Masalah kualitas udara yang buruk atau polusi udara nampaknya sedang menjadi momok menakutkan yang banyak dibicarakan selama tahun 2019 ini. Mulai dari menyeruaknya berita mengenai Air Visual Index Jakarta yang berada pada angka merah, hingga permasalahan asap akibat kebakaran lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan selama bulan Oktober 2019.

 

Dengan banyaknya pemberitaan mengenai buruknya kualitas udara tersebut, tentunya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga pernapasan dan kesehatan secara umum. Tujuannya supaya tidak memunculkan risiko penyakit akibat pencemaran udara.

 

Akan tetapi, tahukah Kamu masalah kualitas udara  yang buruk atau kita sebut dengan polusi ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik secara umum saja. Dampak polusi pada wanita ternyata juga bisa menurunkan aktivitas ovarium, yang artinya menghambat proses reproduksi.

 

Baca juga: Cara Gampang Hindari Dampak Buruk Polusi Udara!

 

Polusi Menurunkan Kesehatan Ovarium

Sebuah penelitian yang dilakukan University of Modena Italia, mengamati kesehatan 1.318 wanita. Hasilnya menunjukkan wanita yang hidup di kota dengan tingkat polusi udara yang tinggi memiliki indung telur yang lebih lemah. Ditandai dengan level hormon anti mullerian atau AMH yang cenderung lebih rendah.

 

AMH ini bisa menjadi indikator cadangan sel telur untuk wanita. Hormon ini dilepaskan oleh sel-sel di ovarium saat ovulasi. Para ilmuwan menyadari bahwa kadar AMH memang akan turun secara alami seiring bertambahnya usia, dimulai secara bertahap saat wanita memasuki usia 25 tahun. Paparan polusi udara ternyata bisa menambah percepatan penurunannya.

 

Beberapa studi lain pun telah menunjukan bahwa polutan bisa menyebabkan pengurangan jumlah sel telur, perkembangan telur, jumlah dan kualitas telur yang diambil, lapisan rahim, pembuahan telur dan kualitias embrio.

 

Hal ini tentu menjadi kabar buruk bagi wanita usia subur yang ingin segera memiliki momongan namun juga beraktivitas di kota dengan udara yang tidak bersahabat.

 

Baca juga: 6 Mitos tentang Kista Ovarium

 

Cara Menjaga Kesehatan Ovarium 

Hidup di kota besar yang tercepar polusi jangan membuatmu takut Gengs. Dampak polusi udara terhadap penurunan kesehatan ovarium ini membutuhkan waktu paparan yang cukup lama.

 

Kamu bisa menekan risikonya dengan selalu memakai masker dengan kualitas yang baik seperti bahan pelapis yang tebal dan memiliki saringan udara. Sehingga debu dan partikel lain yang berterbangan di udara tidak akan terhirup masuk ke tubuhmu.

 

Selain itu, Kamu bisa menangkal radikal bebas dari lingkungan sekitar dengan memperbanyak asupan sayur dan buah yang tinggi antioksidan serta rutin berolahraga. Kamu pun bisa menjagakesehatan ovarium dengan melakukan kebiasaan sederhana sehari-hari. Yuk simak ulasan berikut ini:

 

1. Membersihkan area kewanitaan dengan benar

Cara membersihkan area kewanitaan yang benar adalah dengan membasuhnya dari depan ke belakang. Terutama saat setelah buar air besar dan kecil. Jika tidak tepat, kuman dari anus bisa terbawa menuju vagina yang akan berujung pada infeksi vagina.

 

Kamu juga disarankan untuk tidak menggunakan sabun khusus kewanitaan yang mengandung alkohol, pewangi, atau antiseptik. Sabun sejenis itu bisa menyebabkan iritasi dan membunuh bakteri normal pada vagina.

 

Baca juga: Perlukah Merawat Organ Intim dengan Pembersih Khusus?

 

2 Konsumsi Makanan Sehat

Tidak hanya sayuran hijau dan buah saja, Kamu juga harus memperhatikan nutrisi lain yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan organkewanitaan  dan reproduksi. Beberapa asupan penting bagi kesehatan ovarium wanita adalah protein, lemak sehat, serat, antioksidan, kacang-kacangan, vitamin, dan mineral.

 

Dengan menjaga asupan makanan, kamu pun bisa menjaga berat badan ideal. Berat badan yang terlalu rendah atau berlebih bisa mengganggu aktivitas ovarium.

 

3. Kelola Stres

Hidup di kota besar memang banyak tantangannya, mulai dari kemacetan, kepadatan lalu lintas, cuaca panas, atau pekerjaan yang bejibun. Jadi, penting utnukmu mengelola stress jika tidak ingin kualitas ovarium dan organ reproduksi bermasalah.

 

Stres berlebih bisa berdampak pada depresi, gangguan cemas, hingga gangguan kesuburan. Oleh karena itu, kelola stres dengan aktivitas positif seperti berolahraga.

 

Baca juga: Kekurangan Vitamin D Bikin Wanita Sulit Hamil?

 

 

Referensi:

Theguardian.com. Air pollution may affect number of egg ovaries can produce

Newscientist.com. Exposure air pollutan seems to negatively affect womens fertility