Telur merupakan salah satu sumber protein yang sangat baik dikonsumsi anak-anak. Tapi, apakah sama manfaatnya jika dimasak setengah matang?

 

Makan Telur, Tak Selalu Baik

Satisfying alias menyenangkan ya, ketika melihat telur yang dimasak setengah matang dipecahkan. Lumeran kuning telur yang meleleh tersebut, bahkan bisa meningkatkan selera makan. 

 

Selain enak dan terjangkau, tak perlu diragukan lagi bahwa telur kaya nutrisi. Lebih dari setengah komposisi protein di dalamnya, ditemukan di putih telur, yang juga mengandung vitamin B2 dan jumlah lemak yang lebih rendah daripada kuningnya. Ditambah lagi, telur  merupakan sumber makanan yang kaya selenium, vitamin D, B6, B12, dan mineral seperti seng, besi dan tembaga. Semua zat gizi tersebut, membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

 

Namun, semua nutrisi tersebut bisa didapatkan oleh si Kecil jika pengolahan telur tepat. United States Department of Agriculture (USDA), atau Departemen Pertanian Amerika Serikat menyatakan, bahwa telur setengah matang tidak aman untuk dikonsumsi semua orang. Artinya, siapa pun benar-benar direkomendasikan, baik orang dewasa maupun anak-anak, memasak telur sampai matang, sampai putih dan kuning telur benar-benar keras.

 

Tujuannya adalah untuk mencegah risiko penyakit bawaan makanan seperti Salmonella. Risiko terinfeksi bakteri tersebut, akan jauh lebih tinggi pada ibu hamil, lanjut usia, dan orang sakit.  Bahkan menurut CDC, anak-anak di bawah usia 5 tahun memiliki tingkat risiko terinfeksi Salmonella yang lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya. Begitu pula risiko penyakit serius dari Salmonella sangat tinggi pada bayi, karena sistem kekebalannya masih berkembang.

 

Memangnya apa sih, dampaknya jika menderita Salmonellosis, atau penyakit akibat infeksi Salmonella?

 

Baca juga: Inilah Alasan Vaksin Rotavirus Harus Diberikan Sesuai Jadwal, tidak Bisa Catch Up!

  

Anak-anak yang terinfeksi Salmonella biasanya mengalami diare (terkadang disertai darah), demam, dan sakit perut. Seperti yang umum diketahui, diare berisiko menyebabkan anak-anak dehidrasi dan dapat mengancam jiwa, sehingga perlu dirawat di rumah sakit.

 

Sementara pada beberapa anak, Salmonellosis dapat menyebabkan sakit kepala. Dan untuk bayi serta orang dengan sistem kekebalan yang lemah, misalnya akibat kemoterapi, infeksi bisa lebih parah dan menyebabkan infeksi pada kencing, darah (disebut bakteremia), tulang, persendian, atau otak.

 

Timbulnya gejala penyakit terjadi 6 sampai 72 jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri Salmonella biasanya hidup di usus dan ditumpahkan melalui kotoran, sehingga terjadilah diare. Gejala biasanya berlangsung 4 sampai 7 hari dan kebanyakan bisa sembuh tanpa pengobatan. 

 

Namun, pada beberapa orang, terutama anak-anak dan pasien lanjut usia, dehidrasi yang terjadi akibat diare dapat menjadi parah. Infeksi Salmonella dapat menyebar dari usus ke aliran darah, dan kemudian ke bagian tubuh lainnya dan dapat menyebabkan kematian, kecuali jika orang tersebut segera diobati dengan antibiotik.

 

 

Baca juga: Manfaat Anak Bermain dengan Teman-temannya

 

 

Cara Mencegahnya

Untuk mencegah Salmonellosis, sudah jelas sangat mudah, yaitu tidak makan telur mentah atau setengah matang, baik yang direbus ataupun digoreng. Pasalnya, bakteri di dalam telur akan tetap ada jika tidak dimasak dengan baik. 

 

Ditambahkan, tidak disarankan untuk makan telur yang dimasak kurang dari lima menit, karena waktu minimal memasak telur untuk mencegah Salmonella adalah lima menit dan maksimal sepuluh menit. Apalagi, kita tidak akan dapat mengetahui apakah telur mengandung Salmonella hanya dengan dilihat saja, sehingga akan jauh lebih mencegahnya dengan mengolah telur hingga matang, terutama untuk dikonsumsi anak-anak.

 

Perlu diketahui, telur bukan satu-satunya media penyebaran Salmonella. Siapa pun bisa tertular Salmonella melalui konsumsi telur, daging, unggas, susu, serta sayuran hijau yang terkontaminasi kotoran ternak. (IS)

 

 

Baca juga: Arti 5 Perilaku Anak yang Bikin Mums Bingung

  

 

 

Referensi:

Healthline. Salmonella Infections in Children

Daily Trust. Runny Egg