Seminggu terakhir, warga Jakarta harus berhadapan dengan macet berkepanjangan. Banyak faktor yang memicu kemacetan parah. Pertama, cuaca ekstrem di mana curah hujan sangat tinggi menyebabkan banjir dan genangan di banyak ruas jalan. Kedua, meningkatkan volume kendaraan terutama di jam pulang kerja pasca pandemi, kondisi kembali normal. Sebagian perusahaan mulai nenerapkan berkerja penuh dari kantor.

 

Kombinasi ini sudah cukup menyebabkan kemacetan panjang. Banyak keluhan warga net di sosial media yang terjebak dalam kemacetan, baik yang membawa kendaraan pribadi maupun menggunakan transportasi umum.

 

Tahukan Geng Sehat? Kemacetan lalu lintas dapat membawa dampak buruk pada kesehatan. Dampak langsung adalah stres dan gangguan kecemasan. Kedua, kelelahan yang berakibat buruk pada kesehatan fisik. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, kemacetan lalu lintas ini tidak hanya meningkatkan tingkat stres, tetapi juga membuat tubuh rentan terhadap kanker.

Baca juga: Waspada Imbas Kenaikan BBM Picu Stres!


Dampak Kesehatan Akibat Macet

Terjebak dalam kemacetan tanpa punya alternatif lain untuk segera sampai ke tujuan, akan sangat menegangkan, terutama jika Kamu dikejar waktu. Nah, ketegangan dan kecemasan ini akan merangsang tubuh bereaksi terhadap stres dengan meningkatkan kadar gula darah dan tekanan darah.



Stres jangka panjang dapat menyebabkan masalah pencernaan, masalah kesuburan dan melemahkan sistem kekebalan sehingga tubuh rentan terhadap penyakit dan infeksi lain. Stres juga dapat mendorong perilaku tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan makan berlebihan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kronis, termasuk kanker.



Perilaku tidak sehat orang yang tengah terjebak macet berjam-jam adalah membuka kaca mobil. Padahal, saat mobil terkena macet, ada tahapan yang dilakukan pengemudi seperti akselerasi, dan pengereman. Setiap tindakan ini disertai dengan emisi gas beracun dan pengumpulan partikel halus yang terkonsentrasi di suatu area dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyebar.



Berlawanan dengan kepercayaan populer, orang-orang di mobil dapat lebih terpengaruh oleh polutan ini daripada pejalan kaki. Hal ini terutama berlaku dalam kasus di mana orang-orang membuka jendela dan menyalakan AC sehingga menyedot udara tercemar dan menyebabkan penumpukan gas beracun di dalam mobil.



Ketika gas dan partikel ini terhirup, mereka terjebak di hidung dan tenggorokan dan diserap ke dalam aliran darah. Paparan jangka panjang ini dapat memiliki efek negatif yang serius pada tubuh termasuk risiko kanker.



Untuk menghindarinya, pastikan pengaturan AC mobil atau kipas angin disetel hanya untuk mengalirkan udara di dalam mobil tanpa menarik udara tercemar dari luar.



Sebisa mungkin, temukan cara untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Jika kantor memungkinkan menggeser jam kerja, berangkat sedikit lebih siang saat jalanan tidak padat, atau pulang sebelum jam macet.



Bereksperimenlah dengan rute. Seringkali jalan kecil yang memiliki lebih banyak tikungan dan belokan lebih lancar.



Baca juga: Ini Penyakit yang Akan Timbul Bila Sering Terjebak Macet



Sumber:

Lybrate.com. Traffic-jams-did-you-know-getting-stuck-in-one-is-bad-for-your-health