Setiap orang pasti mau punya berat badan tubuh sehat dan ideal. Selain baik untuk kesehatan, kebanyakan orang ingin punya berat badan ideal untuk menambah kepercayaan diri terhadap penampilan. Untuk mencapainya, umumnya orang melakukan diet.

 

Saat ini, ada sangat banyak pilihan diet untuk menurunkan berat badan. Namun, kebanyakan orang tidak memahami secara penuh manfaat dan risiko diet yang mereka pilih. Padahal, kesalahan dalam diet bisa menyebabkan dampak fatal bagi tubuh, lho!

 

Salah satu diet yang paling terkenal adalah diet keto. Apakah benar diet ini ampuh dalam menurunkan berat badan dan tetap menyehatkan tubuh? Untuk mengetahui lebih dalam, dr. Yudistira Panji Santosa, ApPD-KKV dari Rumah Sakit Awal Bros menjelaskan tentang diet keto dan risikonya terhadap kesehatan jantung. Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Jangan Abaikan Gejala Serangan Jantung Ini!

 

Sekilas Tentang Diet Keto

Diet keto adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Diet ini menyebabkan tubuh memproduksi asam keto di dalam pembuluh darah. Pada umumnya, sel-sel tubuh menggunakan gula darah, yang berasal dari karbohidrat, sebagai sumber energi dalam tubuh.

 

"Karena tidak ada karbohidrat, yang diambil sebagai sumber energi adalah lemak. Lemak ini diubah jadi asam keto," jelas dr. Yudistira. Peralihan dari mencerna gula darah menjadi mencerna lemak sebagai sumber energi itu biasanya berlangsung selama dua hingga empat hari sejak memulai diet keto.

 

Alasan utama orang memilih diet keto adalah untuk menurunkan berat badan. Dikutip dari Harvard Health Publishing, penelitian menunjukkan bahwa diet keto lebih ampuh dan cepat menurunkan berat badan ketimbang jenis diet rendah lemak.

 

 

 

Kaitan Diet Keto dengan Penyakit Jantung

Karena rendah karbohidrat, diet keto kaya akan lemak dan protein. Beberapa contoh makanan yang umum dikonsumsi orang yang mengikuti diet keto adalah daging, daging olahan, telur, keju, ikan, minyak, dan sejumlah sayuran.

 

"Masalahnya adalah, kita kan tidak tahu lemak yang dikonsumsi ini lemak baik atau lemak jahat. Selain itu, diet ini juga bisa meningkatkan kolesterol," jelas dr. Yudistira. Apalagi, masyarakat pada umumnya tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal tersebut.

 

Jika yang dikonsumsi lemak jahat, lama kelamaan akan terjadi akumulasi lemak. Lalu, akumulasi lemak di dalam darah akan menimbulkan penimbunan lemak dan berisiko menjadi plak atau sumbatan pada pembuluh darah. Jika terjadinya pada pembuluh darah di otak, maka akan menimbulkan stroke. Jika terjadinya di mata, maka akan menimbulkan kebutaan. Kalau terjadinya di ginjal, maka akan menimbulkan gagal ginjal. Namun, dari semuanya, yang paling sering terjadi di jantung, yang menyebabkan penyakit jantung.

 

Selain itu, faktanya orang-orang yang mengikuti diet keto cenderung mengonsumsi terlalu banyak protein dan lemak jahat, serta jarang mengonsumsi buah dan sayuran. Tentu saja hal tersebut berbahaya dampak jangka panjangnya. 

 

"Memang benar, diet ini ampuh menurunkan berat badan karena lama-lama terjadi penurunan lemak. Tetapi, harus dilakukan secara hati-hati terutama pada orang dengan kondisi tertentu. Kalau tidak, bisa bahaya bagi tubuh," ujar dr. Yudistira.

 

Baca juga: Jenis Makanan Ini Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

 

Menjalani Diet yang Sehat

Dr. Yudistira mengatakan, daripada mengikuti pola diet yang cepat hasilnya tetapi berbahaya, lebih baik ikuti pola diet seimbang dalam jangka panjang. Cukup dengan hal itu saja Kamu akan tetap mendapatkan berat badan ideal dan sehat, meskipun tidak bisa dicapai dalam waktu cepat. Konsumsilah banyak sayuran dan buah-buahan, hindari makanan olahan.

 

Sebelum diet, kenali diri sendiri dengan baik, apakah bisa mengikuti diet tersebut. Contohnya, apakah memiliki riwayat dan risiko darah tinggi atau kolesterol tinggi.  Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan sebelum memilih metode diet. Selain itu target penurunan berat badan juga jangan ekstrem, cukup turun 1-2 kilogram dalam waktu satu bulan. diet yang sehat harus selalu disertai olahraga dan istirahat cukup, serta jangan lupa juga medical check up walau masih usia muda, terutama yang punya turunan penyakit jantung. "Lebih baik lakukan diet di bawah pengawasan dokter juga," tutur dr. Yudistira. 

 

Baca juga: Yuk, Coba Berbagai Makanan untuk Diet Sehat Ini!

 

Salah satu penyebab semakin banyaknya penyakit jantung di usia produktif adalah akibat diet yang salah. Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan diet di bawah pengawasan dokter. Jangan lupa lakukan pemeriksaan medis rutin. (UH/AY)

 

4 Diet yang Pernah Hits