Orang sehat sekalipun, jika sedang sakit, pasti harus mengerahkan perhatian ekstra untuk mengurus diri supaya cepat sembuh. Apalagi orang yang sakit diabetes, sudah pasti harus ekstra hati-hati dalam mengurus diri dan menjaga gula darah. 

 

Sebagai respon terhadap penyakit, tubuh meningkatkan kadar hormon stres untuk melawan infeksi. Namun, hormon tersebut juga bisa meningkatkan kadar glukosa darah. Gejala penyakit seperti muntah-muntah dan diare juga mengganggu pencernaan, hal ini akan memperlambat penyerapan makanan sehingga menurunkan kadar gula darah.

 

Untuk mengatasi hal tersebut, para ahli merekomendasikan agar penderita diabetes mengikuti aturan-aturan penderita diabetes saat sakit supaya gula darah tetap stabil. Berikut tipsnya, seperti yang dilansir oleh portal Diabetes Forecast.

 

Baca juga: Minimnya Edukasi, Terapi Diabetes dengan Insulin Kurang Diminati
 

Rajin mengecek kadar gula darah

Setiap orang memiliki tubuh yang berbeda-beda dalam merespon terhadap penyakit. Beberapa penderita diabetes sama sekali tidak terpengaruh dengan penyakit, sementara sejumlah penderita diabetes lainnya sensitif terhadap banyak penyakit. Selain itu, setiap penyakit juga bisa memengaruhi glukosa darah penderita diabetes secara berbeda-beda. Penting bagi penderita untuk rajin mengecek kadar gula darah setiap 2 – 3 jam ketika sedang sakit.

 

Tetap minum obat 

Diabestfriends harus tetap minum obat diabetes meskipun sedang sakit. Jika diabestfriends tidak bisa makan, biasanya dosis obat harus disesuaikan untuk mengatasi kadar gula darah tinggi atau untuk mencegah gula darah rendah. Tanyakan kepada dokter untuk dosis yang tepat sesuai dengan penyakit yang dialami diabestfriends.

 

Diabestfriends harus tahu bahwa tetap melakukan pengobatan insulin basal dan bosul saat sakit adalah hal yang penting. Namun, kalau Diabestfriends sulit makan akibat sakit, jangan melakukan pengobatan insulin bolus. Sementara itu, insulin basal dibutuhkan setiap saat meskipun sedang sakit. Bahkan, pada beberapa kasus, penderita diabetes membutuhkan lebih banyak insulin basal ketika sedang sakit.

 

Waspadai diabetik ketoasidosis 

Salah satu risiko serius yang dimiliki oleh penderita diabetes adalah diabetik ketoasidosis (DKA), kondisi berbahaya yang disebabkan oleh terlalu sedikitnya jumlah insulin di dalam tubuh dan banyaknya hormon stres akibat sakit. Ketoasidosis ditandai tingginya keton (produksi asam darah tubuh) pada tubuh. Oleh sebab itu, selalu lakukan pemeriksaan keton urin jika sedang sakit. Jika hasil pemeriksaan mengindikasikan jumlah keton lebih dari batas rendah, segera periksakan diri ke dokter.

 

Minum banyak air putih

Dehidrasi adalah faktor risiko dari DKA, jadi penting bagi Diabestfriends untuk selalu terhidrasi. Minum 1 cangkir air putih setiap jam biasanya sudah cukup. Tapi, Diabestfriends juga harus ingat bahwa muntah dan diare bisa meningkatkan risiko dehidrasi. Minumlah cairan yang bebas karbohidrat, seperti air putih, untuk menjaga kadar gula darah stabil. Tapi, kalau Diabestfriends sulit makan akibat sakit, minumlah air puti dan minuman manis secara bergantian.

 

Cek obat yang dibeli

Kebanyakan obat sakit ringan seperti obat demam dan flu pada umumnya aman untuk penderita diabetes. Namun, kalau Diabestfriends juga memiliki masalah ginjal, lebih baik lebih berhati-hati. Sebaiknya, sebelum mengonsumsi obat, tanyakanlah kepada dokter terlebih dahulu untuk memastikan obatnya aman dan tidak bereaksi terhadap obat diabetes yang Diabestfriends konsumsi dan menyebabkan ketidakstabilan gula darah.

Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Radang Gusi
 

Kapan harus periksa ke dokter?

Kalau memiliki DKA, gula darah tinggi, ataupun keduanya dan mengalami kesulitan untuk menstabilisasikannya, Diabestfriends harus segera periksakan ke dokter. Kalau Diabestfriends punya gejala dan pertanda DKA, langsung ke dokter. Pada umumnya, penderita diabetes yang sedang sakit memiliki risiko tinggi terken DKA. Waspadailah jika Diabestfriends mengalami gejala-gejala ini ketika sedan sakit:

 

Gejala awal DKA:

  • Kehausan atau mulut yang sangat kering.
  • Sering buang air kecil.
  • Kadar gula darah tinggi (terutama jika melebih 250 mg/dl, meskipun DKA juga bisa menyerang penderita diabetes yang mengalami gula darah rendah).
  • Kadar keton tinggi pada urine atau darah.

 

Gejala DKA yang sudah parah

  • Selalu merasa lelah.
  • Kulit kering dan merah.
  • Mual, muntah, atau nyeri abdominal.
  • Kesulitan bernapas.
  • Napas berbau.
  • Sulit berkonsentrasi, atau mengalami kebingungan.
 
Baca juga: Apakah Diet Paleo Baik untuk Diabetes?

 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ketika sakit, Diabestfriends harus lebih ekstra menjaga dan memerhatikan kadar gula darah. Menjaga kestabilan gula darah saat sakit akan mencegah Diabestfriends dari kondisi yang lebih parah, seperti DKA. (UH/WK)