Orang sering beranggapan bahwa begadang adalah cara mudah menjadi kurus. Padahal fakta menunjukkan sebaliknya. Kurang tidur justru dapat meningkatkan berat badan. Jadi jika ada yang bertanya apakah begadang bikin kurus, secara tegas katakan tidak benar.

 

Saat ini sudah semakin banyak penelitian tentang obesitas. Dipicu oleh ledakan populasi yang mengelami obesitas di dunia. Salah satunya penelitian yang mencari kaitan antara kelelahan dan obesitas.

 

Kurang tidur setiap malam memang dapat memengaruhi nafsu makan keesokan harinya, atau sesaat setelah bangun tidur. Namun bukanya menurunkan nafsu makan, kebanyakan akan mengonsumsi makanan terlalu banyak. Bayangkan jika ini terjadi setiap hari, tentu akan mudah terjadi penambahan berat badan

 

Jadi ketahui fakta yang sebenarnya ya Geng, jangan pernah menggunakan begadang sebagai metode penurunan berat badan. Berikut ini penjelasan yang menyangkal pendapat apakah begadang bikin kurus kurus!

 

Baca juga: Jangan Lakukan, Ternyata Ada Bahaya Mandi Setelah Begadang!



Apakah Begadang Bikin Kurus? 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep tahun 2010 menemukan bahwa pria kurang tidur lebih rentan mengalami kenaikan berat badan dibandingkan dengan pria yang jam tidur optimal setiap malam.



Berapa jam dalam semalam Kamu tidur? Jangan sampai hanya tidur 2-3 jam dan mengorbankan 5 jam lainnya untuk begadang. Faktanya, pria yang tidur kurang dari lima jam di malam hari berisiko dua kali lipat mengalami kelebihan berat badan.



Studi sebelumnya, tahun 2008 di jurnal yang sama juga menemukan bahwa risiko obesitas akibat kurang tidur juga dapat terjadi pada anak-anak. Jelas bahwa pertanyaan apakah begadang bikin kurus itu salah besar. Kurang tidur tidak akan menyebabkan Kamu kehilangan berat badan.



Ia mencatat, hubungan antara kelelahan dan obesitas akibat kurang tidur. Ketika tubuh lelah, otak biasanya tidak mampu mengendalikan nafsu makan. Berbeda ketika tubuh kita bugar karena tidur cukup. Akibatnya, orang yang sering begadang cenderung mengemil sepanjang waktu dan makan berlebihan. Otak terlalu lelah untuk memberikan sinyal kenyang.

 

Baca juga: Sudah Olahraga Tidak Juga Kurus? Ini Masalahnya!



Penelitian: Orang Begadang Makan Lebih Banyak

Sebuah penelitian yang dilakukan peneliti asal Northwestern Medicine menemukan bahwa orang yang tidur larut akan mengkonsumsi 248 kalori lebih banyak dalam sehari, terutama saat makan malam. Ini menjadi penangkal pertanyaan apakah begadang bikin kurus.

 

Orang yang suka begadang juga ditemukan hanya makan buah dan sayuran setengah dari porsi yang dianjurkan, makan makanan cepat saji dua kali lebih banyak dan minum lebih banyak soda, dibandingkan mereka yang memiliki waktu tidur lebih awal.

 

Kalori ekstra setiap hari berarti memudahkan kenaikan berat badan yang signifikan, sekitar 1 kilogram per bulan, jika tidak diimbangi dengan lebih banyak olahraga. Nah padahal, orang begadang umumnya juga terlalu lelah untuk berolahraga.

 

Inilah hasil penelitian yang lebih jelas, coab perhatikan Kamu termasuk yang mana Geng?

  • Orang yang terlambat tidur dan rata-rata jam 3 dini hari dan bangun pada jam 10 pagi, biasanya akan sarapan lebih siang.

  • Mereka kemudian makan siang antara jam 2-3 sore, dan makan malam pada jam 8 malam bahkan lebih larut lagi jam 10 malam.

  • Bandingkan dengan kebiasaan orang yang tidur normal. Bangun jam 8 pagi, sarapan jam 9 pagi, makan siang jam 1 siang, makan malam jam 7 malam, snack terakhir jam 8 malam.

 

Studi tersebut menunjukkan bahwa selain jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari bertambah, waktu makan juga penting. Mereka yang makan setelah pukul 8 malam lebih mungkin memiliki berat badan berlebih. Bahkan seandainya mereka memiliki waktu tidur yang cukup sekalipun.

 

Baca juga: Tingginya Kalori Bubble Tea Sebandingkah dengan Rasanya?



Masalah Kesehatan Akibat Begadang

Obesitas bukan satu-satunya masalah yang timbul akibat begadang. Terbiasa tidur kurang dari enam jam per malam juga rentan mendatangkan depresi. Tetapi hubungan antara depresi dan kurang tidur itu memang ibarat ayam dan telur.

 

Depresi menyebabkan penderitanya sulit tidur, atau orang yang suka begadang pada akkhirnya rentan terkena depresi. Maka tidur cukup bisa menjadi solusi. Selain mengendalikan berat badan, juga terhindar dari masalah kesehatan fisik dan mental.

 

National Sleep Foundation merekomendasikan tidur setidaknya tujuh hingga sembilan jam setiap malam agar kesehatan fisik maupun mental terjaga dengan baik.

 

 Baca juga: Apakah Tidur 5 Jam Cukup? Ini Jawabannya!

 

Tips Tidur Nyenyak

Tidur cukup di malam hari membantu Kamu mempertahankan tingkat energi sepanjang hari dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Begadang tidak hanya buruk untuk kesehatan tetapi juga menurunkan produktivitas di tempat kerja.

 

Jika Kamu mengalami kesulitan tidur, cobalah mengonsumsi vitamin berikut:

 

Vitamin B6

Vitamin B-6 adalah vitamin yang larut dalam air yang dapat ditemukan dalam beragam makanan serta suplemen makanan. Vitamin B6 membantu produksi triptofan dalam tubuh. Asam amino triptofan diperlukan untuk menghasilkan serotonin, yang merangsang tidur lebih nyenyak. 

 

Anjuran konsumsi vitamin B6 setiap hari adalah 1,3 hingga 2 miligram. Vitamin B6 ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada hati sapi, ikan segar, sayuran bertepung, seperti kentang, dan semua buah kecuali jeruk.

 

Vitamin B12

Vitamin B-12 meningkatkan peroduksi melatonin yaitu hormon yang mendukung tidur yang sehat. Vitamin B12 juga larut dalam air, dan tersedia dalam produk hewani dan sebagai suplemen.

 

Karena umumnya tidak tersedia dalam tanaman, banyak makanan, seperti sereal, diperkaya dengan vitamin B12 sehingga vegetarian dan vegan bisa mencukupi kebutuhan vitamin B12.

 

Contoh makanan kaya vitamin B12 adalah kerang, hati sapi, trout, salmon, dan daging sapi. Produk susu seperti yogurt dan keju juga mengandung vitamin esensial ini. Dosis vitamin B12 harian yang disarankan adalah 2,4 hingga 2,8 mikrogram untuk orang dewasa.

 

Baca juga: Inilah Gejala Kamu Kekurangan Vitamin B12

 

Vitamin D dari Sinar Matahari

Vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari juga membantu tidur lebih nyenyak. Menurut beberapa penelitian, kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan gangguan tidur. Sebuah studi jangka panjang pada 1.500 orang menyimpulkan bahwa peningkatan kadar vitamin D berhasil membuat mereka tidur lebih nyenyak.

 

Alasannya, kadar vitamin D yang rendah meningkatkan risiko penyakit dan peradangan yang menyebabkan kurang tidur, serta meningkatkan risiko sleep apnea. Kamu bisa mencukupi kebutuhan harian vitamin D dengan menikmati cahaya matahari 15 menit di pagi hari. Tubuh akan menyerap dan mensintesisnya secara alami.

 

Melatonin

Meskipun bukan vitamin, melatonin sangat penting untuk membantu tidur lebih nyenyak. Melatoninn diproduksi oleh kelenjar pineal di otak. Hormon ini membantu tubuh menentukan kapan harus tidur dan kapan harus bangun.

 

Kamu bisa mendapatkan melatonin dari suplemen, misalnya untuk mengobati jet lag dan insomnia. Tetapi konsultasikan dengan dokter karena melatonin dapat menimbulkan efek samping sakit kepala berat, depresi, masalah lambung dan efek seperti mabuk meskipun tidak mengonsumsi alkohol.

 

Jadi jangan lagi menanyakan apakah begadang bikin kurus! Alih-alih mencoba taktik yang tidak sehat ini untuk menurunkan berat badan, lakukan upaya yang lebih sehat. 

 

Penurunan berat badan adalah pekerjaan mudah, jika Kamu tahu bahwa kegemukan disebabkan akibat kalori yang masuk melebihi kalori yang dibakar. Jika Kamu bisa mengurangi asupan kalori, dan membakar kelebihan kalori dengan olahraga, pasti otomatis akan turun berat badan.

 

Baca juga: Amankah Suplemen Melatonin Saat Hamil?



 

Referensi

Sleepfoundation.org. Poeple who eat and sleep late may gain weight.

Healthfully.com. Can lack sleep make you lose weight.