Saat ini, masyarakat Indonesia sedang ramai membicarakan tentang seorang perempuan asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang memiliki berat  badan 350 kilogram. Kondisi perempuan bernama Titi Wati ini cukup memprihatinkan. Ia tidak bisa beraktivitas akibat kelebihan berat badannya tersebut. Menurut pemberitaan, ia hanya bisa berbaring dalam posisi tengkurap, karena kakinya sudah tak kuat menopang berat badannya.

 

Menurut Titi, ia menyadari berat badannya meningkat drastis selama tujuh tahun terakhir. Ia sempat berhasil menurunkan berat badan setelah minum obat herbal. Namun, karena harga obatnya semakin mahal, ia menghentikan konsumsinya karena tidak sanggup membelinya. Setelah itu, berat badannya kembali naik drastis.

 

Kenaikan berat badannya yang drastis, menurut Titi juga dipengaruhi hobinya ngemil tidak sehat, minum es, dan makan gorengan setiap hari. Hal ini semakin menyebabkan berat badannya meningkat tajam hingga mencapai 350 kilogram. Saat ini, ia sedang meminta bantuan pemerintah untuk melakukan pengobatan.

 

Baca juga: Obesitas Bisa Menyebabkan Depresi, Begitu Juga Sebaliknya

 

Kondisi yang dialami Titi merupakan obesitas ekstrem. Obesitas memang merupakan masalah kesehatan yang umum. Namun, obesitas ekstrem hingga menyebabkan penderitanya tidak bisa beraktivitas bukan kondisi biasa.

 

Obesitas ekstrem bisa menyerang siapa saja. Oleh sebab itu, Geng Sehat harus tahu tentang faktor-faktor risiko penyakit ini. Geng Sehat juga perlu tahu, meksipun tidak mudah, obesitas ekstrem juga bisa disembuhkan, lho. Ada beberapa prosedur yang bisa diupayakan untuk menurunkan berat badan yang sangat ekstrem. Kasus keberhasilan penurunan berat badan ekstrem pernah terjadi pada Arya, bocah asal Jawa Barat yang kini bisa memiliki berat badan normal. 

 

Baca juga: Inilah Bagaimana Obesitas Bisa Menyebabkan Kematian

 

Kapan Kamu Dinyatakan Obese?

Indeks massa tubuh yang ideal pada setiap orang berbeda-beda, karena memperhitungkan tinggi badan. Kamu bisa menghitungnya sendiri, caranya dengan membagi berat badan dengan tinggi badan yang dikuadratkan. Sebagai contoh, kalau berat badan Kamu 50 kilogram dengan tinggi badan 1,6 meter, maka cara menghitungnya adalah 50/1,6 x 1,6, hasilnya adalah 19.53.

Menurut WHO, untuk orang dewasa berusia 20 tahun ke atas, klasifikasi BMI adalah:

  • < 18.5: kekurangan berat badan
  • 18.5-24.9: berat badan normal
  • 25.0-29.9: pre-obesitas
  • 30.0-34.9: obesitas kelas I
  • 35.0-39.9: obesitas kelas II
  • > 40: obesitas kelas III (ekstrem)

 

Baca juga: Apakah Obesitas Menyebabkan Menstruasi Tidak Teratur?

 

Penyebab Obesitas Ekstrem

Penyebab obesitas ekstrem cukup banyak dan sangat kompleks. Meskipun orang pada umumnya menyangka bahwa faktor risiko utama dari obesitas adalah pola makan, kenyataannya tidak sesimpel itu. Penelitian menunjukkan bahwa pada banyak kasus, obesitas ekstrem disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, dan sosial. Menurut penelitian, ketika penyebabnya sudah diketahui, pengobatan akan lebih efektif. 

 

 

Pengobatan untuk Obesitas Ekstrem

Untuk obesitas pada umumnya, pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter adalah mengubah pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengonsumsi obat jika perlu. Namun, pada obesitas ekstrem, biasanya pilihannya ditambah dengan operasi. Operasi yang dimaksud adalah bedah lambung atau bedah bariatrik. 

 

American Heart Association merekomendasikan operasi lambung untuk penderita obesitas yang cukup sehat atau penderita obesitas yang sudah melakukan semua cara namun tidak menunjukkan hasil.  Operasi bariatrik merupakan prosedur memperkecil lambung, sehingga ukuran lambung hanya sekitar setengah bahkan seperempat ukuran awal. Tujuannya agar pasien jadi cepat kenyang dengan hanya mengonsumsi makanan dalam porsi kecil.

 

Operasi ini hanya direkomendasikan untuk orang yang mengalami obesitas ekstrem. Operasi ini juga bisa dilakukan pada orang yang tidak berhasil menurunkan berat badan menggunakan pengobatan lain. Operasi bariatrik bukan operasi kosmetik. Selain itu, operasi ini sama sekali tidak mengangkat jaringan lemak. Setelah operasi, pasien diharuskan menjalani perubahan gaya hidup jangka panjang, seperti mengadaptasi pola makan sehat dan olahraga. Kalau Kamu sangat obese dan ingin melakukan operasi ini, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu tentang risiko dan manfaatnya.

 

Baca juga: Obesitas Bisa Menyebabkan Depresi, Begitu Juga Sebaliknya

 

Obesitas ekstrem merupakan masalah kesehatan yang dampaknya bisa fatal. Selain bisa menyebabkan penyakit kronis, obesitas ekstrem juga menurunkan kualitas hidup penderitanya. Jadi, kalau Geng Sehat mengalami obesitas, segera lakukan perubahan gaya hidup sebelum berkembang menjadi obesitas yang ekstrem. (UH/AY)

 

Sumber:

University Health Care System. Morbid Obesity & Treatment Options.

 

lakukan ini di sosial media agar diet sukses