Masa Penyembuhan Setelah Sakit

Saya termasuk orang yang cukup fit. Walaupun pekerjaan mengharuskan saya jaga malam sehingga waktu istirahat dan makan tidak teratur, saya masih bisa mengakalinya dengan cukup mengonsumsi makan sehat serta menggunakan masker ketika bekerja untuk meminimalisasi risiko penularan penyakit. Jika memang aktivitas sedang padat, saya sering kali mengonsumsi vitamin dan madu sebagai booster imunitas saya.

Namun, ternyata minggu lalu saya drop juga. Rutinitas yang padat setelah bepergian ke luar kota menyebabkan saya mengalami demam selama tiga hari, disertai batuk, pilek, dan mual. Berat badan saya mengalami penurunan drastis.

Sedikit sekali asupan kalori yang bisa saya konsumsi. Baru makan tiga sendok makan, muncul rasa mual. Akhirnya, saya hanya bisa minum teh manis, susu, dan jus agar tidak terlalu lemas.

Baca juga: Tips untuk Kamu yang Merawat Pasien Diabetes

Saya pun pada akhirnya mengonsumsi antibiotik, karena infeksi yang saya alami disebabkan oleh bakteri. Saya juga beristirahat penuh di rumah selama dua hari. Sayangnya, saya harus bekerja di hari ketiga, sehingga istirahat saya tidak maksimal. Pada hari kelima dan keenam, nafsu makan saya mulai pulih dan mulai bisa makan sedikit lebih banyak.

Masa pemulihan setelah sakit merupakan masa yang tidak kalah penting. Pada masa-masa ini, dibutuhkan berbagai komponen untuk membantu memulihkan jaringan-jaringan tubuh yang sebelumnya mengalami ‘peradangan’.

Hal ini sama pentingnya dengan masa pemulihan setelah tindakan operasi. Namun, sering kali kita tidak beristirahat dengan baik karena banyak kesibukan dan pekerjaan yang terbengkalai selama kita sakit.

Hal ini juga saya alami karena cukup sulit untuk melakukan pergantian shift di saat para dokter jaga sakit, sehingga sebisa mungkin kami meminimalisasi hari tidak masuk kami. Jangan dicontoh, ya! Masa pemulihan itu penting!

Selama masa penyembuhan setelah sakit, apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu mengoptimalkan imunitas tubuh?

Beristirahat

Istirahat merupakan poin penting selama masa pemulihan. Istirahat di sini juga sebaiknya tidak menggunakan smart phone dan gadget, karena dapat mengganggu istirahat. Tiduran sambil bermain handphone bukan istirahat yang baik, ya!

Terlalu banyak melihat layar gadget justru dapat menyebabkan kelelahan pada mata dan sakit kepala. Pastikan Kamu memiliki tidur yang cukup secara kuantitas dan kualitas. Jika Kamu ke dokter atau diopname, Kamu bisa meminta surat istirahat dari dokter selama beberapa hari, sesuai tingkat keparahan sakit yang dialami.

Baca juga: Selalu Ditanyai Nama dan Tanggal Lahir di Rumah Sakit? Ini Alasannya!

Makan secara bertahap

Makanan yang kamu konsumsi selama masa pemulihan juga penting untuk mengembalikan imunitasmu. Selama sakit, saya cukup sulit untuk makan karena merasa mual. Namun seiring demam yang mulai turun, porsi makan saya mulai meningkat.

Ini memberikan tambahan energi untuk saya. Bahkan selama beberapa hari setelah sakit, lambung saya minta diisi per 3 jam, kalau tidak maag saya akan kambuh. Nafsu makan yang mulai kembali merupakan indikator kalau kesehatan kita mulai pulih, lho!

Hindari diet berlebihan

Selama pemulihan, hindari diet ekstrem. Selama sakit, tubuh membutuhkan kalori ekstra untuk ‘menutup’ berbagai peradangan yang terjadi di tubuh kita. Jadi tubuh Kamu harus tercukupi kalori dan gizinya, ya!

Baca juga: Ini Alasan Rumah Sakit Larang Anak Ikut Jenguk Pasien

Batasi aktivitas

Hindari kembali beraktivitas terlalu cepat. Hal ini dapat menyebabkan lemas, karena imun kita belum optimal sepenuhnya.

Selesaikan dosis obat dan suplemen

Walaupun sudah merasa lebih baik, dosis obat, khususnya antibiotik, harus tetap diselesaikan, ya! Gunakan obat-obatan tersebut sesuai anjuran dokter. Selain itu, tidak ada salahnya mengonsumsi suplemen di masa pemulihan, walaupun tidak semua kondisi membutuhkan suplemen. Pasalnya, suplemen bukanlah hal utama untuk mengembalikan imunitas kita.