Bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi yang berantakan, mengusahakan agar menstruasi terjadi pada waktu yang sama setiap bulannya adalah hal yang sulit dan mustahil untuk dilakukan. Namun, ada satu hal penting yang harus selalu diperhatikan, yaitu masa ovulasi.

 

Ovulasi berlangsung selama satu hari dalam 28 hari siklus menstruasi. Ini sangat penting bagi wanita, karena jika mereka melakukan hubungan seks di masa ovulasi, maka kesempatan untuk hamil pun cukup besar.

 

Sebenarnya, Apa Itu Ovulasi?

Menurut National Institutes of Health, ovulasi adalah titik dalam siklus menstruasi ketika satu sel telur bergerak dari indung telur dan masuk ke bagian tubuh yang disebut tuba falopi. Sel telur biasanya akan mengetahui kapan ia bisa melakukan perjalanan ke tuba falopi saat diberikan sinyal melalui hormon.

Baca juga: Mau Cepat Hamil? Perhatikan Tanda Tubuh sedang Ovulasi!
 

Hal ini biasanya terjadi sekitar 14 hari setelah siklus menstruasi. Menurut Jennifer Conti, M, D., asisten profesor klinis di Standford Univesity, California, hormon tersebut juga dapat memicu rahim untuk mempersiapkan calon bayi yang akan dikandung, dengan cara menebalkan lapisan dinding rahim.

 

Setelah itu, telur biasanya menetap pada bagian tuba falopi selama 12 hingga 24 jam untuk menunggu sperma yang lewat. Menurut American Pregnancy Association, sprema dapat menempel pada saluran reproduksi wanita hingga 5 hari.

 

Jika seorang wanita hendak hamil, maka tidak bisa dilakukan hanya satu kali hubungan seks saja. Namun jika hubungan seks dilakukan pada masa ovulasi serta sprema dan sel telur dalam kondisi sehat, biasanya potensi hamil akan lebih mudah terjadi.

 

Jika sel telur tidak dibuahi, rahim akan menumpahkan lapisannya (sel telurnya) sehingga terjadilah menstruasi. Secara teknis, menstruasi adalah pelepasan jaringan darah dalam rahim, yang terjadi 2 minggu setelah masa ovulasi. Inilah cara tubuh mengatur ulang rahim setelah tidak dibuahi dan setelah terjadi masa ovulasi.

 

Tanda Ovulasi

Bagi sebagian besar wanita, keputihan adalah indikator ia sedang berada pada masa ovulasi. Berbeda halnya dengan wanita yang mengonsumsi pil KB untuk mencegah terjadinya kehamilan, biasanya perubahan suhu tubuh merupakan cara untuk mengetahui masa ovulasi. Suhu tubuh paling baik diukur setelah bangun pagi. Bila suhu tubuh menurun, itu tandanya ia sedang ovulasi.

 

Selain itu, mungkin Kamu juga bisa memperhatikan bahwa dorongan seks akan memuncak ketika masa ovulasi tiba. Namun, hal tersebut juga tergantung pada tingkat libido masing-masing wanita. Beberapa rumah sakit juga menyediakan tes untuk mengetahui masa ovulasi wanita.

Baca juga: Ketahui Siklus Menstruasi Wanita Sesuai Umur
 

Apakah Kamu Termasuk Lancar Berovulasi?

Menurut dr. Conti, ovulasi tidak sesederhana itu. Banyak wanita yang berpikiran bahwa ketika mereka sudah melewati masa menstruasi, maka mereka juga mendapati masa ovulasi secara teratur. Padahal hal itu belum tentu benar. 

 

Perdarahan antara periode atau interval yang tidak dapat diprediksi bisa jadi pertanda bahwa wanita tersebut tidak berovulasi secara teratur. Perdarahan dari vagina yang tidak teratur juga bisa menandakan sejumlah masalah yang lebih serius, misalnya menorrhagia. Jika Kamu dan pasangan memiliki rencana untuk mempunyai bayi, sebaiknya konsultasikan kepada dokter kandungan dari jauh-jauh hari sebelum berniat untuk hamil.

Baca juga: Sulit Hamil, Program Hamil Apa yang Harus Dilakukan?

 

Dengan dikontrol oleh doker, mungkin saja Kamu jadi lebih mengetahui dan mengerti siklus menstruasi dan ovulasimu. Imbangi kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan rajin berolahraga agar menstruasi lebih lancar. (AD/AS)