Obesitas bukan sekadar kelebihan berat badan biasa. Di balik kondisi obesitas, ada mekanisme rumit di dalam tubuh yang berdampak pada penumpukan lemak di tubuh. Ada kasus obesitas yang tidak disebabkan karena pola makan. Ya, penyakit penyebab obesitas memang ada.

 

Beberapa orang terlahir dengan penyakit yang membuat tubuhnya sulit mengelola lemak sehingga menyebabkan berat badan berlebihan. Apa saja ya kira-kira penyakit penyebab obesitas?

 

 

Penyebab Obesitas yang Tidak Biasa

Mengingat obesitas itu merupakan suatu gangguan metabolisme yang cukup rumit, maka sebenarnya tidak ada penyebab tunggal. Ada faktor genetik, perilaku atau gaya hidup, dan kondisi hormonal yang memengaruhi peningkatan berat badan.

 

Tetapi secara umum, obesitas terjadi ketika Kamu terlalu banyak memasukkan kalori tanpa disertai pembakaran kalori yang setara. Sederhananya, Kamu makan terlalu banyak kalori, tetapi tidak pernah beraktivitas untuk membakar kalori tersebut. Akhirnya kelebihan kalori di tubuh disimpan menjadi lemak.

 

Tetapi ada beberapa kasus obesitas yang tidak ada hubungannya dengan konsumsi kalori maupun kurang aktivitas fisik. Umumnya ada penyakit penyebab obesitas atau kondisi medis yang langka. Meskipun sangat jarang ditemukan, tetapi siapa tahu ada di antara orang terdekat Kamu yang mengalaminya.

 

Baca juga: Sindrom Hipoventilasi Obesitas, Penyebab Meninggalnya Wanita Obesitas Asal Karawang

 

Inilah beberapa penyakit penyebab obesitas:

 

1. Prader-Willi syndrome

Obesitas adalah gejala fisik yang paling dominan dari penyakit Prader-Willi syndrome (PWS). Sekitar sepertiga penderita PWS yang tidak diterapi akan mengalami kelebihan berat badan sampai 200% dari berat badan idealnya.

 

Uniknya, penderita PWS ini saat lahir memiliki berat badan lahir rendah, namun berubah menjadi obes saat memasuki usia anak-anak hingga dewasa. Ada 4 faktor yang yang berkontribusi menyebabkan obesitas pada PWS, yaitu hiperfagia atau makan berlebihan di masa anak-anak (1-6 tahun), kurang aktivitas fisik, perlambatan metabolisme hingga 60% dari orang sehat, dan ketidakmampuan untuk muntah.

 

Untuk menangani obesitas pada penderita PWS, pasien membutuhkan bantuan dokter spesialis, karena mereka umumnya juga mengalami berbagai komplikasi. Misalnya gagal jantung, hipertensi, bengkak di kaki, masalah di tulang dan persendian, dan gangguan profil lemak. Banyak juga penderita PWS yang memiliki diabetes melitus tipe 2.

 

Biasanya, dokter akan memberikan program penurunan berat badan yang sangat intensif, berupa diet ketat hanya 60% kalori dari kebutuhan kalori harian dan program olahraga, tergantung usia dan kondisi pasien. Beberapa pasien PWS menjalani terapi hormonal untuk menurunkan berat badannya, mengurangi massa lemak, dan mempercepat proses metabolisme tubuh.

 

Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Kelebihan Berat Badan Dibiarkan!

 

2. Cushing's syndrome

Pada tahun 1932, seorang dokter bernama Harvey Cushing menemukan 8 pasien dengan obesitas sentral, intoleransi glukosa, hipertensi, pertumbuhan rambut berlebih, osteoporosis, batu ginjal, ketidakteraturan menstruasi, dan masalah emosional. Sekarang gejala-gejala tersebut menjadi ciri khas sindrom Cushing.

 

Cushing's syndrome adalah gangguan hormonal, di mana kadar hormon kortisol terlalu tinggi. Kondisi ini menyebabkan berbagai masalah, termasuk kegemukan. Kortisol adalah hormon steroid yang kuat, dan kelebihan kortisol memiliki efek merugikan pada banyak sel di seluruh tubuh.

 

Sindrom Cushing jarang terjadi, hanya terjadi pada sekitar 10 per satu juta orang. Obesitas yang dikaitkan dengan sindrom Cushing disebabkan steroid yang diproduksi secara normal namun dimetabolisme dengan cara berbeda oleh individu yang mengalami obesitas.

 

Baca juga: Obesitas Bisa Menyebabkan Depresi, Begitu Juga Sebaliknya
 

Deteksi Sejak Dini

Itu adalah beberapa kondisi medis yang menyebabkan obesitas ekstrem. Orangtua yang memiliki anak dengan berat badan yang berlebihan sejak kecil, sebaiknya memastikan ke dokter agar diketahui penyebabnya dan diberikan intervensi sejak dini.

 

Meskipun ada banyak faktor yang menyebabkan obesitas, bukan berarti tidak ada usaha yang bisa dilakukan. Jika berbicara tentang obesitas, maka tidak sesederhana tentang penampilan saja. Ada berbagai risiko kesehatan di balik kondisi obesitas.

 

Orang yang sangat gemuk berisiko memiliki penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi. Meskipun sulit sekali menurunkan berat badan, namun percayalah manfaatnya sebanding dengan usaha keras yang Kamu lakukan. Penurunan berat badan sedikit saja, sudah bisa menurunkan risiko penyakit terkait obesitas.

 

Metode penurunan berat badan yang direkomendasikan adalah melakukan perubahan pola makan, olahraga, dan untuk obesitas sangat berat bisa dibantu dengan operasi atau pembedahan lambung.

 

Baca juga: Anak-anak Zaman Now Diprediksi Obesitas saat Dewasa!

 

 

Referensi:

1. Obesity, Mayoclinic.

2. Obesity and Complications in Prader-Willi Syndrome, www.medicalhomeportal.org