Tanpa terasa, saat ini si kecil sudah lepas dari ASI eksklusif dan mulai makan makanan padat. Sayangnya, tahap tumbuh kembang anak yang satu ini tidak luput dari berbagai kendala. Salah satunya saat anak justru mengemut makanan alih-alih mengunyah dan menelannya.

 

Kebiasaan balita yang seperti ini sudah pasti membuat Mums merasa jengkel. Sebab, waktu makan anak bisa jadi sangat lama, bahkan hingga berjam-jam. Namun, ini sebenarnya cukup umum dilakukan oleh anak yang baru belajar makan.

 

Mums pasti bertanya-tanya, apa penyebab kebiasaan anak mengemut makanan dan apa yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan ini?

 

Penyebab Anak Suka Mengemut Makanan

Berikut adalah beberapa alasan kenapa anak suka mengemut makanan:

  • Masih belajar seberapa banyak makanan yang dirasa terlalu banyak.
  • Senang bermain dan mencicipi berbagai jenis makanan.
  • Belum tahu bagaimana mengunyah dan menelan makanan dengan benar.

 

Mengemut dan menolak makanan biasa terjadi pada masa bayi, bahkan hingga balita. Mengemut makanan tampaknya menjadi fase yang dilalui sebagian besar anak dan ada alasan bagus untuk itu, yaitu bayi mempelajari semua yang ada di dalam mulutnya. Karena anak tidak dapat melihat apa yang ada di dalam mulutnya, mereka mengandalkan sensasi sentuhan dari otot-otot di lidah, rahang, dan pipi.

 

Cara Mengatasi Anak Suka Mengemut Makanan

Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk menghadapi anak yang suka mengemut makanan:

1. Tunjukkan dan beritahu. Di hadapan si kecil, tempatkan sepotong kecil makanan di mulut Mums. Tunjukkan dan jelaskan cara menggunakan lidah untuk mengunyah makanan dan menelannya.

2. Sajikan finger food kepada anak sehingga mereka dapat mengambil makanan tersebut dan menggigitnya sekecil mungkin. Terkadang, saat makan dengan sendok, si kecil bisa memasukkan terlalu banyak makanan ke dalam mulut sehingga menyebabkan mulut penuh dan kesulitan menelan.

3. Sajikan makanan lunak. Makanan lunak memiliki rasa yang enak, lembut, dan halus saat masuk dan sangat mudah ditelan. Jadi, jika si kecil tampaknya belum siap dengan makanan yang lebih kasar, Mums bisa kembali menyajikan bubur dan makanan lembut lainnya yang mudah ditelan.

4. Dorong batita untuk menyuap lebih sedikit dan menyesap air setelahnya. Hal ini dapat membantu membuat makanan lebih mudah didorong ke tenggorokan dan menjaga mulut lebih lembap untuk kemudahan makan suapan berikutnya.

5. Ingatkan bahwa tidak apa-apa memuntahkan makanan. Saat diberi makanan bertekstur baru atau lebih sulit dikunyah, anak mungkin memilih untuk mengemutnya daripada menelannya. Beri tahu anak bahwa mereka boleh memuntahkannya. Namun, Mums harus bijak dalam hal ini agar anak tidak dengan mudah mempermainkan makanan dan selalu memuntahkannya.

6. Minum dari cangkir terbuka. Salah satu cara untuk membantu balita belajar merasakan makanan yang diemut di mulut adalah dengan meminta mereka minum dari cangkir terbuka. Minum dari cangkir terbuka akan membanjiri rongga mulut, sehingga anak lebih mudah menelan makanan yang bersembunyi di langit-langit mulut, lidah, dan garis gusi.

7. Minum dari gelas sedotan. Jika si kecil belum bisa minum dari cangkir terbuka, minum dari sedotan juga dapat membantu. Minum dari cangkir sedotan akan mendorong pembulatan bibir dan aktivasi pipi, yang mendorong cairan ke bagian belakang mulut. Menggunakan sedotan akan membantu balita membersihkan makanan dari bibir dan pipi mereka.

8. Bersabarlah. Idealnya, menggunakan satu atau beberapa strategi di atas akan berhasil membuat anak berhenti mengemut makanan. Terkadang, diperlukan sedikit kesabaran ekstra.

 

Namun, Mums perlu sangat berhati-hati setiap kali melakukan intervensi dengan meletakkan jari di mulut anak. Pasalnya, ini dapat meningkatkan risiko tersedak dengan kemungkinan mendorong makanan lebih jauh ke dalam mulut. Ini juga bisa memberikan pengalaman makan yang buruk bagi anak. 

 

Meskipun mengemut makanan hanyalah sebuah fase yang pasti akan berlalu, tidak ada salahnya Mums membantu anak melewati masa ini dengan menerapkan strategi di atas. Bila perlu, diskusikan masalah dengan dokter anak untuk mendapatkan saran yang lebih tepat.

 

Sumber:

 Mytoddlerlife.com. Toddler-holding-food-in-mouth

Solidstarts.com. Food-pocketing-why-baby-shoves-too-much-food-in-their-mouth/