Sekitar 80% kehamilan terjadi pada tahun pertama pernikahan. Artinya, jika Mums dan pasangan sudah menikah lebih dari 1 tahun dan melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi namun masih belum hami, sebaiknya memeriksakan kondisi berdua ke dokter yang khusus menangani fertilitas atau kesuburan.

 

Di sisi lain, banyak pasangan yang lebih memilih untuk melakukan pengobatan alternatif sebagai langkah untuk program hamil. Pasalnya, masih banyak yang takut untuk berobat ke dokter karena istilah program hamil seringkali dihubungkan dengan program bayi tabung yang membutuhkan biaya sekitar Rp30-50 juta, tergantung berat ringannya permasalahan yang dialami oleh pasangan yang melakukan program tersebut.

 

Apakah Program Hamil Hanya Program Bayi Tabung Saja?

Sebenarnya program hamil yang bisa dilakukan tidak hanya program bayi tabung semata, tapi juga bisa dalam bentuk inseminasi atau dengan stimulasi ovarium berbantu, yang mana perkembangan sel telur dan pelepasannya dapat diatur dengan menggunakan rekayasa hormonal dengan bantuan obat-obatan dari luar. Tentunya tindakan ini sebaiknya dilakukan oleh dokter yang ahli di bidangnya.

 

 

Baca Juga : Senam Hamil Untuk Janin yang Sehat

 

Yang Dibutuhkan untuk Menghasilkan Kehamilan

Untuk dapat menghasilkan kehamilan, dibutuhkan pelepasan sel telur, saluran telur dan dinding rahim yang baik serta tentu saja sperma yang dapat membuahi sel telur. Selain itu juga diperlukan waktu yang tepat, karena jika sel telur yang sudah dilepaskan tidak segera dibuahi dalam waktu 24 jam setelah dilepaskan, maka tidak akan terjadi kehamilan.

 

Artinya seorang wanita yang ingin hamil harus mengenali siklus haidnya agar dapat menghitung masa suburnya, sehingga dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. Tidak hanya untuk meningkatkan peluang kehamilan, tapi penghitungan masa subur ini juga dapat dipakai sebagai acuan untuk mencegah terjadi kehamilan, yang disebut sebagai kontrasepsi alami. Perlu diketahui bahwa siklus haid yang terlihat teratur setiap bulan tidak selalu melepaskan sel telur, lho. Terlebih lagi pada beberapa orang yang hanya mengambil patokan bahwa mereka sudah mendapatkan haid pada bulan tersebut tanpa mengetahui tanggal haidnya.

 

Perhatikan Pelepasan Sel Telur untuk Mendukung Program Hamil

Lalu bagaimana caranya memastikan apakah terjadi pelepasan sel telur? Ada berbagai cara untuk memprediksi pelepasan sel telur, mulai dengan melihat tanda yang timbul saat terjadinya seperti adanya lendir kental dan dapat ditarik seperti lem di saat masa subur. Selain itu, sekarang juga sudah banyak kit yang dijual untuk melihat adanya pelepasan sel telur seperti ovutest seharga Rp250-300 ribu, dengan melakukan USG serial (follicular tracking) pada hari ke 12 haid atau hari ke 18-21 (perkiraan 1x USG sekitar Rp300- 500 ribu), atau dengan melakukan evaluasi profil hormonal dengan memeriksakan kadar progesteron pada hari ke 21 siklus haid. Adapun untuk pemeriksaan hormonal ini cukup mahal harganya, yaitu sekitar Rp400-600 ribu rupiah.

 

Lalu bagaimana caranya memastikan adanya saluran telur yang paten? Paten artinya tidak ada hambatan dalam saluran tuba, sehingga dapat dilewati oleh sperma dan hasil pembuahan yang disebut zigot. Tentunya saluran telur berada di dalam rongga perut, sehingga untuk memastikan patensi tuba memerlukan metode pemeriksaan yang khusus, mulai dengan SIS (saline infusion sonografi), HSG (histerosalpingografi) atau dilihat langsung dengan melakukan penyemprotan zat warna dari dalam rongga rahim saat dilakukan laparoskopi atau laparotomi.

 

Umumnya skrining pertama dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan HSG pada hari ke 9-11 siklus haid (jika siklus 28 hari). Selain melihat patensi tuba, HSG ini juga dapat membantu melihat adanya kelainan dalam rongga rahim seperti mioma, yang mendesak ke dalam rongga rahim, kelainan bentuk rongga rahim, pembesaran saluran telur, serta letak sumbatan jika ada. Akan tetapi, dapat juga terjadi keasalahan intepretasi HSG akibat spasme dari saluran telur karena nyeri yang ditimbulkan.

 

Adapun harga pemeriksaan HSG ini bervariasi, mulai Rp600 ribu hingga Rp1,5 juta. Apabila dilakukan tindakan operatif, maka dapat dilakukan kromotubasi, dengan menyemprotkan zat pewarna ke dalam rongga rahim, jika saluran telurnya paten, maka akan dapat dilihat zat warna tersebut keluar ke dalam rongga perut.

 

Mengapa dikatakan sperma yang dapat membuahi? Bukan berati seorang pria yang berbadan kekar dan macho dijamin punya sperma dengan kualitas yang baik dan bisa membuahi, lho. Hal tersebut hanya dapat dibuktikan dengan suatu pembuahan, karena setiap hari terjadi pembentukan sperma baru dan dalam pembentukannya dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor hormonal dan faktor lingkungan. Selain itu, saluran sperma yang paten juga diperlukan agar sperma yang sudah dibentuk dapat dilepaskan keluar saat ejakulasi.

 

Analisis Sperma

Pada pasangan yang mengalami gangguan fertlitas atau gangguan kesuburan, maka dianjurkan untuk melakukan analisis sperma. Tidak hanya jumlah sperma yang menjadi dasar untuk menyatakan bahwa sperma yang dikeluarkan cukup baik, juga diperlukan pergerakan dan bentuk sperma yang normal. Pada beberapa kasus dapat ditemui perbaikan kualitas sperma dengan memperbaiki pola hidup seperti mengurangi rokok, konsumsi antioksidan, dan mengurangi paparan panas pada daerah kantung zakar (tempat sperma diproduksi dan disimpan).

 

Sementara pada kasus-kasus tertentu, mungkin dibutuhkan bantuan dari androlog atau urolog. Umumnya, sebelum melakukan analisis sperma, dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual atau masturbasi selama 3-5 hari.  Analisis sperma ini harganya pun bervariasi mulai Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta.

 

Yang perlu diIngat, bahwa semakin tua seorang wanita maka jumlah cadangan sel telurnya akan semakin sedikit. Meskipun jika dihitung-hitung biaya yang perlu dikeluarkan untuk dapat melakukan evaluasi kesuburan cukup mahal, namun sebaiknya jangan menunda-nunda untuk melakukan program hamil, karena angka keberhasilannya akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Komunikasikanlah pada dokter Mums jika ada kendala biaya agar dapat menemukan pilihan program hamil yang tepat. (GS/OCH)