Studi terbaru menunjukkan bahwa 57% anak-anak saat ini akan mengalami obesitas ketika menginjak usia 35 tahun. Dan bila mereka sudah mengalami obesitas di masa muda, maka risiko tersebut akan terus menghantui mereka sampai tua!

 

Obesitas memang masalah serius yang dihadapi banyak negara. Obesitas tidak hanya menyerang orang dewasa, melainkan juga anak-anak. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi hal ini. Bagi kebanyakan keluarga, obesitas bisa disebabkan oleh faktor ekonomi. Menurut mereka, membeli makanan yang sehat, seperti buah dan sayur, jauh lebih mahal jika dibandingkan membeli makanan yang sudah diproses dan tidak sehat.

 

Mengajak anak untuk bergerak aktif juga cukup sulit dilakukan, sebab tidak semua keluarga memiliki akses terhadap area bermain anak yang aman atau tidak punya waktu untuk melakukannya. Apalagi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga membutuhkan biaya tambahan.

 

Baca juga: Hati-hati, Kelebihan Lemak Perut Bisa Menyebabkan Wanita Sulit Hamil

 

Belum lagi saat ini nilai akademik dituntut semakin tinggi, sehingga jadwal bermain dan berolahraga menjadi dinomorduakan. Fakta semakin tingginya tingkat penggunaan gadget di zaman sekarang juga membuat anak-anak menjadi kurang aktif bergerak.

 

Sayangnya, banyak keluarga yang menganggap bahwa kelebihan berat badan atau obesitas pada anak-anak bukanlah sebuah masalah. Mereka berpikir kalau “baby fat” akan hilang dengan sendirinya seiring anak beranjak besar. Studi yang baru dirilis dalam New England Journal of Medicine secarajelas bahwa itu tidak akan terjadi. Yang perlu dilakukan adalah melakukan perubahan sejak dini supaya anak-anak terbebas dari masalah obesitas di masa depan.

 

 

Masa Depan Anak-anak Gemuk

Para peneliti menganalisis data dari puluhan ribu anak dan orang dewasa, serta prediksi ke depan seputar berat badan seseorang terkait berat badannya di masa kecil. Apa yang mereka simpulkan cukup mengejutkan. Selain lebih dari setengah anak-anak akan mengalami obesitas di usia 35 tahun, hanya 1 dari 4 anak usia 2 tahun dengan obesitas parah yang kemungkinan akan memiliki berat badan ideal di usia 35 tahun.

 

Jika sudah menginjak usia 5 tahun tetapi anak tersebut masih obesitas parah, maka kesempatan mereka memiliki berat badan ideal di usia 35 tahun hanya 1:10. Studi ini benar-benar menunjukkan bahwa obesitas di usia dini tidak bisa diabaikan begitu saja.

 

Baca juga: Tindakan Perkecil Lambung untuk Wanita Asal Kalteng Berbobot 350 Kilogram?

 

Apa yang Orang Tua Bisa Lakukan?

Meski faktor ekonomi dianggap berpengaruh besar terhadap kemampuan masyarakat mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap orang tua dan para pengasuh agar anak-anak bisa memiliki berat badan ideal. Hal-hal tersebut antara lain:

 

  • Mengenali pola makan yang tepat untuk anak. Pelajari tanda-tanda anak lapar dan hanya berikan ia makanan ketika benar-benar lapar. Banyak anak-anak yang mengonsumsi makanan berlebih karena orang tua mereka merespons kerewelan mereka dengan makanan. Masih ada pula orang tua yang beranggapan anak makan banyak lebih baik daripada makan sedikit.

  • Siapkan menu makanan sehat. Sehat yang dimaksud di sini adalah banyak buah dan sayur, biji-bijian, serta protein tanpa lemak. Kurangi menyajikan junk food, makanan olahan, serta fast food untuk anak-anak. Orang tua juga harus menghindari memberikan anak jus buah dengan pemanis tambahan. Air putih dan susu tanpa rasa adalah yang anak-anak butuhkan. Makanan manis boleh diberikan tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Pemberiannya pun cukup porsi kecil saja.

  • Berikan porsi yang tepat. Anak-anak harusnya diberikan porsi makanan untuk anak-anak. Gunakan piring yang lebih kecil agar Mums dan Dads mudah mengukur takarannya.

  • Batasi camilan. Memberikan camilan sehat di antara jam makan pagi dan siang atau antara jam makan siang dan makan malam sah-sah saja. Namun, anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi makanan sepanjang hari. Banyak anak yang makan karena bosan atau kebiasaan. Sebaiknya, ajarkan anak untuk makan di kala lapar saja.

  • Ajak bergerak aktif minimal 1 jam setiap hari. Jika tidak sempat berolahraga, Mums dan Dads bisa mengajaknya berjalan kaki, bermain di luar rumah, naik sepeda, menari di ruang keluarga diiringi lagu kesukaannya, dan lain-lain. Bijak juga ya untuk mengatur waktu anak bermain gadget.

  • Perhatikan berat badan anak. Rutinlah check up ke dokter untuk memantau berat badan anak. Berkonsultasilah dengan dokter apa yang bisa dilakukan jika berat badan anak berlebih atau obesitas. Selain itu, Mums juga bisa memanfaatkan kalkulator BMI untuk memantau perkembangan berat badan anak di rumah. Mums bisa menggunakan kalkulator BMI di situs GueSehat.com dengan klik di sini!

 

Baca juga:Obesitas Bisa Menyebabkan Depresi, Begitu Juga Sebaliknya

 

3 Hal Penting yang Tidak Boleh Dilakukan Jika Anak Kegemukan!

Jika dokter mengatakan si Kecil kegemukan, Mums harus segera mengambil tindakan. Tanyakan kepada dokter apa yang bisa dilakukan dan terus monitor berat badan si Kecil. Ada 3 hal penting yang tidak boleh Mums lakukan, yaitu:

  1. Jangan berkecil hati. Dengan kesabaran dan kegigihan, bukan tidak mungkin si Kecil bisa menerapkan pola makan yang sehat dan aktif bergerak. Membiasakan diri terhadap hal yang baru memang tidak mudah, bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Namun selama dilakukan secara konsisten, pasti bisa terwujud.

  2. Jangan berlebihan. Anak-anak tidak boleh melakukan diet ketat. Pola diet yang sehat sesuai usia adalah mengonsumsi makanan yang seharusnya mereka makan.

  3. Jangan membuat si Kecil merasa bersalah. Mengejek tubuh si Kecil dengan harapan ia akan makan lebih sedikit tidak akan membantunya mendapatkan berat badan yang ideal. Lagipula, Mums tidak boleh mengajarkan konsep kecantikan atau ketampanan diukur dari bentuk tubuh. Fokuslah untuk membangun kebiasaan yang sehat, menjadi lebih positif, dan penuh cinta.

 

Mulai dari sekarang, tinggalkan pemahaman bahwa anak yang gemuk itu lucu dan menggemaskan ya, Mums! Berat badan yang ideal sesuai umur si Kecil lah yang masuk dalam kategori sehat. Jangan lupa menerapkan pola makan sehat untuk diri sendiri. Dengan begitu, si Kecil pun terbiasa melihat tersebut dari orang tuanya dan menirunya. (AS/AY)

 

Baca juga: Meningkatkan Asupan Protein Bisa Menurunkan Berat Badan?

 

Agar Anak Suka Sayuran - GueSehat.com

 

Sumber:

Harvard Health Publishing: “More than half of today’s children will be obese adults”