuh yang dibutuhkan seorang wanita untuk menstruasi.

 

Untungnya, Mattel tak menutup telinga terhadap kritik sosial yang ditujukan terhadap mereka. Pada tahun 1997, cetakan boneka Barbie didesain ulang dan diberi pinggang yang lebih lebar.

 

Selain itu, pada tahun 2016, Mattel memperkenalkan serangkaian tipe tubuh baru, seperti tinggi (tall), mungil (petite), dan berisi (curvy). Dengan begitu, Barbie diharapkan dapat menawarkan lebih banyak boneka dengan standar yang lebih realistis untuk membantu mempromosikan citra tubuh yang positif.

 

Baca juga: Kombinasi Vitamin C dan Zat Besi untuk Mencegah Anemia pada Anak

 

 

 

 

 

Terlahir dengan Sindrom Down, Barbie Tetap Tampil Cantik

Tak bisa dipungkiri, Barbie telah menjadi bagian penting dari pasar boneka mode mainan selama lebih dari enam dekade. Walau telah menjadi subjek dari banyak kontroversi dan tuntutan hukum, Mattel telah menjual lebih dari satu miliar boneka Barbie, sehingga menjadikannya lini perusahaan terbesar dan paling menguntungkan.

 

Dengan tanggung jawab sebesar itu, Mattel pun terus berinovasi menciptakan sosok Barbie yang bervariasi dan lebih membumi. Seperti yang baru saja diluncurkan, Mattel merilis boneka Barbie pertama yang mewakili orang dengan sindrom Down.

 

Baca juga: 7 Bahaya Kebiasaan Mengisap Jari pada Anak, Bisa Ganggu Tumbuh Kembang

 

Gebrakan ini dilakukan dengan tujuan untuk untuk mencerminkan dunia di sekitar dengan lebih baik. Diharapkan, melalui permainan sekalipun, anak-anak bisa belajar melihat dari sudut pandang orang atau kelompok lain dengan latar belakang yang berbeda-beda. Pasalnya, permainan boneka merupakan salah satu media untuk mengajarkan pemahaman dan membangun rasa empati yang lebih besar, 

 

Barbie bekerja sama dengan National Down Syndrome Society (NDSS) untuk secara akurat mewakili seseorang dengan sindrom Down. Dalam pembuatannya, Mattel secara rinci membentuk tubuh boneka dengan memasukkan kerangka yang lebih pendek, tubuh yang lebih panjang, serta wajah bulat yang menampilkan telinga yang lebih kecil dan mata sipit berbentuk almond. Hal ini agar karakter Barbie dengan sindrom Down bisa dibuat senyata mungkin. 

 

Selain itu, Barbie edisi khusus ini mengenakan gaun kuning dan biru dengan kupu-kupu. Semuanya dikaitkan pada simbol kesadaran sindrom Down. Bahkan, kalung merah muda yang dipakaikan memiliki arti khusus, yaitu untuk mewakili tiga salinan kromosom ke-21, yang merupakan karakteristik terkait dengan sindrom Down.

 

Boneka Barbie dengan sindrom Down ini akan tersedia di pasaran sekitar bulan Juni 2023 seharga USD 10,99. Bagaimana pendapat Mums dengan Barbie edisi khusus ini? Tertarik untuk mengenalkannya juga kepada si Kecil? (AS)

 

Baca juga: 20 Cara agar Tetap Mesra dengan Suami Tanpa Harus Bercinta

 

 Belum bergabung ke Komunitas paling ramai saat ini? Yuk, segera klik https://linktr.ee/KomunitasTemanBumil untuk menjadi bagian dari Komunitas Teman Bumil!

 

 

Referensi:

CNN. Barbie Down Syndrome

Good Morning America. Barbie Down Syndrome