Setiap orang pasti punya lemak. Lemak tubuh memang dibutuhkan untuk membantali dan melindungi organ dalam. Namun, terlalu banyak lemak juga berbahaya untuk kesehatan. Mungkin Mums sudah tentang bahaya lemak berlebihan. Namun, apakah Mums tahu ada jenis lemak tertentu yang lebih berbahaya bagi tubuh? Lemak ini disebut lemak viseral. Nah, perlu diketahui nih, perbedaan lemak viseral dan lemak subkutan (lemak yang terletak di bawah kulit). Lemak viseral merupakan lemak yang berada di sekitar organ perut. Oleh sebab itu, lemak viseral juga disebut lemak perut. Orang yang obesitas, pasti memiliki jumlah lemak viseral yang berlebihan.

 

Kadar lemak viseral yang sehat memang bisa membantu memisahkan dan melindungi lemak-lemak dalam perut. Selain itu, lemak viseral juga memiliki peran dalam sistem endokrin dan sistem imun. Namun, kalau jumlahnya terlalu banyak, bahayanya juga semakin meningkat, bahkan hingga membuat wanita jadi sulit hamil.

 

Supaya tahu lebih dalam tentang keterkaitan obesitas, lemak, dan kesuburan, serta penanganannya, dr. Boy Abidin Sp.OG (K) dan dr. Michael Triangto Sp.KO sudah memberikan penjelasan lengkapnya nih, Mums!

 

Baca juga: Diet Tepat dengan Perbanyak Konsumsi Lemak, Serius?

 

Lemak Viseral Menyebabkan Ketidaksuburan

Orang obesitas sudah pasti memiliki jumlah lemak yang berlebihan, termasuk jumlah lemak viseralnya. Jika tedapat lemak viseral yang berlebihan, maka akan terjadi ketidakseimbangan hormonal. Menurut dr. Boy, akan terjadi peningkatan hormon AMH (Anti Mullerian Hormone). 

 

"Hormon AMH itu salah satu pemicunya adalah lemak viseral yang berlebihan. Ini akan membuat sel telur menjadi susah untuk membesar, atau pada ovulasi  biasa kita sebut sel telurnya kecil-kecil," jelas dr. Boy, di acara Mitra Keluarga Family Fun & Healthy Run 5K sebagai rangkaian  acara Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Mitra Keluarga ke 30 tahun, di Ecopark Ancol, pada Minggu (13/01). 

 

Menurut dr. Boy, untuk mendeteksi apakah seorang wanita memiliki kadar lemak viseral yang berlebihan, bisa dilihat dari penampilannya, dari berat badannya, ataupun menggunakan pemeriksaan khusus. Alat yang dimaksud disebut body fat analyser.

 

"Kalau dari tampilannya, biasanya lebih androgenik. Artinya, wanita tersebut berjerawat, kulitnya berminyak, rambutnya rontok, dan sebagainya. Itu adalah beberapa pertanda gangguan ketidakseimbangan hormonal," jelad dr. Boy. Selain itu, lemak viseral berlebih juga bisa ditandai dengan gangguan pola haid dan gangguan kesuburan (1 tahun sejak menikah belum dikaruniai kehamilan).

 

 

Bagaimana Cara Menghilangkan Lemak Viseral?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, lemak viseral bukanlah lemak badan. Menurut dr. Boy, kalau berat badan mungkin mungkin bisa diturunkan misalnya dengan obat pencahar. Namun, untuk lemak viseral, bukan itu yang dituju. Jadi, sebelum menggunakan obat, lemak viseralnya harus diturunkan. 

 

"Untuk cara menurunkan lemak viseral ya dengan mengatur pola makan, olahraga, dan istirahat yang cukup. Cara tersebut akan membuat lemaknya turun secara bertahap," jelas dr. Boy. Jika lemak dan berat badannya sudah normal, semuanya akan kembali berfungsi dengan normal lagi, hormonnya menjadi normal, menstruasi menjadi teratur, kesuburan juga menjadi bagus. 

 

Berat badan secara keseluruhan juga tidak boleh turun secara drastis. Pasalnya, kalau turun secara drastis, itu yang hilang cairannya. Nah, untuk memantaunya, bisa menggunakan komposisi lemak tubuh. Untuk mengetahui waktu dan jumlah berat badan ideal yang harus diturunkan, sebenarnya bisa dihitung. Menurut dr. Boy, berat badan yang harus diturunkan dalam waktu tiga bulan adalah 5% dari jumlah berat badan total. Jadi, misalnya kalau berat badannya 60 kg, maka 5% dari jumlah tersebut adalah 3 kg. Maka itu, berat badan yang harus diturunkan dalam waktu 3 bulan adalah 3 kg. 

 

"Jadi, berdasarkan hitungan tersebut, kira-kira satu bulan 1 kg. Jangan satu bulan langsung 10 kg. Kecuali pada kondisi obesitas ekstrem, mungkin berat badan yang turun bisa lebih cepat. Namun, pada umumnya, memang harus bertahap," sebut dr. Boy.

 

Baca juga: Apakah Lemak dan Kolesterol Baik untuk Si Kecil?

 

Membakar Lemak Perut dengan Olahraga 

Di sinilah terletak kesalahpahaman banyak orang. Kebanyakan orang memiliki pemikiran bahwa berat badan akan semakin cepat diturunkan jika olahraga yang dilakukan juga semakin berat. Padahal, hal itu tidak benar. Menurut dr. Michael, yang harus diperhatikan adalah komposisi dari olahraga tersebut. "Komposisi olahraga itu ada yang aerobik dan un-aerobik. Kalau untuk menurunkan lemak itu, yang harus dilakukan adalah olahraga aerobik. Contoh olahraga aerobik yang bisa dilakukan adalah jalan cepat sampai jogging," jelas dr. Michael pada acara yang sama.

 

Dr. Michael memberikan perbandingan yang jelas untuk hal ini, yaitu membandingkan antara jenis-jenis pelari. Di antara jenis-jenis pelari, ada pelari maraton dan pelari sprinter. Kalau diperhatikan, pelari sprinter tubuhnya lebih berotot, karena lari sprinter termasuk olahraga berat yang membentuk otot untuk kecepatan pelarinya. Sementara itu, pelari maraton memiliki tubuh yang lebih ramping. Pasalnya, lari maraton adalah tipe olahraga yang membakar lemak.

 

"Jadi, kalau ditanya untuk menurunkan lemak viseral, ya lakukan latihan aerobik. Tapi, tidak cukup aerobik saja. Kita juga harus menjaga pola makan," jelas dr. Michael. Meskipun olahraga sudah rutin dilakukan, kalau pola makannya tidak terkontrol, maka tetap saja berat badan tidak akan bisa turun.

 

Baca juga: Kenali 3 Penyebab Obesitas pada Bayi

 

Bagaimana Mums, masih bertahan dengan lemak perut yang tebal? Setelah tahu bahaya lemak viseral, lakukanlah pencegahannya dengan mengadaptasi gaya hidup sehat, seperti yang dipaparkan di atas! (UH/AY)

 

Atasi lelah saat menstruasi