Amoksilin adalah salah satu antibiotik yang cukup sering salah diresepkan dokter, untuk mengobati berbagai infeksi. Jika Kamu mendapatkan resep antibiotik apapun dari dokter, termasuk amoksilin, pastikan Kamu tahu bagaimana cara minum antibiotik dengan benar. Selain tahu fungsi obat amoksilin, Kamu juga tahu aturan pakai, dosis, dan bagaimana mencegah agar tidak menyebabkan kebal antibiotik. 

 

Amoksilin atau amoksisilin (amoxicillin) adalah salah satu jenis antibiotik dengan spektrum luas. Artinya amoksilin bisa mengobati infeksi bakteri secara luas, mulai dari infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi saluran kemih, saluran cerna, kulit dan infeksi jaringan lunak lainnya.

 

Cara kerja atau fungsi antibiotik amoksilin adalah bakteriolitik, yakni bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri. Dengan begitu bakteri akan mati. Nah bagaimana aturan menggunakan antibiotik amoksilin?

 

Baca juga: 5 Penemuan Obat Paling Penting di Dunia

 

Beda Pengobatan Infeksi Bakteri dan Infeksi Virus 

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk melawan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang ada sebenarnya juga hidup di seluruh bagian tubuh manusia tanpa menyebabkan gejala penyakit.

 

Di saluran pencernaan kita misalnya, terdapat miliaran bakteri yang justru baik untuk kesehatan pencernaan. Mereka hidup berdampingan dengan bakteri patogen, atau bakteri yang bisa menyebabkan penyakit.

 

Kondisi lingkungan, penurunan daya tahan tubuh, dan adanya penyakit tertentu membuat bakteri patogen menjadi dominan. Nah mulailah terjadi penyakit. Misalnya diare, infeksi kulit, atau infeksi saluran pernapasan dan radang tenggorokan di aluran pernapasan. 

 

Bakteri memiliki sifat berbeda dengan virus. Virus, sebaliknya, adalah makhluk renik yang ukurannya lebih kecil dari bakteri, dan dia tidak dapat bertahan hidup di luar sel. Tidak ada virus yang baik. Semua virus menyebabkan penyakit jika ia menginfeksi sel-sel tubuh dan berkembang biak tidak terkendali.

 

Antibiotik tidak bisa membasmi virus. Antibiotik dikenal juga sebagai antimikroba. Antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri pada hewan maupun manusia. Jadi antibiotik tidak memiliki dampak apapun ke virus. Misalnya ketika penyakit yang disebabkan virus, seperti flu, radang tenggorokan, atau diare, diobati dengan antibiotik, bukan hanya tidak bermanfaat justru membawa efek samping berupa resistensi antibiotik (kebal antibiotik).

 

Baca juga: Ketika Demam Berdarah, Perlukah Antibiotik?

 

Fungsi Obat Amoksilin 

Amoksilin adalah salah satu jenis antibiotik yang jika digunakan dengan tepat, bisa membasmi infeksi bakteri ringan. Amoksisilin adalah suatu antibiotika yang termasuk kelompok penisilin atau beta laktam. Ia termasuk antibiotika berspektrum luas.  

 

Ia sering digunakan untuk pengobatan infeksi pada rahang gigi, telinga, hidung, dan radang tenggorokan, saluran alat kelamin, kulit, serta saluran pernapasan bagian bawah oleh beberapa jenis infeksi bakteri lainnya.

 

Fungsi obat amoksilin di antaranya sebagai berikut:

  • Mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang masih peka (sensitif) terhadap amoksilin (Amoxicillin). Infeksi bakteri yang bisa diobati dengan amoksilin adalah otitis media akut, faringitis yang disebabkan bakteri Streptococcus, pneumonia, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella, Lyme disease, dan infeksi klamidia.
  • Amoksilin juga bisa digunakan untuk mencegah endokarditis atau infeksi bakteri di jantung pada orang-orang berisiko tinggi. Endokarditis bisa disebabkan oleh infeksi gigi. Fungsi obat amoksilin juga bisa mencegah infeksi oleh Streptococcus pneumonia dan infeksi bakteri lainnya.

 

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Wanita saat Mengonsumsi Antibiotik

 

Efek Samping Amoksilin

Antibiotika ini bekerja menghentikan pertumbuhan kuman jenis bakteri melalui penghambatan pembentukan dinding sel bakteri. Walaupun dianggap aman, namun amoksilin dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan seperti reaksi alergi dan bahkan hipersensitif.

 

Efek samping lain adalah gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, sakit perut dan diare. FDA (Badan POM-nya Amerika) memasukkan obat ini ke dalam kategori B. Ini berarti bahwa keamanan obat ini belum didukung oleh penelitian yang memadai pada wanita hamil. Penelitian pada hewan tidak menunjukkan adanya hubungan dengan cacat lahir dan komplikasi kehamilan lainnya yang terkait.

 

Bagi penderita yang alergi terhadap suatu obat, maka mereka tidak boleh diobati dengan obat tersebut (kontra indikasi). Begitu juga dengan amoksilin. Bagi mereka yang alergi amoksilin, perlu dicarikan antibiotika lain sebagai pengganti dengan kemampuan dan keamanan yang sama dalam membunuh bakteri penyebab infeksi. Contoh antibiotika pengganti antara lain adalah siprofloksasin atau antibiotika lain. 

 

 

Seperti obat pada umumnya, jika Kamu diresepkan amoksisilin, sebaiknya baca dulu peringatan yang harus diperhatikan:

  • Bagi wanita yang sedang mengandung atau menyusui, pastikan terlebih dahulu kepada dokter Anda sebelum mengonsumsi amoksisilin.
  • Obat ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus bagi penderita gangguan ginjal, karena terdapat efek samping yang bisa mengganggu kinerja ginjal.
  • Sebaiknya tidak meminum obat ini jika Anda memiliki alergi terhadap penisilin.
  • Amoksisilin juga sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita demam kelenjar karena dapat menyebabkan ruam.
  • Jika Anda sedang menjalani vaksinasi, pastikan menginformasikan terlebih dahulu kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi amoksisilin. Hal ini karena kandungan amoksisilin dapat berdampak pada kinerja vaksin di dalam tubuh.
  • Jika terjadi alergi atau overdosis, segera rujuk ke dokter.

 

Baca juga: Waspadai 7 Efek Samping Antibiotik Ini!

 

Cara Konsumsi Amoksilin yang Benar

Amoksilin merupakan jenis obat yang bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Biasanya, untuk amoksisilin jenis bubuk, obat diminum dengan mencampurkan terlebih dahulu dengan setengah gelas air dan dikocok. 

 

Sebelum mengonsumsi amoksilin, sebaiknya Kamu baca terlebih dahulu petunjuk pada kemasan dan mengikuti anjuran dokter. terutama untuk aturan dosis. Biasanya, dokter akan menentukan dosis dan waktu penggunaan amoksisilin berdasarkan infeksi yang Kamu alami.

 

Selain itu, kondisi tubuh serta tingkat keparahan juga akan menjadi faktor yang dipertimbangkan. Umumnya, dosis amoksilin yang diberikan per hari antara 500-1500 mg selama 7-14 hari. Khusus untuk infeksi gonore atau penyakit raja singa akan diberikan amoksilin sebanyak 3 gram yang hanya perlu diminum sekali. Berbeda dengan orang dewasa, dosis amoksilin untuk anak akan diberikan berdasarkan berat badan anak. 

 

Untuk mengendalikan terjadinya resistensi antibiotik, kita bisa melakukan hal-hal berikut: 

  • Hanya gunakan amoksilin yang diresepkan dokter dan jangan memutuskan mengganti obat sendiri

  • Jangan meminta antibiotik ketika dokter mengatakan tidak perlu

  • Ikuti instruksi cara menggunakan antibiotik yang benar seperti yang diajarkan dokter atau apoteker baik dari sisi dosis, waktu minum, dan cara minumnya.

  • Jangan menggunakan antibiotik milik orang lain atau membaginya ke orang lain.

 

Cara lain menghindari penggunaan antibiotik adalah mencegah infeksi dengan menjaga kebersihan lingkungan. Selalu cuci tangan sebelum makan, setelah ke kamar kecil, dan tidak melakukan kontak dengan orang sakit. Jauhi perilaku seksual yang tidak aman, dan pastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi lengkap. 

 

Baca juga: Virus, Senjata Baru Lawan Bakteri Kebal Antibiotik

 

 

 

Referensi:

Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Alergi Antibiotika Amoksisilin, Apa Penggantinya?

Drugs.com. Amoxicillin

Medscape.com. Amoxicillin (Rx)