Gengs, Kamu pernah makan sambil tiduran atau telungkup enggak? Well, posisi tersebut sangat berpengaruh terhadap makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Selain itu, risiko makan sambil tiduran telungkup cukup berbahaya karena bisa memicu beberapa penyakit.

 

Berdasarkan penelitian, postur tubuh kita saat makan memengaruhi seberapa baik makanan dicerna oleh tubuh. Penelitian juga menunjukkan bahwa makan sambil duduk, bukannya telungkup, membuat kita secara tidak sadar makan lebih lambat dan fokus pada makanan. Dengan begitu, tubuh kita akan bisa mencerna makanan dengan baik.

 

Baca juga: Minum Kopi Menyebabkan Diabetes? Yuk Cari Tahu Mitos Kesehatan Lainnya!
 

Risiko Makan Sambil Tiduran 

Berikut ini adalah beberapa risiko makan sambil tiduran yang sebaiknya Kamu hindari:

 

1. Refluks isi lambung

Salah satu risiko makan sambil tiduran telungkup adalam motilitas atau gerakan usus menjadi lambat. Makanan menjadi lebih lama dicerna, tidak seperti jika Kamu makan dengan duduk.

 

Hal ini juga bisa memciu risiko refluks esophagitis atau biasa disebut GERD. Ini adalah suatu sindrom di mana esofagus bagian bawah tidak menutup dengan sempurna setelah menelan. Ditandai dengan refluks isi lambung, di mana makanan naik kembali dari lambung ke kerongkongan.

 

Dampak lainnya ialah mengalami heartburn, sensasi terbakar di sekitar area dada, di mana kerongkongan berada. Namun demikian, walaupun rasa nyeri dada atau tekanan dada mungkin mengindikasikan naiknya asam lambung, Kamu harus segera ke dokter. Cara terbaik untuk mencegahnnya tentu saja dengan makan sambil duduk.

 

kebiasaan lain yang tidak dianjurkan adalah tiduran usai makan. Makanan yang baru saja dimakan hanya bisa dicerna dengan benar ketika Kamu duduk dengan tegak. Dibutuhkan waktu agar makanan bisa dicerna, setidaknya 2 jam setelah makan. Oleh karena itu, apabila Kamu langsung berbaring setelah makan, dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti heartburn dan refluks asam.

 

Baca juga: Refluks Asam Lambung, Bagaimana Cara Mengatasinya?
 

2. Berat badan naik

Masalah lain yang muncul apabila Kamu langsung tiduran usai makan ialah berat badan naik. Tubuh tidak mendapatkan kesempatan untuk membakar kalori yang didapatkan dari makanan.

 

Kunci utama untuk mengontrol berat badan adalah menyeimbangkan asupan energi dengan pengeluaran energi, suatu hubungan yang sering disebut sebagai persamaan keseimbangan energi.

 

Asupan energi berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Biasanya, diukur dalam kilokalori (kkal). Ketika asupan energi lebih besar dari pengeluaran energi, tubuh akan menyimpan kelebihan energi sebagai lemak. Terlepas dari apakah kalori tersebut berasal dari lemak, karbohidrat, atau mungkin protein.

 

Selain itu, tidur setelah makan dapat meningkatkan peluang Kamu terkena stroke. Hasil penelitian yang dilakukan University of Ioanninna di Yunani menemukan bahwa perilaku tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko terkena stroke

.

Studi lain yang melibatkan 500 partisipan sehat menemukan bahwa responden yang memiliki jeda waktu terpanjang antara makan dan tidur memiliki risiko rendah terkena stroke.

 

“Besar kemungkinan bahwa refluks asam lambung berkaitan dengan sleep apnea yang merupakan faktor risiko stroke. Kemungkinan lainnya ialah kadar gula darah dan jumlah kolesterol dapat meningkatkan kemungkinan Kamu terkena stroke. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hal ini,” kata ilmuwan.

 

Baca juga: Berjalan Kaki 1 Jam Setiap Hari Bantu Kembalikan Berat Badan Ideal!

 

 

Referensi:

THRUTCHER. IS IT BAD TO EAT WHILE LYING DOWN?

The Conversation. Eating standing up – is it really bad for you?

helloDOKTOR. Sleeping Immediately After a Meal Turned out to Be Dangerous

UPMC. Is It Bad to Sleep After a Meal?

SCIENTIFIC AMERICAN. Does sleeping after a meal lead to weight gain?